Lucas berulang kali pergi bolak balik. Dari satu batu ke batu lain. Papanya belum pulang juga.
Shotaro masih tidur siang. Lucas menjaga adik kecilnya sementara Yuta pergi membeli kue. Shotaro ulang tahun!
Untung Lucas ingat. Yuta lupa. Hanya ingat kalau hari ini dia harus pergi ke kota untuk laporan soal hutan lindung.
"Lucaaas!"
Lucas buru-buru berlari. Dia berjinjit, berusaha menggapai mulut ayahnya. "Papa nih. Berisik. Taro masih tidur."
"Bagus dong biar bangun." Yuta menyengir lebar. Begitu menyebalkan di depan Lucas.
"Papa, mana kuenya?" tanya Lucas.
Yuta mengedip. "Astaga! Ketinggalan di mobil."
"Ih sana ambil!" Lucas memukuli tubuh ayahnya.
"Mana sempat. Mobilnya sudah pergi lagi. Papa pulang diantar polisi lalu lintas." Yuta menggaruk lehernya.
Lucas memutar bola mata. Yuta menatap van berisi Shotaro yang tidur. Dia merasa bersalah.
"Ah! Jangan khawatir."
Yuta meminta Lucas membuka meja sementara ia membuka kotak darurat dan mengeluarkan lilin mati lampu. Yuta mengeluarkan stok cola, lalu menata cemilan yang ada. Ia meminta Lucas membuka semua bungkus snack. Yuta menuang semua ke pirin
"Pa, serius?" Lucas tak habis pikir.
"Ini tuh kreatif." Yuta tersenyum senang.
"Darimana kreatif?!" Lucas sungguhan ingin menendang Yuta. "Papa cuma membentuk gunungan snack Taro di luar lilin!"
"Kue Taro. Spesial kan?" Yuta menaik turunkan alisnya.