Bab 19. Bertemu Anggota Keluarga Quinn

305 32 0
                                    

Bab 19. Bertemu Anggota Keluarga Quinn

Penny yang tadinya senang ketika disuruh memakai gaun yang diletakkan di tempat tidur, kini tampak kuyu dan layu seperti bunga yang diinjak-injak, apalagi ia sekarang mengenakan gaun tebal yang menonjolkan identitasnya.

Tapi bukan itu yang mengganggunya sekarang. Ada lima orang yang duduk menatapnya sebelum pandangan mereka beralih ke Damien.

Ada seorang gadis yang terlihat seumuran dengannya, yang membedakannya adalah gadis itu adalah vampir berdarah murni, berbicara,

"Kurasa Damien lupa etiket dasar di ruang makan dengan membawa budak ke sini,"

Mata gadis vampir itu menatap Penny seolah-olah Penny adalah tikus yang datang untuk merusak makanannya.

"Kami tidak mengizinkan seorang budak untuk masuk ke sini, Damien,"

Wanita yang duduk di sebelah pria yang duduk di ujung meja berbicara, menurut Penny wanita itu adalah ibu mereka.

Wanita itu memiliki alis tipis yang melengkung ke atas, bibirnya dipoles lipstik merah seperti gadis yang berbicara itu.

Nama gadis vampir itu adalah Grace yang merupakan adik perempuan Damien dan Maggie, mereka tidak berhubungan darah dengan gadis vampire itu.

Ibu Damien dan Maggie sudah meninggal, ayahnya menikah lagi, di mana gadis vampire itu menjadi saudara tiri mereka.

Dilihat dari penampilannya, Grace begitu akrab dengan ibunya. Rambut pirang, bibir penuh, alis yang sama dengan ibunya, membuatnya tampak lebih tua dari usia sebenarnya walau pun ia masih muda.

Gadis itu terlihat belum dewasa dan manja. Sebuah pita diikat di lehernya, gaun cokelatnya terlihat mendekati warna gaun yang sekarang dikenakan Penny.

"Jangan khawatir, dia bukan budak,"

Damien berjalan mengitari meja, bersiap untuk duduk, ia memergoki Penny yang berdiri diam,

"Kau berencana untuk terus berdiri di sana?" pertanyaan diarahkan ke Penny dan gadis itu dengan cepat bergegas dari tempatnya berdiri.

"Mengapa kau tidak mengatakan sesuatu, ayah," keluh gadis vampir berdarah murni itu dengan jijik.

Gadis vampir itu berdiri, membiarkan kursi berdecit keras di ruang makan yang sunyi itu.

"Grace," vampir yang duduk di ujung meja memperingatkannya, tapi gadis vampir itu sudah berjalan menuju tempat gadis manusia itu berdiri.

Meraih pergelangan tangan Penny, Grace mulai menariknya, Damien memegang tangannya sebagai gantinya.

"Apa yang kau lakukan, Grace?" tanya Damien, tangannya semakin erat memegang tangan adik perempuannya.

Jika itu tangan manusia, pasti akan berdarah dengan bekas luka, tetapi bahkan untuk vampir berdarah murni, kekuatan Damien tidak bisa ditangani.

Satu kesamaan yang dimiliki saudara tiri itu, mereka berdua begitu keras kepala. Tangan Damien memegang tangan Grace, Grace memegang pergelangan Penny dan Penny berdiri diam seperti patung.

Terus terang, Penny tidak ingin menjadi bagian dari lingkungan yang penuh dengan permusuhan ini. Yang ia butuhkan hanyalah makanan, tapi itu tidak terjadi.

"Lepaskan tanganku," kata gadis vampir itu dengan tatapan yang membara.

"Tepat setelah kau melepaskan tanganmu darinya, saudariku," Damien memperingatkannya, matanya beralih dari adik perempuannya menuju tangan Penny di mana gadis itu memegang barang miliknya,

Young Master Damien's Pet (Bagian 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang