PROLOG

55 7 2
                                    

>_<

Happy reading

(Jangan lupa meninggalkan jejak ya!)
______________________________

23.00 wib
    Jln, melati di bawah  hujan deras.

Seseorang yang memakai topi hitam, masker  hitam, dan jaket levis hitam  dengan di bagian punggungnya bergambar kepala elang, tak lupa tongkat baseball yang ia genggam dengan ujung tongkat yang saling bersentuhan dengan aspal. Berdiri di barisan paling depan dengan para anggotanya  yang juga memakai jaket yang sama tetapi gambar burung elang yang berada di dada bagian kiri itu berada di belakangnya menatap tajam ke arah geng lawan yang beberapa meter dari mereka.

"Lo! udah berani ngusik wilayah timur." ucap seseorang itu menunjuk lawannya dengan tongkat baseball masih dengan tatapan yang tajam meski hanya terlihat mata nya saja tetapi tetap saja menyeramkan.

"Ohh, jadi ini? Ketua elang yang baru?"  tanya seseorang dari arah lawan yang memakai jaket kulit berwarna hitam dengan di bagian punggungnya bergamabar kepala serigala sedangkan anak buahnya bergambar tubuh serigala di bagian dada kanannya.

"Muka lo gak keliatan, takut lo nanti di serang tiba tiba sama anak geng lain?" tanyanya lagi yang sudah berdiri tepat di depan ketua elang dengan menyilangkan kedua tangannya di depan dada menatap ketua elang remeh.

"Gue gak takut, dan gue ga banci kaya anak buah lo yang berani ngusik wilayah timur cuma buat cari perhatian dari geng elang kan?" ucap seseorang itu yang sudah memegang tongkat baseballnya yang berada di pundaknya.

"Gue ga akan ngusik timur kalo abang gue gak lo kasih hukuman mati!" saut ketua serigala dengan nada tinggi menatap ketua elang tajam.

Ingat Kevin? Ya, dia sudah di hukum mati. Itu semua atas permintaan ketua elang yang baru dan di sepakati bersama oleh keluarga dari Damar dan anak elang lainnya.

"Nyawa harus di bayar dengan nyawa, bukan begitu yang dulu pernah Kevin ucap saat minta nyawa Damar?"

"Dan kalimat itu, gue balikkan kepada Kevin. Karna dia udah rampas nyawa Damar!" sambungnya dengan nada penuh penekanan.

"Nyawa harus di bayar dengan nyawa? Ok! Kalo gitu gue mau rampas nyawa elang karna udah rampas ketua gue!" ucap ketua serigala menatap ketua elang intens lalu ia mengangkat satu tangan kanannya ke atas selama tiga detik kemudian ia turunkan dengan cepat. Itu simbol dari sang ketua untuk langsung menyerah geng elang.

Dan cepat semua anggota berlarian ke tengah jalan dan saling baku hantam.

Terutama ketua elang yang sudah mengangkat tongkat baseball nya berusaha menepis pisau lipat yang ketua serigala bawa.

"Sejujurnya geng elang gak pernah bawa senjata, tapi buat lo. Special." ucap ketua elang saat berhasil melepaskan pisau lipat dari genggaman ketua serigala.

Lalu ia membuang tongkat baseballnya, karna menurutnya tak adil jika tangan kosong di lawan dengan tangan memegang kan?

Ketua elang memukul perut ketua serigala dan tersungkur. Kemudian ia duduki dan terus memukuli wajah sang ketua serigala membabi buta. Entah kenapa setiap ia bertempur selalu ada bayangan kevin di otaknya. Sialan! Kevin pembunuh!

Ketua serigala mendorong ketua elang lalu mencengkram kerah jaket ketua elang kemudian ia benturkan ke trotoar jalan lalu ia tendang perutnya sebanyak tiga kali, di tendangan ke empat ketua elang berhasil memegang kaki ketua serigala lalu ia berdiri seraya mengangkat salah satu kaki ketua serigala tersebut.

"Aaarghhh! Shit!!" berontaknya merasakan sakit di bagian selangkangan.

"Ga usah macem macem sama elang!" ancam ketua elang seraya menendang bagian sensitif lelaki itu dua kali. Kemudian ia tendang perut ketua serigala itu dua kali hingga jatuh tersungkur. Ia mendudukinya dan terus memukuli wajahnya hingga pingsan.

"Gimana rasanya bung?" tanya Oji kepada ketua serigala, yang memang berada di samping ketua elang melindungi seraya memukul beberapa anggota serigala.

"Rasanya? Ahh mantap!" saut Aliq membantu Oji karna ia kewalahan. Oji dan Aliq tertawa di seraya memukuli lawannya.

Kemudian ketua elang berdiri dan meraih tongkat baseballnya lalu ia arahkan tongkat itu ke wajah ketua serigala yang sudah pingsan. Menatapnya intens dengan nafas yang memburuh marah.

"Aaarghhh!" teriak ketua elang saat ia memukul perut ketua serigala dengan brutal membabi buta, emosi dan amarah yang mengendalikannya.

"Gue udah pernah bilang sama lo, jangan. Pernah. Macem. Macem. Sama. Elang!" ujar ketua elang penuh penekanan yang sudah berjongkok di hadapan wajah ketua serigala yang terkapar.

"Inget! semboyan elang. BENTURKAN, HANTAM, LALU HANCURKAN!" sambungnya

"Dan lo sama antek antek lo itu memang wajib dapat ketiganya!" ucapnya juga.

"Bangsat!" sambungnya seraya menonjok wajah ketua serigala sekali lagi.

Abisnya kesel hyung! Wajahnya memang minta di bonyokin!

"Cabut!" perintah sang ketua elang menatap para anggotanya yang sudah berhasil menumbangkan para geng serigala.

Kemudian mereka mengangguk lalu menaiki motor masing masing dan meninggalkan jalan tersebut yang sudah di huni oleh para anggota serigala.

Seperti sedang mengungsi! Bergeletak di mana saja!

Malam ini, di jalan yang sama pula. Dengan di saksikan hujan yang deras, Geng elang berhasil melumpuhkan lawan langganan mereka, LAGI. Yaitu serigala.

_______________________________

Assalamualaikum, hallo👋

Apa kabar semuaa??? Semoga sehat dan tetap semangat ya!

Gimana hati? Sehat juga? Udah ada yang ngisi belum??😂

Tann balik lagi dengan bawa alisya dan antek anteknya nii!

       Ada yang kangen sama mereka?
Coba sebutin, kalian kangen sama siaposka??

Absen asal kota kalian dong....

Maen tebak tebakan maoo???
Menurut kalian siapa ya ketua elang yang baru??

JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE, COMMENT DAN SHARE YA! KRITIK&SARAN TANN TERIMA😊

Terimakasihh......🙏💞

•INSTAGRAM: intanprastika__

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang