Satu

489 15 38
                                    

Setelah Hijiri menemuinya, Maya masih termangu dibelakang Studio Kids, pandangannya menatap luas kearah gedung- gedung pencakar langit Tokyo, dan disalah satu gedung itu, dia yakin belahan jiwanya berada disana, dia yakin itu. Maya berusaha memilih mempercayai ucapan Ibu Mayuko, bahwa belahan jiwa pasti akan ikut merasakan penderitaan yang sama , dan saat ini Maya juga masih merasa sedih dengan pertemuan terakhirnya dengan Masumi, setelah pria itu membuatnya melayang dengan kencan tak terduga di atas kapal Astoria, mereka memandangi bintang diatas kapal dek, bahkan pagi hari disaat matahari terbit, Masumi memintanya mengucapkan dialog cinta Akoya...alamaak jaaang, gimana Maya ga merasa itu adalah cara Masumi kalo dia nembak Maya....., Maya tentu saja ga membuang kesempatan itu dengan sia- sia, dia ingin Masumi tahu sekalipun melalui dialog Akoya, itulah caranya untuk memberitahu Masumi tentang perasaannya, perasaan Akoya terhadap Ishhin adalah perasaan Maya terhadap Masumi.

Dan setelahnya mana Masumi pake bilang " cukup, aku sudah paham, aku mengerti perasaanmu." ah itu kan artinya pria itu sudah tahu kalau Maya mencintainya, bahkan Masumi juga memintanya agar dia dibolehkan memanggilnya dengan sebutan namanya, " bolehkan aku sekarang memanggilmu dengan namamu? Maya .." , gileee nek..apalagi kalau itu salah satu caranya dia ngajakin Maya mulai menjalin hubungan yang..ehem....ehem... seketika Maya baper kan..gimana ga baper malah dikasih pelukan yang hangat, yang erat, sembari tangan Masumi elus- elus tubuh Maya, lutut Maya seketika lemes, lunglai bin letoy.

Apalagi setelah Masumi meminta agar dia dibolehkan memanggil Maya dengan namanya, Masumi bahkan meminta Maya untuk tidak memanggilnya dengan si dingin, Dewa Penyakit, Kecoa menjijikkan, Hantu yang tidak berperasaan, si Gila kerja. Itu kan sama aja selangkah lebih maju seperti iklan motor bebek, Masumi ingin posisinya dipatenkan oleh Maya, bahwa dia memiliki arti khusus -sekhusus Maya dihatinya, se khusus Maya yang selalu menempatkan si mawar Ungu a.k.a Masumi Hayami ditempat paling atas, diposisi tertinggi tubuhnya yang cebol dan mungil dan hanya sebahunya Masumi, Maya tahu Masumi Hayami adalah pria yang sangat istimewa dihatinya, dan berkat kencan tak terduga itu Maya membiarkan Masumi tahu jika dia mencintai pria yang menyangka Maya membencinya bertahun- tahun.

Bukan hanya itu saja, Masumi bahkan ga malu memeluknya lagi dan lagi..lebih dari satu kali lho ya...dan pelukannya itu penuh makna, penuh dengan ungkapan dan melebihi ucapan aku mencintaimu, aku menyayangimu, aku membutuhkanmu, aku mendambakanmu, pelukan itu melebihi ucapan romantis sedunia dan segalaxi Andromeda. Pelukan yang disaksikan pengunjung kapal Astoria, dan kemesraan itu bahkan membuat pengunjung menyingkir, bak dikata mereka adalah nyamuk pengganggu diantara Maya dan Masumi.

Masumi seakan tidak peduli jikapun mereka akan digosipkan, duileee...Maya lumer bang..lumer mencair....bak mentega yang dipanasi diwajan gosong.

Tapi keyakinan Maya, kepercayaan dirinya mau tidak mau goyang, oleng, dan hampir berjatuhan bak bunga Sakura di musim gugur saat ingin mengkonfirmasi gosip yang dia dengar, bukan dari akun lambe- lambean, tapi langsung dari teman- temannya di Studio Kids, jika Pria yang telah berjanji padanya untuk menunggunya, jika pria yang memintanya untuk menunggu dan hanya percaya padanya kini tengah menuju pernikahan, bahkan Masumi mengatakannya sembari lalu dihadapan Maya yang sengaja datang ke gedung Daito.

Hancur maak..hancur, potek -potek hati Maya, ibarat kembang yang baru mulai tumbuh kuncup- kuncup langsung ditebas tanpa perasaan sedikitpun.

Masumi bahkan mengatakan tentu saja dia akan menikah, pesta pertunangannya saja Maya hadiri, onde mande, betapa pedih hati adek baaaang...pediiih, bak luka yang dikucuri asam ditambah garam.

Maya lunglay, dan seketika menangis terisak- isak, Masumi mengatakannya begitu dingin, tanpa perasaan, padahal di Kapal Astoria dia tidak ingin Maya memanggilnya dengan sebutan itu lagi, bahkan Maya berfikir hubungan mereka akan mulai terjalin dengan indahnya, bak kepangan di rambutnya Princess Elsa.

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang