Tentang Rasa #1

46 6 3
                                    

Clarissa Anastasya, gadis berambut pendek berwarna hitam kecoklatan.Tubuhnya yang putih nan mungil itu masih bersembunyi di balik selimut dan mungkin juga Ia masih asik berkelana di alam bawah sadarnya.

Suara alarm dari ponsel Clarissa yang sedari tadi berdering kini membuatnya benar-benar bangun dan meraih ponsel itu di atas meja belajar yang berada tepat di sebelah tempat tidurnya.Clarissa segera bersiap-siap untuk pergi ke sekolah barunya.

Setelah bersiap-siap lalu Ia turun ke bawah untuk menikmati sarapan pagi bersama bunda tersayangnya,seorang bunda sekaligus ayah di mata Clarissa.Sangat tidak mudah untuk mengambil dua peran sekaligus.Namun bunda Clarissa mampu melakukan itu tanpa pernah memperlihatkan keluh kesahnya kepada Carissa, anak semata wayangnya.

"Bunda, Risa pamit ya assalamualaikum" -Kata Clarissa yang baru saja menyelesaikan sarapannya lalu meraih tangan bundanya untuk bersalaman,tak lupa pula Ia mengecup kedua pipi bundanya.Itu sudah menjadi kebiasaan Clarissa sejak Ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar.Seperti ada yang kurang jika melewatkan hal itu,layaknya membaca sebuah novel tapi ada selembar isinya yang sobek.Tidak memuaskan.

"Iya sayang, bilang ke pak Panji jangan ngebut-ngebut kalau nyetir.Semangat sekolahnya and have a nice day" -Jawab bundanya disertai senyum manis membuat aura muda begitu tampak di wajahnya.

***

Hari ini adalah hari pertama murid-murid baru SMA AKSARA BANGSA belajar di kelas setelah tiga hari melaksanakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Setiap perwakilan dari ekstrakurikuler sedang sibuk mendatangi semua kelas yang berisikan murid-murid baru untuk mempromosikan dan membagikan formulir pendaftaran ekskulnya.Mulai dari ekskul basket, futsal,sanggar seni, english club, pramuka, paskibra dan masih banyak lainnya.

"Clar, lu mau masuk ekskul apa ntar? gue bingung ini formulir banyak banget" -Suara gadis yang sedikit serak dari sebelah bangku Clarissa.Gadis berkulit putih dan berambut panjang dengan warna hitam disertai gradasi warna coklat kemerahan yang alami.Namanya Gabriella Putri Ananda, bisa dibilang chairmatenya Clarissa.Mereka sudah saling mengenal saat awal pembagian ruang kelas, sifatnya yang friendly membuat Clarissa nyaman berteman dengan Putri.Bahkan mereka bisa akrab secepat itu.

"Gue sih udah kebayang mau masuk basket, denger-denger ekskul basket di sekolah ini tuh paling aktif" -Jawab Clarissa.

"Oke deh gue ngikut lu aja, eh hari ini kan ya latihannya? nanti ketemu di sekolah atau bareng nih?"

"Ketemu di sekolah ajalah, takutnya lu nunggu lama karna gue siap-siapnya lama hehe"

Putri yang beranjak dari tempat duduknya bermaksud untuk pergi ke kantin karena bel istirahat sudah berbunyi, "Baiklah kawanku sayang, yuk kantin."

Clarissa berdiri lalu memeriksa uang di saku bajunya sebelum berjalan mengikuti langkah-langkah Putri yang akan memborong isi kantin.Canda borong.

Mereka berdua menikmati keriuhan suasana koridor depan kelas-kelas yang berderet. Koridor yang penuh dengan semarak seragam putih abu-abu, saling bercanda riang, berteriak, terlihat juga beberapa murid yang menenteng alat solat karena ini sudah jam istirahat kedua, kebetulan Clarissa dan Putri sedang berhalangan, jadi mereka melanjutkan langkahnya menuju kantin.

Suasana kantin yang begitu ramai membuat mereka berdua harus rela menunggu kursi itu kosong, kursi yang dipenuhi oleh murid-murid yang nampaknya sedang asik menikmati makan siangnya.

Tak berapa lama, akhirnya terlihat dari sebelah kanan mereka sudah ada yang beranjak meninggalkan kursinya.Tanpa berpikir panjang, mereka berdua segera menghampiri dan duduk di kursi itu.Setelah berdiskusi dan menentukan menu makan siang apa yang akan mereka santap kali ini, Putri bergegas meninggalkan Clarissa.

Putri memesan dua porsi nasi goreng dan dua jus jeruk di lapak Bu Ina, lapak Bu Ina memang yang paling ramai diantara deretan lapak lainnya, selain masakannya enak, Bu Ina juga selalu ramah kepada anak-anak jadi tidak heran mengapa lapaknya selalu ramai.

"Misi, gue boleh duduk sini?" Seorang lelaki yang belum pernah dilihat oleh Clarissa sebelumnya tiba-tiba datang dan meminta izin untuk duduk di depannya.Clarissa yang lemah lembut hanya meng-iyakan saja dengan raut wajah yang sedikit canggung. Putri yang baru saja datang juga bingung mengapa ada orang lain di sini. Putri segera duduk di samping Clarissa dan menatap Clarissa dengan tatapan yang seolah-olah meminta kejelasan.Clarissa hanya mengangkat kedua bahunya.

♡terimakasih sudah baca♡

TENTANG RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang