13 | Feeling

1.9K 188 10
                                    

"Astagfirullahaladzim... ". Ucap Lesty yang terbangun dari tidurnya tepat sekitar jam 12.30 malam, bukan karena mimpi buruk entah kenapa feeling nya benar benar tidak enak. Disaat bersamaan dia teringat Billar, diambilnya handphone di samping dan memerika ada panggilan atau Chat penting apa saja yang terlewat olehnya karena hampir seharian dia tidak ada buka HP sama sekali sebab kondisinya yang sedikit kurang fit. Lesty lebih fokus istirahat dari pada otak atik handphone dan setelah isya langsung ketiduran.

Lesty terfokus pada 10 panggilan telpon dan 11 baris chat dari Billar yang berkali kali menanyakan kabar, lagi apa, dimana dan bersama siapa. Lesty tersenyum geli melihat isi chat Billar yang lebih seperti seorang pria yang menanyakan tentang situasi kekasihnya melalui chat. Perasaan rindu dihati Lesty semakin membuncah ingin segera menghubungi Billar tapi tidak enak hati karena sudah tengah malam tapi feelingnya juga semakin tidak enak dari tadi.

Lesty menghela nafas perlahan mencoba menenangkan pikirannya karena walau bagaimanapun tidak etis menghubungi pria tengah malam hanya karena feeling ga enak, terkesan modus dan murahan banget sebagai cewe. Mereka berdua tidak mempunyai ikatan hubungan apa apa tapi Lesty tidak bodoh bahwa merasakan dirinya dan Billar mempunyai ikatan perasaan yang sama. Lesty jadi ingat kejadian kemaren malam waktu di Cianjur kampung halamannya dimana Billar terlihat sekali sangat cemburu dan berujung dirinya juga terbawa emosi.

Flashback on

"Ngapain mantan Dede telpon jam segini?? Istrinya ga marah apa?". Wajah dan nada bicara Billar berubah dingin.

" Dede ga tau ka, setelah dia nikah kami ga kontakan sama sekali".

Sebenarnya Dede sedikit bingung nada suara dan ekspresi Billar yang tiba tiba berubah dingin-sedikit berharap kalau itu adalah perasaan cemburu namun langsung ditepis Lesty, tidak seharusnya dia terbuai oleh perasaan yang belum pasti diantara mereka. Cukup satu kali bagi Lesty dia terluka karena harapan semu. Tanpa pikir panjang dia langsung menerima panggilan tersebut dan meng on kan speakernya agar Billar bisa mendengar pembicaraan mereka.

"Assalammualaikum!! ".

" Waalaikumsalam.. Dede dimana sekarang?? ".

" Di Cianjur a dirumah om dan tante, ada apa a telpon tengah malam begini?? ".

" Emang kenapa?? Ga boleh? seharusnya aa yang tanya ngapain kamu tengah malam ke cianjur sama cowo yang baru dikenal".

Lesty terdiam sedikit kaget dengan ucapan Reon begitu juga dengan mimik wajah Billar yang tidak baik baik saja.

"Siniin telponnya biar kaka yang ngomong langsung sama dia!! ". Billar meminta telpon ditangan Lesty namun dengan lembut lesty menolak, dia menggelengkan kepala dan tersenyum kecil berusaha menenangkan Billar yang terlihat mulai emosi.

" Dede sama Bapak dan Mama juga, lagipula kami ga nginap".

" Apa!!!!... Dede jangan bohong ga mungkin Bapak dan Mama izinin cwo brengsek kaya dia ikut kalian kekampung halaman kamu". Reon sedikit berteriak ditelpon dan ckup membuat Dede kaget. Billarpun langsung mendekati Dede dan ingin merebut handphonenya, beruntung tangan kanan Dede cepat menghindar dan tangan kirinya langsung menangkap tangan Billar.

"Biar Dede yang nyelesain dan ngomong baik baik ma a iky ya, kalau kaka yang ngomong pasti situasinya bakal tambah panas dan runyam- Dede mohon!!'.

Lesty menarik tangan kiri Billar dan menggenggam erat telapak tangannya yang terasa penuh untuk tangan Dede yang kecil mungil, berharap bisa meredam sedikit emosi Billar yang terpancing atas ucapan Reon.

Tidak dipungkiri genggaman tangan kecil Lesty membuatnya sedikit tenang namun bukan berarti apa yang dia dengar saat ini tidak membekas di pikirannya dan rasa marah lenyap begitu saja.

GOOD GIRL AND BAD BOY (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang