Episode 29

385 9 0
                                    

Sekarang telah menunjukkan pukul 5 sore. Selin tampak sangat kelelahan, Daniel pun langsung menghampiri Selin, "Kamu boleh pulang" suruh Daniel.

Seketika wajah Selin langsung berbinar, "Benarkah tuan?" tanyanya.

"Hhmmm" guman Daniel.

Selin pun langsung bangkit dari atas Sofa dengan semangat, dan menyerahkan ketangan Daniel kembali berkas yang baru Selin kerjakan. "Ini tuan,,, serah Selin, tapi saya tidak bisa jamin tuan, heheh" ucap Selin tertawa kecil.

"Hhmm tidak apa-apa, setidaknya kamu sudah berusaha" balasnya.

"Kalau begitu saya permisi dulu tuan" ucapnya sopan lalu melangkah. "Eekkhh tuan tidak pulang?".

"Pekerjaan saya masih banyak!"

"Oohhhh" Lalu Selin kembali lagi menunduk dan berjalan ke arah pintu.

Didalam kontrakan Selin tidak bisa tidur, entah kenapa, pikirannya hanya tertuju untuk Daniel. "Apa yang tuan Daniel lakukan ya? Apa dia sudah makan malam? Apa dia sudah Tidur? Atau jangan-jangan tuan Daniel masih dikantor?" Tebak Selin.

"Yaa ampun, bagaimana kalau tuan Daniel masih dikantor? Apa dia akan lembur sampai jam segini!" Sambil memandangi jam yang ada dinding kamarnya yang telah menunjukkan pukul 10.45 malam. Dan begitu banyak ini pertanyaan di otak cantik Selin.

"Aakkhhhh dari pada penasaran, lebih baik aku cek aja langsung, siapa tau tuan Daniel masih di kantor, dan tidur disana lagi, kan kasihan tuan-nya nanti bermimpi buruk lagi". Peduli? ya..ya..Selin memang oranya pedulian. tapi untuk yang satu ini, Selin sangat berlebihan pedulinya. Tampa berpikir panjang, Selin pun menyambar tak Selempangnya dan juga sweternya dan langsung keluar dari dalam kontrakan.

15 menit kemudian, Selin telah berada di halaman depan Kenzo Group. Petugas keamanan pun langsung menghampiri Selin.

"Maaf nona, apa yang bisa membuat nona berada disini? ini telah menunjukkan pukul 11 malam" Tanya si petugas keamanan.

"Hehehe Maaf pak, saya boleh tidak masuk kedalam?"

"Maaf nona, sesuai peraturan perusahaan, tidak diizinkan siapa pun untuk masuk ke dalam perusahaan dijam segini" Larang sipetugas kemanan dengan tegas.

"Saya tidak lama kok pak, hanya sebentar" Mohon Selin dengan menggunakan kedua telapak tangannya. "Gini deh pak, Saya janji, saya tidak akan lama, Please yaa pak, saya hanya mengambil barang saya yang ketinggalan di dalam" ucanya berbohong  dengan wajah memelass.

"Maaf nona, saya tidak bisa melanggar peraturaan perusahaan, saya masih mau lama bekerja disini nona, jadi sebaiknya nona pulang aja sekarang, dan silahkan besok saja diambil" Saran sipetugas dengan tegas.

"Yahh gimana ini? Bagaimana pun caranya aku harus bisa masuk kedalam" pikir Selin sambil menggigit jarinya. dan tiba-tiba saja ponsel Selin berbunyi.

Trettt...Tretttt .... (bunyi ponsel selin)

Selin pun langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. "Ini nomor siapa ya?" gumam Selin saat melihat nomor tidak dikenal ada di layar ponselnya, tapi Selin tetap mengangkat.

"Hallo, ini siapa" Tanya Selin.

"Nona, Ini saya Harsan, maaf saya telah menggangu tidurnya nona Selin". Jawab Harsan dari sebrang sana.

"oohhh tuan Harsan, tidak apa-apa kok tuan, saya juga belum tidur" ucap Selin.

"Syukurlah"

"Emang ada apa tuan, nelpon saya di jam segini?".

"Tadi saya nelpon tuan Daniel, tapi ponsel tuan Daniel tidak aktif, jadi saya mau nona Selin yang menyampaikan pesan ini kepada tuan, bahwasanya saya tidak bisa kembali besok pagi, karna akan ada meting penting dari Client petinggi-petinggi perusahaan.

"Baik tuan, saya akan sampaikan pesan tuan"

"Kalau begitu saya tutup dulu telponnya nona, Selamat malam nona".

"Eekkhh...Tuan jangan dimatikan dulu" tahan Selin.

"Kenapa nona?".

"Saya bisa minta tolong enggak tuan?".

"Minta tolong apa nona?".

"Hehehe gini tuan, saya lagi berada di depan perusahaan, tapi petugas keamanan-nya tidak mengijinkan masuk, boleh tidak tuan izinkan saya untuk masuk ke dalam, soalnya ada barang penting yang ketinggalan" mohon Selin.

"Berikan saja nona ponselnya kepadanya". Selin pun langsung menyerahkan ponselnya kepada si petugas keamana. "Ini pak dari tuan harsan" ucapnya tersenyum

"Hallo tuan" sapa Sipetugas sopan

"Izinkan saja dia masuk" perintah Harsan.

"Baik tuan" ucapnya sambil menyerahkan kembali ponsel selin.

"Silahkan masuk nona, tapi jangan lama-lama nona" perintahnya.

"Siap pak, saya tidak akan lama kok" hormat Selin tersenyum senang dan langsung berjalan ke dalam Loby untuk menaiki lift.

Kini Selin telah berada di lantai ruangan Daniel dengan cahaya lampu yang telah dimatikan sebagian, tampa lama-lama Selin pun langsung berjalan ke arah pintu ruangan Daniel. Namun sebelum dia masuk, lerlebih dahulu mengetuk pintu, siapa tau Daniel masih sibuk dengan berkasnya.

Tok..Tok..Tok.

Tidak ada jawaban, Selin pun langsung membuka pintu ruangan Daniel dengan hati-hati.

Ceklekk.     (suara pintu).

Tidak ada orang, hanya berkas-berkaslah yang ada di atas meja kerja Daniel. Tampa berpikir panjang, Selin pun langsung berjalan ke arah rak buku Daniel yang tersusun rapi itu. "Saya yakin, tuan Daniel pasti ada didalam sini" gumam Selin. Lalu menekan tombol yang ada di belakang buku, dan seketika rak buku itu bergeser secara otomatis.

Selin pun langsung masuk kedalam kamar Daniel, dengan suara langkah kaki pelan-pelan. "Ya ampun, tuan Daniel benar-benar berada disini" gumam-nya berjalan mendekat kearah ranjang Daniel dan mendudukkan bokongnya di pinggir ranjang. Disitu tampaklah Daniel dipenuhi dengan keringat yang bercucuran diwajah tampannya.

"Tuan Daniel pasti bermimpi buruk lagi" batin Selin, langsung mengelap keringan Daniel dengan hati-hati, kemudian mengusap-usap kepalanya dengan penuh kasih sayang dan kehangatan. "Tidurlah tuan, saya akan disini untuk tuan" bisik Selin di telinga Daniel.

Daniel pun Spontan langsung terbangun dari tidurnya. Lalu menatap sendu ke arah Selin yang sedang ketakutan. "Ya Tuhan, kenapa aku harus sampai ketahuan" batinya.

"Tu-tuan Ma-maafkan saya" ucap Selin sudah sangat takut.

Daniel pun langsung menarik tubuh Selin kedalam pelukannya dengan sangat erat, seperti tidak rela kehilangannya. Sedangkan Selin pun sangat terkejut sekali, "OMG, aku tidak sedang bermimpikan? ini nyata kan? ini benar-benar tuan Daniel kan?" itulah pertanyaan yang ada di otak Selin. Bagaimana tidak Selin terkejut!, Ini adalah tuan Daniel Deron Kenzo yang terkenal sangat sombong, angkuh dan juga dingin, tiba-tiba memeluk tubuh Selin yang hanya seorang C.S diperusahaan-nya.

"Tu-tuan,,, Apa yang sedang tuan lakukan? Tanya Selin takut-taku.

"Diamlah, jangan banyak bertanya, aku butuh kamu dan juga pelukan mu" jawab Daniel dengan suara paraunya sambil menyandarkan kepalanya di bahu Selin.

"What? aku tidak salah dengarkan? tuan Daniel baru saja mengatakan sebutan AKU? Ya Tuhan jika ini benar-benar mimpi, sadarkanlah aku dari mimpi ini Tuhan" Doa Selin dalam batin menutup kedua matanya. Siapa tau ini benar-benar Mimpi. Tapi hasilnya pun Nihil saat Selin membuka matanya, Lalu mencubit kuat kedua tangannya, tapi hasilnya pun tetap sama. "Ya ampun ini benar-benar nyata".

10 menit pun berlalu, Selin telah merasa keberatan dan kelelahan menahan tubuh Atletis Daniel. "Tuan-tuan" panggil Selin, Namun tidak ada jawaban dari bibir Daniel. Selin pun langsung melepas pelukannya, lalu menatap wajah Daniel yang telah tertidur pulas itu. "Ternyata tuan sudah tidur!" gumam-nya sambil membaringkan tubuh Daniel kembali dengan hati-hati, agar Daniel tidak terbangun. Selin pun memandangi wajah Damai Daniel dan mendekatkan bibirnya di telinganya, "Selamat tidur tuan, Semoga tuan Daniel mimpi yang indah" Bisik Selin kembali dan langsung keluar dari dalam kamar Daniel.

.

.

.

"

King Mafia My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang