Bagian 6 : Noullan, Obat hati Alice

110 53 16
                                    

"Sampaikan kepada kesedihan;
jangan datang dulu hari ini.
Sebab aku sedang nyaman
bersama kebahagiaan ."

For the moon & the night sky.

🍀🍀🍀


Seorang pemuda tengah bersandar pada dinding oranye di sebelah pagar besar SMA Cendana.

Keberadaannya menjadi perhatian setiap siswi yang melewatinya.
Dengan kulit putih bersih, jambul seksi yang selalu menghiasi kepalanya tak lupa cara berpakaiannya yang selalu membuatnya terlihat menarik di mata para gadis.

Merasa diperhatikan, Noullan menaikkan tudung jaketnya ke atas kepala.

"Weh, gaes, ada cogan depan sekolahan. Ganteng banget anjir. Tebar pesona skuy!"
Tiga orang siswi dengan rambut badai itu menghampiri Noullan yang sibuk memperhatikan setiap murid-murid yang keluar dari dalam sekolah.

Mereka berjalan dengan tingkat percaya diri yang cukup tinggi.

"Haii ganteng, lagi nyari siapa ya? Jemput adeknya yah? Adeknya sekolah di sini ya, kelas berapa?" Angel menyapa dengan centil. Memamerkan gigi atasnya yang dihiasi behel.

Noullan memperhatikan penampilan ketiga gadis tersebut dari ujung kaki hingga ujung rambut.

Murahan, ejeknya dalam hati.
Namun setelahnya ia tersenyum, setidaknya tipe-tipe seperti mereka cukup punya banyak informasi.

"Kalian kenal Alice gak? Dia udah pulang apa belum?" Noullan bertanya dengan ramah. Menampilkan tatapan menghipnotis dari manik cokelatnya.
Siapapun tak terkecuali angel pasti luluh jika ditanyai dengan tatapan semanis itu.

"O-oh, Alicia... Tau, tau. Dia anak IPA 2, tadi kayaknya pulang duluan deh, ya gak, Ta?" Angel menoleh ke arah temannya yang memakai bando berwarna pink.

Tita mengangguk cepat.
"Iya, dia tadi udah pulang duluan kak. Soalnya tadi habis lari keliling lapangan, dia pingsan di kelas. Jadi pulang lebih awal deh." jelasnya dengan mengedipkan sebelah matanya kepada Noullan.

Angel ikut mengangguk.
"Kamu kakak nya Alicia ya? Wah gak nyangka ya ganteng banget." puji angel dengan genit.
Ia berkali-kali menyampirkan rambutnya ke belakang telinga.

Noullan sudah jengah melihat ke arah Angel, namun demi pacarnya, ia akan menahannya beberapa menit lagi.
"Hmm yaudah kalau gitu makasi ya infonya."

Noullan berlalu dari sana. Membuat Angel dan kawanannya mencak-mencak kesal.
"Main pergi aja sih. Belum juga ditanyain namanya siapa, ih!"

"Tau tuh, masa makasi doang?" Tita ikut memutar kesal matanya.

Mendengar gerutuan teman-temannya, Diana akhirnya angkat bicara.
"Udah deh, kalian stop. Gak usah berharap banyak. Cowok tadi itu namanya Noullan, dia memang ganteng tapi sayang, ceweknya banyak. " ia menjelaskan dengan wajah sebal. Menatap kepergian Noullan dengan wajah tanpa arti.

Angel mengekerut heran.
"Kok Lo bisa tau?"

"Gue sering lihat dia bareng temen-temennya pas bantuin bokap jualan, dan selama yang gue lihat, ceweknya selalu beda-beda. "

"Oh ya?" Angel tersenyum penuh arti.
Tipe badboy ya, batinnya.

Tita menatap ngeri kearah Angel.
"Lo gak usah macem-macem deh, Angel." Tita mengingatkan.

"Hahah lihat aja sih."
Ia kemudian berlalu meninggalkan kedua temannya.

"Dih, kok kita ditinggal!"

For the Moon & the Night Sky [SEMI HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang