Bijaklah dalam membaca :)
Warning typo(s)
-Dua bulan yang lalu
Seokjin terkapar lemah di meja bar, kepalanya tak sanggup untuk mendongak barang sedikitpun. Kelopaknnya mengatup rapat namun dilain itu pendengarnnya masih mampu menangkap baik suara gaduh orang-orang yang sedang menikmati malamnya di bawah lampu diskotik.
"Jangan, aku tidak mau. Aku mohon. Jangan lagi aku tidak mau."
"Diam kau bedebah, gadis tidak tau di untung. Dari pada kamu memberikan kepuasan pada pacar kaya rayamu itu secara gratis lebih baik kau bekerja saja melayani tamu. Mereka bisa membayarmu dengan harga tinggi!"
"Tidak, jangan tolong biarkan aku pergi"
Suara keributan antara lelaki paruh baya dengan seorang gadis di depan pintu masuk itu berhasil mencuri perhatian dari halayak di dalam club.
Termasuk Seokjin.
"Siapa mereka, mengganggu sekali" gumam Seokjin.
"Itu Tuan Song-si tua gila judi dan itu anak perempuannya, sepertinya Tuan Song kalah judi lagi makanya dia nekad menjual putrinya" jelas seorang bartender.
Seokjin menaikan sebelah alisnya, meski kepalanya masih mendarat pada meja. "Hei, Kau panggil Boss mu kemari" titah Seokjin pada bartender.
Ia mengangguk, tak berlangsung lama sang manajer datang menghampiri Seokjin.
"Apa anda butuh sesuatu Tuan Kim?"
Seokjin menunjuk ke arah bapak dan anak itu "Berapa harga putrinya?"
Sang Manajer mengerutkan keningnya "Jika anda ingin, saya bisa membawanya menemui anda."
Dengan susah payah Seokjin mendongak "Aku hanya ingin menolongnya, menjauhkan gadis itu dari Ayah biadab sepertinya." Manajer bermarga Lee itu mengangguk paham, ia lantas pergi meninggalkan Seokjin dan menemui Tuan Song itu.
Sebuah kamar bernomor J13 itu terbuka kala seorang gadis mendorong kenop pintu dari luar, hingga dapat gadis itu lihat seorang lelaki tengah terkulai di atas ranjang.
"A-apa tuan yang sudah membayarku?" tanya si gadis.
"Hmm" Seokjin bangun dari tidurnya, kedua matanya menatap pada gadis yang masih menegang di tempat ia berdiri. "Kau tau 'kan tugasmu apa? Lakukan lah!"
Jauh dari niat awalnya yang ingin membantu gadis itu, kini Seokjin sendiri yang menguasai gelombang besar yang ia dapatkan dari gadis itu "Enghhh" lenguhan gadis itu terdengar pada akhirnya.
Ingatlah, Seokjin sudah mabuk berat dan tentu efek alkohol itu berpengaruh pada tubuh dan gairahnya. Sekuat dia terus menahan tetapi birahinya semakin memuncak.
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝐌] 𝐎𝐑𝐏𝐇𝐈𝐂✓
RomanceChapter tidak lengkap/ dihapus. [Sudah di bukukan] 𝐌𝐞𝐧𝐨𝐥𝐨𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐛𝐮𝐧𝐠𝐤𝐮𝐬 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐨𝐡𝐨𝐧𝐠𝐚𝐧! 𝐉𝐚𝐥𝐚𝐧𝐤𝐮 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫. 𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐜𝐚𝐫𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐩𝐚𝐭-𝐊𝐢𝐦 𝐒𝐞𝐨𝐤𝐣𝐢𝐧. Judul la...