Weak

77 18 17
                                    

-Orion Gammata-

-Orion Gammata-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

BUGH!

Ini masih pagi dan Orion Gammata sudah mendapat satu bogeman mentah di pipinya. Badannya tersungkur, Orion memandangi orang-orang di depannya dengan pandangan terkejut. Kali ini, apalagi kesalahan yang dia lakukan?

"BUKANNYA GUE SURUH LO NGERJAIN TUGAS GUE?!" Orang itu berteriak hingga suaranya menggema.

"K-kan u-udah aku kerjain," balas Orion lirih, ketakutan membuat badannya bergetar, belum lagi dia harus menahan sakit di bagian pipinya.

Pagi yang menyedihkan, masa sekolahnya memang akan dihabiskan seperti ini; dipukuli hingga babak belur, atau mungkin disuruh mengerjakan tugas-tugas mereka yang banyaknya bukan main. Orion diam saja, karena dia penakut, dia tidak punya keberanian setinggi tembok sekolah untuk melawan mereka hingga akhirnya dia harus menahan sakitnya dipukul setiap hari.

"TAPI KENAPA BISA SALAH SEMUA?"

Orion tertegun, dia sudah mengerjakannya dengan benar. Kenapa salah semua? Mata Orion berkedut, dia mencoba menetralkan napasnya.

Inget apa yang Patrick Star bilang, ini hanyalah hari yang buruk, bukan hidup yang buruk.

Orion membatin, mencoba mensugestikan pada dirinya bahwa semuanya tak apa. Sampai satu pukulan lagi datang, dia tidak lagi menggumamkan satu kalimat mutiara yang Patrick Star bilang. Yah, karena memang ini kehidupan yang buruk.

"LO SENGAJA?! BIAR GUE DAPAT NILAI RENDAH, HUH?!"

Orion meringis karena kesakitan, kedua matanya sudah berkaca-kaca. Ya, dia memang selemah itu baru dapat dua bogeman dari lelaki bernama Raka Ariandi, dia sudah hampir menangis.

Orion memandang takut-takut Raka yang sudah tersulut emosi. Atmosfer disekitarnya malah semakin memanas. Dan Orion tidak suka akan atmosfer saat ini.

"Eng-eng-enggak, kok ... ak-ak-aku ... gak ber-bermak ...sud seperti itu ..."

Raka mendecih. Wajah sangarnya yang nampak sangat mirip monster itu membuat Orion makin menciut dan semakin lemah.

"Alah! Alasan lo! Jujur aja napa? Lo pasti benci bukan kalau gue perlakukan seperti ini terus?" kata Raka, nada bicaranya berubah santai namun sangat menusuk, "Dasar gak becus!"

Orion menggelengkan kepalanya lemah. Dia tidak bermaksud jahat dengan Raka, tapi Raka menganggap jika Orion ingin berbuat jahat kepadanya. Lagipula, bagaimana cara Orion berbuat jahat kepada Raka untuk membalas semua perbuatan menyakitkan Raka? Sekadar menatap wajahnya saja Orion takut.

"Kenapa kamu nyuruh aku untuk menyelesaikan tugas kamu? Bukannya kamu juga murid yang berprestasi, ya? Harusnya kamu bisa ngerjain tugasmu tanpa nyuruh aku."

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang