Terakhir

470 63 7
                                    

Tegang. Itu yang menggambarkan suasana di meja dengan empat orang anak manusia disana.

Dengan persetujuan Gio, akhirnya Erika memutuskan menemui Vero dengan syarat Gio harus ikut dan mendengar semuanya.

"Kenapa kamu nemuin saya Erika? Sudah siap bercerai dengan Gio dan hidup sama saya?"

Ucapan Vero tentu saja membuat Gio naik pitam.

Brak

"Jaga omongan anda, saya ga akan ngelepasin Erika semudah itu," Jawab Gio penuh emosi, Vero hanya tertawa remeh.

Dari penglihatan Erika, di mata Vero bercampur emosi yg membuat nya bingung harus apa. Marah, rindu, bingung, semuanya jadi satu.

"Aku disini mau berbicara tentang kita, Kak Vero" mendengar Erika memanggil Kak Vero setelah sekian lama membuat tatapan nya melunak.

"Erika mau nanya sama Kak Vero," Ucapan Erika tergantung. Vero menatapnya penasaran.

"Di mata Kak Vero, Erika ini apa?"

Vero terdiam, dia se jujurnya bingung harus menjawab apa.

"Atau, Erika penasaran. Apasih yang membuat Kak Vero sangat ingin memiliki Erika? Apa tujuan kakak setelah dapetin Erika?"

Vero menghela napas dan mulai membuka mulut, "Seseorang yang sangat berharga. Satu dari sekian banyak orang yang masih mau nerima gue apa adanya, yang mau memberi secuil perhatiannya ke gue dengan keadaan urakan, yang mau menggandeng gue di kala gue jatuh, dan tersenyum ketika melihat kesalahan gue."

"Tujuan utama gue adalah membalas budi segala hal yg udah lo kasih ke gue, kenyamanan, perhatian, uluran tangan lo. Intinya gue ingin menjaga lo di genggaman gue tanpa ada yg boleh menyentuh sekali pun," Lanjut Vero.

"Erika sangat berterima kasih karena Kak Vero udah menganggap Erika kaya gitu, itu artinya Erika masih punya seseorang yg bisa menjaga Erika selain Gio dan Rio tentunya,"

"Tapi Kak Vero pernah gak sih melihat Erika yang menangis karena perbuatan Kak Vero yang bisa membahayakan Kak Vero sendiri? Kak Vero udah mengagalkan beberapa kebahagiaan Erika yang sangat Erika butuhkan. Aku gak pernah keberatan sama perasaan kakak, tapi kenapa kita gak bisa jadi kayak dulu? Vero dan Erika sahabat karib yg selalu mengerti keadaan satu sama lain? Yang selalu bisa memeluk satu sama lain untuk menguatkan? Kenapa kita gak kaya gitu Kak Vero? Keberadaan Kak Vero malah membuat aku takut.." Tetesan Air mata turun begitu saja dari kelopak mata Erika.

Vero hanya terdiam, kelemahan nya adalah melihat Erika menangis.

"Tanpa kekerasan, menyingkirkan orang lain, bahkan merenggut nyawa orang lain pun Kak Vero masih bisa jagain aku Kak, Erika cuman pengen kita balik kaya dulu lagi," Lanjut Erika sendu.

"Tolong hentiin ini semua, dan mulai halaman baru untuk kita semua," Ucapan terakhir Erika sebelum pergi meninggalkan Kafe. Gio pun hendak mengejar Erika sebelum itu menatap Vero tajam.

"Gue tau lo sayang sama Erika, tapi jangan kaya gini caranya. Kaya yg Erika bilang, lo bisa wujudin tujuan lo itu tanpa main busuk kaya sebelumnya," Ujar Gio tegas dan meninggalkan Vero dan Aleta yang sedari tadi hanya terdiam.

"Kak.."

Vero tidak menjawab dan memilih pergi dari tempat tersebut.



Kejadian itu sudah berlalu sejak seminggu lalu, Vero tidak berbuat apa apa dan seperti menghilang begitu saja.

"Ravel, Ara turun udah bunda masakin Mac and Cheese!" Teriak Erika dari bawah. Ia tidak mau ambil pusing dengan masalah Vero, ada suatu hal yang malah membuatnya lebih pusing dari masalah Vero.

HEAVEN | KSG X JJH✧ (✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang