Aku membuka ponsel sore itu dan sengaja ingin menyapamu dan menjadikan buku —sebagai alasan untuk memulai pembicaraan.
"Win. Bukunya udah kamu baca sampai selesai?"
"Sudah. Maaf ya telat ngembaliinnya. Aku baru sampai rumah, kemarin aku di luar kota karena acara pernikahan kakakku." jawab Winwin.
"Oke, gakpapa kok Win." jawabku.
"Senin aku kembalikan pas aku udah selesai kelas , ya." katanya lagi.
"Oke, Win. Sampai jumpa hari Senin, ya." kataku.
Hari Senin.
Tiba-tiba Winwin mengirimkan sebuah pesan padaku.
Winwin Aku udah didepan rumahmu
Aku Iya, tunggu
Aku pun keluar dari rumah.
Winwin menyodorkan buku itu padaku. "Maaf ya kalau bukunya sedikit ada coretan." kata Winwin.
"Iya, Win, gakpapa. Gak perlu minta maaf."
"Aku pulang dulu, ya. Terima kasih sudah mau minjamin bukunya ke aku, ya." kata Winwin lagi.
Aku tersenyum. "Iya, hati-hati, ya Win." balasku sambil bertanya dalam hati. "Apakah kamu tidak ingat jika hari ini adalah hari ulangtahunku?"
Seminggu sudah berlalu. Aku membuka buku yang dipinjam sama Winwin. Ku buka halaman demi halaman, dan aku terhenti di sebuah halaman yang telah ditulis oleh Winwin berisikan sebuah kata-kata dan tulisan.
Selamat Ulang Tahun
Dan Senin lalu itu merupakan pertemuan pertama setelah sekian lama tidak bertemu. Semoga itu bukan pertemuan terakhir. Semoga!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
