42

7.6K 527 83
                                    

"Tes-tes satu, dua, tiga. Di mohon untuk mama Vanya yang kami cintai harap ke kamar abang sekarang juga."

"Sekali lagi, di mohon mama Vanya yang kami sayangi dan cintai harap segera masuk ke kamar abang sekarang juga. Sekian terimakasih."

Aku berdecak kesal, apa pula yang di perbuat oleh anak-anak sekarang? Apakah mereka tidak mengerti jika mama nya sedang kesusahan berjalan karena perut nya yang semakin besar seperti bola.

Yup, kini perut ku semakin membesar dan perkiraan akan lahir di pertengahan bulan depan. Aku membuka pintu kamar dan berjalan keluar menuju kamar Saka dan juga si kembar.

Tidak terasa anak-anak sudah semakin besar, ada perasaan tidak rela melihat mereka yang semakin tumbuh dan menjadi remaja.

Saat ini Saka telah berusia 9 tahun, si kembar 5 tahun, Alea 4 tahun, dan Jaslyn 3 tahun.

Ya, tiga tahun yang lalu aku melahirkan seorang bayi perempuan yang di beri nama Jaslyn Amanda Winata. Dan biasa di panggil Alin.

Sesampai nya di depan pintu kamar Saka, aku langsung membuka nya dan diiringi suara pecahan balon. Aku sontak memejamkan kedua mata karena terkejut. Lalu suara melengking mereka masuk ke dalam gendang telinga ku.

"SURPRISE!!!" Teriak mereka kompak. Aku semakin terkejut kembali karena tiba-tiba saja seseorang mencium leher ku dari belakang.

Ku toleh kan kapala ku ke belakang. Ternyata itu Jason, ia tersenyum ke arahku sampai-sampai kedua mata nya menyipit. Ku pukul pelan bahu Jason, sedangkan Jason malah tertawa karena mendapat pukulan dari ku.

"Siapa yang ulang tahun?" Tanya Jason dan ia melangkah sedikit ke depan.

"Mama," jawab Alin polos. Aku yang berdiri di belakang Jason hanya bisa menahan tawa.

"Kan mama udah ulang tahun dek, kok di rayain lagi sih? Papa kan juga mau."

Alin memainkan jari-jari nya, ia engan menatap Jason.

"Iya pa besok kita rayain buat papa. Ya kan kak?" Ucap Alin sambil menyenggol lengan Alea yang berada di samping nya. Sedangkan Alea hanya mengangguk kan kepala.

Saka yang berada di belakang adik-adik nya itu maju ke depan. Ia berjalan menuju ke arah ku sembari membawa kue di tangan nya.

"Aduh, bukan gitu maksud nya. Abang siapin kejutan ini bukan buat ngerayain ulang tahun mama. Tapi abang buat kejutan ini karena ingin berterimakasih sama mama yang udah menjadi mama paling baik di dunia ini."

"Mama, maafin kita semua ya kalau kita masih sering nakal dan nggak nurut sama mama. Kita janji, setelah ini akan selalu nurut apa yang mama bilang, jadi anak yang baik, dan akan selalu menjaga adik-adik. Abang sayang banget sama mama," ucap Saka lalu memeluk pinggang ku dan menyandarkan kepala nya di perut buncit ku.

"Kita juga sayang mama!!" Sahut Tama dan Dana bersamaan mereka berdua berdiri dari duduk nya dan sedikit berlari menuju ke arah ku lalu ikut memelukku seperti apa yang di lakuka Saka.

Sedangkan Alea dan Alin hanya terdiam sembari menatap ku. Dan tak lama kemudian mereka berdua menangis bersamaan lalu berlari ke arah ku dan langsung memelukku erat meskipun terhalangi oleh abang dan mas nya.

"Aku dan Alin juga sayang mama. Jangan tinggalin kita ya ma!" Ucap Alea sedikit berteriak dan melanjutkan acara menangis nya.

Aku menghapus air mata ku yang mulai mentes. Aku benar-benar sangat tersentuh dengan tingkah manis anak-anak. Mereka selalu berhasil membuat ku sedih dan bahagia tercampur menjadi satu.

Kedua tangan ku sebisa mungkin merangkul anak-anak yang masih saling berpelukan ini, lalu ku alihkan tatapan ku pada Jason.

Jason tersenyum sangat manis. senyuman yang membuat ku mabuk kepayang. Ia melangkah mendekatiku dan anak-anak. Wajah Jason mulai mendekati wajah ku lalu bibir yang berwana pink itu menempel di dahi ku cukup lama.

My Sweet Husband [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang