EMOSI TINGKAT DEWA

28 3 0
                                    

"Kak,"panggil Vallen lemah dari atas kasur.

"Hemm,"gumam Thea masih asyik sendiri dengan hpnya.

"Haus nih."

"Minum,"jawab Thea cuek.

"Ambilin,"rengek Vallen mencoba   mendapatkan perhatian Thea.

"Tinggal ambil di samping lo apa susahnya sih."

"Tapi gue gak bisa."

"Ckk..."Thea berdecak kesal,setengah membanting hpnya di kasur kemudian beranjak berdiri.

"Nih."Thea menyodorkan gelas berisi air minum di depan Vallen.

Vallen menerima air itu kemudian meminumnya sedikit."Terima kasih,"kata Vallen tanpa dibalas oleh Thea.

Vallen menghela nafas panjang.Merasa tak enak dengan situasi seperti ini.Sejak dari klinik kantor tadi Thea terus saja diam.Tak sepatah katapun terucap dari bibirnya.

"Lo kenapa sih?Marah sama gue gara-gara ada Mas Aris jagain gue tadi?tanya Vallen yang sudah muak dengan keterdiaman Thea.

"Kenapa gue harus marah?"tanya Thea bersidekap sambil menatap Vallen dingin

"Ya...entahlah."Vallen mengendikkan bahu tak mengerti."Tapi gue ngerasa lo marah sama gue.Sejak dari klinik tadi lo diam atau kalau nggak judes sama gue."

"Makanya jadi orang tu yang peka."

"Maksudnya?"Vallen semakin dibuat bingung saja.Jujur Vallen tak bisa main teka-teki seperti ini.

"Lo itu emang bego ya!"desis Thea tajam.

Vallen terkejut bukan main,pasalnya baru kali ini Thea berbicara kasar padanya."Lo kok ngomong kasar?"

"Bodo amat!pelihara tu kebegoan lo!"

"Lo ngatain gue lagi?"Vallen mengepalkan tangannya kuat,emosinya pun sepertinya mulai naik kepermukaan.

"EMANG LO BEGO!"kata Thea dengan suara meninggi.

"THEA!JAGA MULUT LO!"teriak Vallen tak kalah tinggi.Vallen bangkit dari posisi tidurnya dan duduk di ranjang sambil menatap Thea nyalang.

"KENAPA?LO GAK TERIMA GUE KATAIN BEGO!?"tantang Thea balik ,yang kini sudah berkacak pinggang di depan Vallen.

"BRENGxxx!SIAPA LO BERANI NGATAIN-NGATAIN GUE.ASAL LO TAHU YA,SEBENARNYA SIAPA DISINI YANG BEGO??GUE APA LO!"Vallen benar-benar dibuat emosi saat ini.

"ASAL LO TAHU GUE BUKAN DUKUN YANG BISA TAHU APA YANG ADA DALAM OTAK JENIUS LO.KALAU LO NGAKU PINTAR HARUSNYA LO NGOMONG LANGSUNG SAMA GUE BUKANNYA MALAH MAIN TEKA-TEKI SEPERTI INI.GUE GAK NGERTI DAN GAK BAKAL NGERTI KALAU LO CUMA MARAH-MARAH GAK JELAS KAYAK GINI."

Thea seketika membisu,bingung harus mengatakan apa pada Vallen.Di satu sisi dia malu mengatakan ini tapi di sisi lain dia ingin bicara jujur.

"KENAPA DIAM?AYO NGOMONG!,"suruh Vallen tak sabaran.

"Gu...gue..."Sial...virus gugup melanda diri Thea.

"SEJAK KAPAN LO JADI GAGAP HA...!!"Vallen benar-benar tak bisa mengontrol emosinya.Padahal Thea terlihat sudah tak berkutik di depannya.

"LO BISU YA!"Vallen terus menekan Thea."ATAU KEBEGOAN GUE UDAH NULAR KE LO!"

Tangan Thea mengepal kuat."Jaga batasan mulut lo."desis Thea tajam.

"MAKANYA NGOMONG!"

Thea mendengus kesal."Ok,gue bakal ngomong,"putus Thea tak punya pilihan lagi.

"Gue benci lo dekat dengan Bang Eza,"kata Thea lirih namun masih mampu didengar Vallen.

"HA???"Mata Vallen terbelalak kaget.

"Gue suka sama dia."tambah Thea kemudian buru-buru pergi meninggalkan Vallen yang masih melongo kayak sapi ompong.wkwk....

😀😀😀
Huh.....capek main urat terus guys.Semoga gak capek kasih gue vote ya...
Salam @ntantyelrafif

PLEASE,MOVE ON!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang