Sebuah cerita selalu memiliki bagian-bagian yang menarik untuk para pembacanya.
Entah itu dari judulnya yang memikat, covernya yang terkadang memukau, alur ceritanya yang membuat para pembaca terhanyut masuk ke dalamnya, atau bisa jadi dari akhir ceritanya yang memuaskan pembaca sehingga mereka tak menyesal telah memilih cerita tersebut.
Sama seperti halnya kehidupan yang kita jalani. Bagaikan sebuah cerita realistis, dimana kitalah yang menjadi sang protagonist atau bisa jadi sang antagonistnya.
Pilihan yang kita buat merupakan sebuah alur cerita yang harus kita jalani. Di bumbui beberapa takdir yang mengikuti, sehingga cerita yang kita jalani semakin menarik dan tak monoton untuk dilalui. Walau terkadang itu semua tak selalu membawa kebahagian menyusul mengikuti.
Persis seperti pemikiran pria bertubuh tegap itu, yang selalu menyebut kehidupannya adalah permainan cerita yang dibuat sang Maha Kuasa untuknya. Dimana ia berperan sepenuhnya atas kehidupan yang dirinya miliki, yang mempunyai arti lain tak ada seorang pun yang bisa mengaturnya.
Ini adalah kehidupannya. Semua pilihan yang dirinya buat tak akan pernah bisa berubah hanya dengan keberadaan orang lain di dalam hidupnya. Walaupun orang lain tersebut memiliki hubungan special dengannya sekalipun, Ia masih memiliki hak penuh atas kehidupannya.
Itulah yang selalu ia yakini.
Sebelum akhir menyedihkan menyerang dirinya secara tiba - tiba, bahkan tanpa memberinya kesempatan untuk menyesali perbuatannya.
Sehingga ia kehilangan satu - satunya hal paling berharga bagi hidupnya, yang telat ia sadari sampai itu semua sungguhan menghilang meninggalkannya.
Lantas satu pertanyaan yang menjadi sebuah titik cahaya kecil dihatinya yang telah menggelap...
Apa sebuah ending masih memiliki kesempatan untuk dapat di ubah?
Kim Taehyung meneguk minuman berwarna merah yang berada dalam genggamannya. Merasakan bagaimana cairan tersebut meninggalkan kesan manis bercampur asam di lidahnya selama beberapa saat, sebelum mengalir lancar ke dalam kerongkongan menuju lambungnya.
Jus strawberry?
Kepalanya kemudian secara otomatis menebak cairan berwarna merah tersebut.
Memangnya apa yang ia harapkan di pesta pernikahan yang dihadiri semua usia seperti dimana dirinya berada sekarang?
Minuman beralkohol tentu tak akan mungkin tersaji disini, apalagi dengan fakta adanya beberapa anak kecil yang juga menghadiri pesta tersebut.
Sebelah tangan Taehyung kemudian kembali menaruh sang gelas ke atas meja yang berada di samping kanannya, sebelum manik hitam milik pria itu yang kemudian melirik ke arah altar tak jauh darinya, dimana seorang lelaki dan wanita tengah berdiri gugup dihadapan sang pendeta.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ending | TAEGI
FanfictionTaehyung pikir hidupnya sudah berakhir ketika Yoongi memutuskan untuk meninggalkannya. Dia tidak pernah membayangkan jika takdir begitu baik mempertemukannya dengan sang terkasih kembali, bahkan sampai mengetahui sebuah fakta yang membuat Taehyung i...