"JISOO UNNIE!!"
Bagaikan anak-anak yang baru pulang dari Taman Kanak-kanak, gadis-gadis itu datang berhamburan ke pelukan Jisoo sampai hampir membuat tubuh munyil Jisoo terjungkal.
"AKU RINDU JISOO UNNIE!"
"UNNIE SEMAKIN CANTIK, HUHU~"
"JISOO UNNIE TIDAK BERUBAH SAMA SEKALI!"
Dengan satu tangan Jisoo mendorong salah satu dari tiga perempuan itu.
"Yah, Lalisa! Kita selalu bertemu hampir setiap hari." Tatap Jisoo menajam. Yang diteguh hanya tertawa lepas.
"Kalian tidak pernah berubah. Ku rasa satu mall ini dipenuhi dengan suara kalian. Apalagi kau, Nona Lalisa Manoban."
Mendengar namanya disebut. Lisa merasa tersinggung dengan pria bersetelan rapi di depan nya. Raut gadis itu sudah siap mencakar-cakar wajah tampan pria tersebut.
"Aigoo, Jungkookie! Aku lupa pusat perbelanjaan ini milik mu. Tumben sekali langsung datang ke lapangan." ujar Jisoo.
"Jeon Jungkook? Anak nakal yang dulu suka mengusili Chaeng-ie?" tanya Jennie yang mengundang anggukan massal.
Wajah Jungkook berubah pucat, "Bukan begitu, maksudku-"
"KooKoo is shy, guys~" goda Lisa.
"Jangan menggodanya, Lisa! Dan Kookie tidak benar-benar mengusiliku dulu." bela Chaeyoung.
"Oo, panggilan sayangnya Kookie ternyata." Jennie mengedipkan mata ke arah Jungkook dan Chaeyoung.
"Lihatlah adik-adikku. Udara ini tercemar oleh cintah" ucap Jisoo dramatis.
"NOONA!" "UNNIE!"
Kemudian mereka tertawa terbahak-bahak. Rasanya sangat melegakan bisa kembali bersama adik-adiknya.
Jennie, Jisoo, Chaeyoung, dan Lisa sudah bersahabat sejak Sekolah Menengah Pertama. Keempatnya bersekolah di Jepang sebelum Jennie dan Chaeyoung pindah ke New Zealand untuk melanjutkan kuliah mereka.
"Astaga! Aku hampir lupa! Hari ini ada rapat pertama dengan CEO V.JS Corp. dari Korea. Aku harus bersiap sebelum diomeli bos albino."
Ketiga gadis itu melambai dengan semangat. Tak lupa senyum mereka yang keterlaluan lebar membuat Jisoo merengut heran dan bergidik ngeri.
-SOUL•MATCH-
"Pink? Bukankah jas itu terlalu mencolok untuk rapat? Apa dia habis pulang dari acara pernikahan orang?"
Pandangan Jisoo tak lepas dari punggung tegap pria yang mengenakan jas rapi dengan warna yang cukup mencolok mata. Jangan salahkan mata Jisoo. Memang cukup aneh untuk seseorang mengenakan jas berwarna hot pink di tengah-tengah pakaian formal yang sebagian besar berwarna hitam putih bahkan abu.
Teruntuk Kim Taehyung yang mendadak berpakaian serba mencolok. Untuk pertama kali seorang Taehyung mendengar nasihat bodoh Jimin yang berstatus sahabat dan sekertaris pribadinya.
Dengan bodohnya pria itu bertanya pada Jimin kira-kira warna apa yang disukai perempuan. Dan tanpa rasa bersalah pun Jimin menarik sebuah jas pink di sebelahnya untuk Taehyung kenakan.
"Tuan Kim, selamat datang kembali." sahut Sehun dengan senyum ramah.
Jisoo sedikit terkejut melihat Taehyung. Wajahnya cukup familiar. Hingga ia mengingat bahwa pria di depannya itu adalah pria yang membantunya menjaga Yuki tempo lalu. Tanpa ragu Jisoo tersenyum dan menuduk sopan.
Langkah kaki Taehyung berhenti tepat di depan mereka berdua. Tatapan pria itu menajam melihat apa yang Jisoo kenakan, "Pantas saja manusia albino ini tergila-gila padanya."
Jisoo bersetelah rapi dengan pakaian serba putih. Potongan kerah V yang memamerkan leher jenjang nya menguji akal sehat Taehyung. Apalagi gadis itu memamerkan bentuk pinggulnya yang sempurna. Pakaian yang cukup modis untuk seorang sekretaris biasa.
"Tuan Kim, apa kau baik-baik saja?" tanya Sehun untuk kedua kalinya memergoki kolega bisnisnya melamun lagi seperti pertemuan pertama mereka.
"A-ah, maaf."
"Ini sekretaris pribadiku, Kim Jisoo." Sehun memperkenalkan gadis yang sejak tadi setia memegang map di tangannya.
"Aku tahu-, tidak- maksudku, iya. Dan ini Park Jimin." Telinga Taehyung berubah sedikit merah.
Di samping itu Jisoo ingin sekali tertawa namun ia tahan. Bisa-bisa gadis itu dimarahi bos nya menertawakan kolega bisnis besar di depannya.
"Jisoo, Tuan Kim Taehyung ini yang telah membeli sebagian besar saham perusahaan kita. Sebaiknya kau membawa Tuan Kim berkeliling dan melihat semua proses kinerja perusahaan ini." perintah Sehun.
"Baik. Mari Tuan Kim-" EH?! Bola mata Jisoo membulat.
Di sisi lain Taehyung menghela nafas, "Sial, padahal aku sudah mati-matian merahasiakan namaku kemarin. Terkutuklah kau Oh Sehun."
Tiba-tiba lantai terlihat lebih menarik untuk Taehyung pandang. Pria itu perlahan memberanikan diri menatap kembali wajah Jisoo.
Sekarang wanita itu menatapnya garang. Perlahan Taehyung mengusap lehernya lalu menunduk kembali. Entah apa yang akan terjadi pada nasibnya nanti. Jisoo terlihat benar-benar marah.
-SOUL•MATCH-
Gengs, Taehyung kok ganteng ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
SOUL•MATCH! [VSOO]
Romance[COMPLETE] Aplikasi "Soul" mempertemukan Kim Jisoo seorang gadis kantoran biasa dan Kim Taehyung seorang CEO perusahaan besar. Keduanya dipaksa mengunduh sebuah aplikasi konyol yang mengaku dapat mencari pasangan yang mereka inginkan. Orang-orang ya...