00

30.2K 987 72
                                    

Perusahaan X adalah perusahaan yang sangat sibuk siang dan malam, tak ada waktu untuk beristirahat karena tuntutan pekerjaan kalaupun cuti hanya pada waktu tertentu saja.

Nama ku Rayan, usia 25 tahun.
Aku baru bekerja sebagai sekretaris kedua dari bos besar pemilik perusaahan yang sudah berjalan 20 tahun yang di wariskan dari pemilik terdahulu.

Bos sengaja mempekerjakan dua sekretaris dengan alasan agar semua jadwalnya bisa teratur, dan aku memegang jadwal serta berkas penting dari setiap kerjasama antar perusahaan.

Pagi ini, aku datang seperti hari-hari biasanya. Pakaian rapi juga tubuh yang wangi.

Saat aku berjalan kearah lift, teman yang bekerja pada bidang lain berjalan kearah ku.

"Rayan, selamat pagi.." sapaanya ramah.

"Ah iya, pagi" aku membalas sapaannya dengan senyuman juga.

"..ehem,. " teman bernama Yuli ini berdehem melirik ke kiri dan kanan sebelum lift terbuka.

"..hei, kamu dengar.. katanya pak Bram sudah kembali dari bulan madunya"

"Hm, aku sudah dengar" jawab ku.

"Pstt.. katanya ada sedikit accident" mendengar perkataan Yuli, aku langsung menoleh dengan mata membulat.

"Maksudnya ? Kecelakaan apa ?" Tanya ku penasaran.

"Pak Bram sempat nolak pergi bulan madu, tapi akhirnya pergi juga .. yah, mungkin karena di jodohin jadinya gitu" kata Yuli melangkahkan kakinya masuk ke dalam lift di ikuti oleh ku.

Tapi belum sempat pintu lift tertutup, pintu kembali terbuka menampilkan sosok pria berjas rapi dengan rambut klimis.

Dia masuk ke dalam lift bersama sekretarisnya.

"Se-selamat pagi pak!" kata Yuli gugup karena dia barusan mengossip orang yang sekarang berdiri di hadapan kami.

"Pagi" jawabnya tanpa senyuman.

Yuli menyengol dengan ku yang sempat terdiam.
"Ah, selamat pagi pak" kata ku spontan.

Pria bernama Bram ini menatap ku lalu membalas sapaan ku singkat.
"Ya" katanya menoleh kearah lain.

Aku meremas tablet yang ku bawa lalu menunduk menatap sepatu ku yang sengaja ku hentak-hentak kecil ke lantai.

Saat lift tiba di lantai 3, para pegawai lain ikut naik yang membuat kami mau tidak mau berbagi tempat.

Yuli dan sekretaris satunya terdesak ke sebelah kiri, aku dan pak Bram berdiri di belakang. Pegawai lain menyapa pak Bram yang dia balas sapaan juga seperti yang beliau lakukan pada kami.

Tapi..

Touch.

Deg!
Aku membulatkan mata ku sedikit terkejut saat jari pak Bram menyentuh kelingking kanan ku.

Aku melirik wajahnya yang terlihat biasa saja seolah tak terjadi apa-apa.

Takut ketahuan, aku mencoba bersikap biasa juga.
Dan fakta sebenarnya..
Hubungan kami lebih dari sekretaris dan bos.

Aku orang kedua dalam hubungan pernikahan pak Bram.

Semua terjadi beberapa hari sebelum pak Bram pergi bulan madu.

.
.

Bersambung ...

.
.

Hai, Second Love sudah ada ver.Ebooknya.
Link pembelian ada di bio.
Terima kasih.

 Terima kasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Tamat E-book) Second Love (BL 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang