03 : Kalau saja

174 32 0
                                    

"Aku menempatkanmu pada situasi yang salah, maaf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku menempatkanmu pada situasi yang salah, maaf."

---

Pukul 2 dini hari. Lagi-lagi ia terbangun karena ponselnya berdering. Tanpa Alura mengeceknya pun, ia tau siapa nama peneleponnya.

Sejak Alura menceritakan soal ganjaran sholat malam, Nathan selalu meneleponnya di waktu dini hari. Yah di sepertiga malam itu, dan lebih sering jam 2.
Katakanlah Nathan seperti perantara dirinya dengan Tuhannya. Padahal Alura dulu susah sekali untuk bangun malam, jangankan malam sholat subuh saja kadang kesiangan.

Tapi, semenjak Nathan hadir di kehidupannya. Ia jadi rutin sholat malam dan alhasil ia tidak kesiangan untuk sholat subuh.

Apa Alura salah jika menganggap Nathan adalah perantara dia dekat dengan Tuhannya?

Kehadiran Nathan benar-benar begitu berpengaruh bagi Alura. Dia yang tadinya selalu acuh tak acuh dengan tugas, sekarang menjadi rajin berkat Nathan.

Nathan memang ibarat euphoria yang begitu besar bagi kehidupannya. Jadi, tolong tunjukkan dimana letak kesalahan tentang kehadiran seorang Nathan untuknya?

Alura masuk ke dalam mobil Nathan setelah Nathan menunggunya selesai dengan praktikumnya. Lagi-lagi Nathan mengalah, Alura tau Nathan baru selesai sibuk dengan rapatnya tapi pemuda itu tetap rela menunggu Alura selesai supaya keduanya bisa pulang bersama.

"Aku kan udah bilang, pulang duluan aja gapapa,"

Nathan menguap pelan, "Gapapa, barusan aku tidur kok sebelum kamu datang,"

Alura hanya tersenyum tipis, lalu beralih merapihkan rambut Nathan yang sedikit berantakan. Sementara Nathan hanya tersenyum menatap Alura.

"Besok kan udah libur, terus dua hari lagi aku pulang. Hari ini aku mau ke pendopo Nath, anak-anak komunitas mau buka bersama,"

"Oke siap tuan puteri,"

Alura hanya tersenyum menimpali senyuman Nathan yang benar-benar membuat dia hampir menggila. Nathan punya senyuman yang manis, benar-benar manis sampai Alura tidak tau apa ada orang lain selain Nathan yang punya senyuman semanis itu.

Dan Alura semakin takut, apa ia bisa memiliki senyuman itu selamanya? Jawabannya tentu saja tidak mungkin.

Mobil Nathan berhenti didepan gapura yang menjadi pintu masuk pendopo.

"Jangan lupa makan habis ini, terus istirahat. Tuh mata kamu udah kaya panda banget,"

"Aku mau ikut kamu hari ini,"

[S1D] My Star || Na Jaemin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang