Arunika di tiap pagi tidak membuatmu terusik
Tidak membuatmu silau akan pagi yang berisikDuniaku yang sebelumnya kosong, sekarang terisi dengan goresan garis-garis warna juga tulisan 'mimpi' di buku itu
Entah apa warna itu, entah apa mimpi itu
Tapi, dengan s'gala asa yang kau beri
Kau berhasil menaruh pengaruh pada hidup iniDi dalam sini, kami terus tumbuh dan telah menciptakan 'mimpi'
Dengan segala tekad serta wiyata yang telah kau bekaliSekejap air mata jatuh dari pelupuk, melihat sang fajar yang berdiri disana
Bukan ucapan terakhir yang tertinggal--
Melainkan senyuman terakhir yang dilihatGuruku, Engkau lah pahlawanku
Begitu banyak rungguhan yang mesti kau pegang
Begitu banyak air mata yang mesti kau tahanKau sang derana yang tiada lelah menyinari bumi
Bak sebuah lentera bagi kami
Tanpamu, apalah arti dunia iniTerimakasih untuk semua waktu mu
Terimakasih atas semua jasamu, Guruku.── 25 November 2020
© 𝒔𝒂𝒏𝒅𝒚𝒌𝒂𝒍𝒂𝒔𝒕𝒖𝒅𝒊𝒐
KAMU SEDANG MEMBACA
let me be your poem
PoesíaBukan kisah cinta yang bertuntun rapih, melainkan hanya, Sebuah sajak untukmu, sebuah rumah tempat kau berpulang. Cahaya yang t'lah lama hilang, sekarang waktunya kau berpulang. 𝟸𝟶𝟸𝟶 © 𝐬𝐚𝐧𝐝𝐲𝐚𝐤𝐚𝐥𝐚𝐬𝐭𝐮𝐝𝐢𝐨