5. Dilabrak
"Kalian ini, sudah tahu ada peraturan bahwa tidak boleh membawa makan ataupun minuman malah tetap bawa. Liatkan sekarang buku perpus sampai rusak karna kalian berdua untung mau ganti rugi. Kamu Yeza kan yang kemaren wakilin sekolah ikut olimpiade? dan kamu siapa?" kata penjaga perpus.
"Saya Zefa bu, murid baru," jawab Zefa.
Penjaga perpus itu berdecak. "Terus kamu kenapa ada disini, kenapa ga ikut baris dilapangan?" tanya penjaga perpus itu.
"Dia dapat kebebasan bu." Malah Yeza yang menjawab karena mulai merasa kesal ditanya-tanya terus padahal mereka sudah mengganti buku tersebut dan sudah bersedia di ceramahi.
"Keb...," Baru saja penjaga perpus itu ingin bertanya lagi, Yeza malah langsung nyerobot memotong perkataan.
"Udah kan bu? saya masih ada urusan sama Zefa, Kami pamit bu." pamit Yeza lalu menarik tangan Zefa keluar dari perpustakaan.
"Hadeh banyak sekali tuh pertanyaan, udah kayak list belanja nyokap gue," gerutu Yeza.
"Lo tau gak sih kalo yang barusan lo lakuin tuh gak sopan," kata Zefa.
"Lah mau gimana lagi ntar kita malah di interogasi dengan pertanyaan-pertanyaannya itu, emang lo mau?" tanya Yeza.
Zefa mencibir. "Tapi kan...,"
"Udah gak usah bawel mending lo temenin gue ke kantin, ayok!" ajak Yeza yang terdengar lebih seperti pemaksaan tanpa persetujuan.
Zefa mendengus kasar ketika tangannya ditarik begitu saja oleh Yeza menuju ke arah kantin. Entahlah saat ini rasanya Zefa seperti ingin dimakan oleh para fans Yeza yang menatapnya dengan penuh sinis bahkan ada juga yang dengan berani menyindir Zefa terang-terangan.
Tapi, bukan Zefa bila ia akan meladeni orang-orang itu. Zefa malah memilih terlihat cuek sama seperti biasanya ketika ia sedang di sindir karena tone kulitnya.
Sesampainya dikantin, hampir seisi area kantin itu dipenuhi oleh para siswa siswi severus yang sedang asik melahap makanan mereka dan ada juga yang masih mengantri. Hingga tanpa Zefa sadar, Yeza telah melepaskan tautan tangan mereka dan pergi ke arah salah satu lemari kulkas yang berisi minuman.
"Nih buat lo," kata Yeza menyodorkan sekotak susu coklat dan menempelkannya di pipi Zefa hingga membuat gadis itu terlonjak kaget.
"Apa-apaan sih lo!" pekik Zefa.
"Makanya jangan ngelamun. Nih susu coklat buat lo."
"Gak gue gak suka coklat, gue maunya yang fullcream," tolak Zefa lalu berjalan ke arah kulkas tempat Yeza tadi mengambil susu coklat namun kali ini Zefa memilih membeli susu fullcream.
Setelah membayar, Zefa malah pergi dari kantin sedangkan Yeza memandang tubuh Zefa yang mulai menjauh. "Hadeh dasar cewek," gerutu Yeza.
"JANGAN TINGGALKAN AKU!" teriak Yeza lalu berlari menyusul Zefa yang terlihat enggan berbalik.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOFZEZA JOURNEY [END]
Ficción General[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] *BELUM DI REVISI DAN TYPO MASIH BERTEBARAN DI SETIAP CHAPTER JADI MOHON DI TANDAI BILA BERTEMU. Ini tentang perjuangan Yeza Gardana, most wanted di severus high school yang berusaha meluluhkan hati si jutek, Zefa Adelifian y...