04 ;

13 4 0
                                    

Halo guisee!
Mohon maaf kalo banyak typo, aku harap kalian suka ya sama cerita ini.
Jangan lupa votenya! ❤️
Ohiyaa kalo mau kasih saran dan kritik buat cerita ini kalian bisa nulis disini yaa, secret kok ini sifatnya jadi aku nggatau siapa xixi. Amann

https://secreto.site/16362862

Dan ada sedikit perubahan untuk sinopsis dan jalan ceritanya ya! Aku harap kalian masih suka 🤗

Sesampainya di basement kantor, Ara langsung menghampiri dimana mobil Brian berada.

"Masuk ara" ucap Brian dari dalam mobil. Sedari tadi ia menunggu Ara menyusulnya didalam mobil

"Baik pak"

Selama perjalanan tidak ada percakapan yang lahir diantara Ara dan Brian. Suasana dalam mobil pun menjadi canggung.

Sampai pada akhirnya Brian mengeluarkan suara untuk memecah keheningan didalam mobilnya.

"Ini rumah kamu dimana?"

"Jalan melati nomor 6 pak, perempatan depan itu nanti belok kanan"

"Oke"

Setelah menanyakan alamat Ara, Brian kembali diam. Ara pun begitu, dia larut dalam pikirannya sendiri. Banyak hal yang dia tanyakan.

"Ra ini rumah kamu yang mana?"

"Yang pagar hitam itu pak, 2 rumah dari sini"

Sesampainya di rumah ara, Ara langsung berpamitan pada Brian karena tidak ingin terlalu lama berdekatan dengan Brian. Tidak baik bagi jantung dan hatinya, ditambah suasana canggung selama perjalanan tadi. Membuat Ara merasa tidak nyaman.

"Sudah sampai pak, kalo begitu saya izin pamit. Terima kasih atas tumpangannya" pamit Ara setelah itu keluar mobil dan membungkukkan badannya

"Oke, besok jam 7 saya kesini. Saya jemput kamu buat ke bandara, jangan sampe telat"

"Apa saya tidak langsung ke bandara aja pak? Lebih tidak memakan waktu" tolak Ara. Sejujurnya Ara sedikit enggan satu mobil dengan Brian, karena suasana canggung tadi.

Ara yang notabennya blak-blakan dan tidak bisa diam. Harus menjadi patung karena kharisma dari seorang Brian.

"Saya tidak terima penolakan, besok jam 7 saya sudah sampai. Kamu harus siap jangan sampe telat" perintah brian

"B..baik pak"

"Saya permisi dulu" ucap Brian seraya meninggalkan rumah Ara

Ara yang melihat kepergian Brian seraya menghembuskan nafasnya, dia bingung. Kenapa Brian tiba tiba bersikap seperti ini, tidak biasanya.

Jika ada meeting diluar kota Brian selalu menyuruh Ara langsung ke bandara. Ini malah ngotot untuk menjemputnya dan memilih berangkat bersama Ara.

Ara segera masuk ke dalam rumah setelah mobil Brian tidak lagi kelihatan.

"Maa, Ara pulang" teriak Ara

"Ya ampun Ara, bukannya salam. Malah teriak teriak ih"

"Hehehe. Maaf ma, liat apa sih ma. Serius banget" tanya Ara kepada mama septa seraya duduk disamping mama yang sedang menonton TV di ruang keluarga

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just You ; YoungKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang