B a g i a n e n a m b e l a s

87 8 0
                                    

Part 16

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 16. Miss First

Jangan pernah takut kala badai menerjang kita, jangan pernah risau kala kita terombang-ambingkan oleh sang ombak. Ingatlah di sana sudah ada pelangi yang indah tengah menunggu kita untuk menentramkan diri dari sebuah kegelapan yang ada.

~oOo~

 Perlahan Nada membuka matanya, menetralkan cahaya yang mulai masuk. Mata Nada menatap langit-langit ruangan yang ada di ruangan itu, gorden putih dan warna tembok berwarna putih senada dengan gorden. Dan lagi-lagi cewek itu celingak-celinguk menatap kearah sekelilingnya. Nada melihat beberapa alat kesehatan ada di sekelilingnya, termasuk kotak P3K tersusun rapih bahkan ada sebungkus roti bantal berisi coklat dan segelas air putih di samping brankar tidur Nada.

"Udah baikan, Nad?" tanya seseorang itu.

 Saat itu aku menoleh mendapati Fathur yang sedang menatap diriku begitu khawatirnya. Diberikannya segelas air untuk Nada. "Gue kenapa bisa ada di sini? Terus lo ngapain, ko bisa tau?" Nada memberikan pertanyaan yang bertubi-tubi pada Fathur sembari mengambil segelas air putih yang diberikan oleh Fathur. Kepala Nada terasa cenat-cenut saat ingin mencoba bangkit dari baringan yang di brankar UKS.

 "Lo pingsan, gue yang bawain lo ke sini, sorry" Fathur menjawab semua pertanyaan yang terlontar dari bibir Nada.

 "Gue pingsan kenapa?" tanya Nada begitu bingung. Dia tidak mengingat kejadian apapun sewaktu dia pingsan padahal Nada tidak mengalami gegar otak atau sebagainya. Nada itu pelupanya tingkat akut, tapi kalo sama Agiel tidak sama sekali.

 "Gue gak tau kejadian jelasnya, gue langsung liat lo tergeletak di lantai koridor aja, mana sepi lagi." Nada manggut-manggut mengerti. Entah mengapa Nada akhir-akhir ini menjadi seperti itu kadang pingsan dan kadang suka pusing sendiri. Padahal Nada makan tepat waktu dan tidak mempunyai riwayat penyakit apapun.

"Makasih Thur," ucap Nada.

 "Awas… minggir!" Teriakan itu membuat keduanya mengikuti arah pandangan dari sumber suara yang berteriak-teriak tidak jelas.

Nada menghembuskan napasnya legah saat mengetahui orang itu adalah Agiel, bahkan Figo juga turut berlari yang pasti akan menghampirinya. "Nad... lo gak apa-apa, kan?" tanya mereka berdua secara bersamaan membuat Nada terkekeh. "Gue gak apa-apa kali,"

  Agiel dan Figo mengerutkan dahinya saat mengetahui Fathur ada di sini menjaga Nada. "Ngapain lo ada disini?" tanya Agiel sinis pada Fathur. Bukannya Fathur yang menjawab malah Nada yang angkat bicara. 

 "Ck... Fathur yang bawa gue kesini, Giel!" Nada berdecak kesal kepada Agiel. Agiel dan Fathur, dua orang dari dulu tak pernah akur dan tak mau berdamai karena satu cewek dan perebutan gang-nya yang kini sudah dibubarkan. Tidak ada gang namun permusuhan masih tercipta oleh keduanya. Entahlah hanya mereka yang tau, Nada juga bingung mengapa masalah yang menurutnya kecil malah dibesar-besarkan seperti ini.

Cinta Masa Sma ( Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang