86 26 0
                                    

⚠Sebelum membaca tolong beri vote dan jangan lupa untuk tinggalkan komentar!😁
⚠Disarankan untuk mendengarkan lagu di atas🎧🎶

Selamat membaca🌸








Kyoto, 16 Maret 2020

"Jadi, kau menyukainya? Maksudku benar-benar menyukainya?!" Han sangat antusias hingga suaranya memenuhi kamar Aien.

"Ssssst... Pelankan suaramu, Han. Nanti Kak Sano mendengarnya."

"Jadi, apa kau benar-benar menyukai Hwang Hyunjin?" bisik Han. Aien terkekeh dan mengangguk mengiyakan pertanyaan Han.

"Oh Kami-sama, Anata no kiseki wa hontou ni attayone! (Oh Tuhan, keajaibanmu benar-benar ada ya!)." Han merapatkan kedua jemarinya di depan dadanya sembari mengucapkan hal tersebut.

"Aien, aku ingin memastikan sesuatu," sambungnya dengan nada yang terdengar serius.

"Apa?"

"Bagaimana bisa kau menyukainya dalam waktu yang cukup singkat? Jika dipikir ini sangat konyol dan tak masuk akal."

"Sudah ku duga kau akan berceloteh seperti ini. Aku juga tak tau kenapa, yang pasti saat aku melihatnya pertama kali, jantungku berdetak cukup kencang apalagi dia secara tiba-tiba memelukku. Saat dia berceloteh tentang tunangannya, aku juga merasa sesak. Oh iya tepukannya di kepalaku dan pelukannya membuatku nyaman. Ada perasaan semacam udah lama nggak ngerasain hal itu? Entahlah nggak yakin juga, Hehe."

"Apa kau baik-baik saja?" Aien mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Tentu saja aku baik-baik saja. Kemaren dia juga bilang kalau ingin mencoba menyukaiku sebagai Aien bukan tunangannya. Dan bodohnya aku nggak menjawab seolah mengiyakan hal itu. Jujur, aku masih ragu saja dengan perasaannya."

"Ragu?"

"Apakah aku harus yakin?"

"Harus. Aku yakin dia akan mencintaimu sebagai Aien. Karena menurutku ia sadar tunangannya sudah tiada di dunia ini."

"Bagaimana kau yakin?"

"Bagaimana aku yakin?" Han menyodorkan ponselnya pada Aien. Air mukanya nampak bingung. Ia menatap ponsel Han yang menampilkan sebuah pesan dari Kak Minho, kekasihnya.

"Bisa kau beri tahu Aien? Apakah besok ia mempunyai waktu luang seharian? Sepertinya Hyunjin ingin mengajaknya kencan. Daritadi ia merancau apa Aien mau menerima ajakannya wwww😂"

Blush!







"Hei anak nakal! Kau mau apakan ponselku?!"

"Aku ingin menghubungi kekasihmu, memastikannya dengan pendengaranku sendiri."

Tut,

"Halo sayang? Kenapa menghubungiku?"

"Ini aku Aien Kak Minho!"

"Eh?!!!"

"Aku ingin berbicara dengan Kak Hyunjin."

(Terdengar Minho sedang memanggil Hyunjin)

"Halo?"

"Halo Kak Hyunjin! Ini aku Aien! Kata kak Minho kakak ingin mengajakku jalan besok. Apa itu benar?"

"Eh?! Uhm... Iya."

"Aku mau! Mau mau mau!"

"Hahaha... Iya iya."

"Uhm, apa itu juga termasuk kencan?"

Tut Tut Tut,


"Hah?! Dimatiin?!!!" pekik Aien tak terima.

"Lagian, kamu tuh kelewat polos pertanyaannya, ya mungkin dia malu," jelas Han yang mengambil kembali ponselnya dari genggaman Aien.

"Hehehe."

"Tadi aja bilang ragu, tiba-tiba sekarang semangat, dasar Aien..." Han mencubit hidung Aien. Aien tertawa seakan menikmatinya.



















Blush!

"Hei! Ada apa dengan wajahmu?! Kembalikan ponselku!" Minho pun merampas kembali ponselnya.

"Hei Hyunjin! Kau malu? Pipimu seperti buah persik."

"Uhm... Apa ini terlalu cepat?"

"Hmmm... Sedikit?"






















"Menurutmu, bolehkah aku jatuh cinta padanya?" tanya Hyunjin pada Minho. Tidak disangka di saat bersamaan di tempat yang berbeda, Aien bertanya hal yang sama pada Han.

"Tentu saja boleh, bodoh," jawab Minho dan Han bersamaan.

🌸

🌸

🌸

🌸

🌸

🌸

🌸

🌸

🌸

🌸

🌸

🌸

🌸

Ost. Episode 05 "Umarekawari", by:
もさを ~ キラキラ
Mosawo ~ Kirakira



つづく。

Umarekawari (Hyunjeong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang