Hola :)
Jangan lupa pencet tombol bintangnya dulu ya sebelum baca ⭐
Happy reading 💜
...
Sudah sekitar dua puluh menit Taehyung berdiri menikmati pemandangan kota Seoul dari jendela kaca ruang kerjanya. Dari lantai atas tepatnya lantai tiga puluh Taehyung dapat melihat padatnya jalanan kota dengan berbagai jenis mobil yang hilir mudik sesekali terdengar suara klakson yang saling bersahutan. Dari sini juga Taehyung dapat melihat jembatan sungai Han dan Namsan Tower. Tangan kanannya yang membawa secangkir teh sesekali diseruputnya.
Tidak jauh dari tempatnya berdiri seorang wanita cantik tengah duduk santai di Single sofa yang berada di ruang kerjanya. Wanita yang mengetuk kaca pintu mobilnya.
Wanita yang selalu Taehyung kagumi.
Sudah sejak lama Taehyung berencana untuk mengunjungi wanita yang kini tengah duduk tenang sambil menyandarkan punggungnya. Hanya saja kesibukannya selalu mengalahkan keinginannya itu. Dan hari ini tanpa diduga wanita itu yang mengunjunginya lebih dulu. Tersenyum hangat sambil merentangkan kedua tangannya siap menerima pelukan hangat yang lama tidak dirasakannya. Aku merindukanmu Taehyungie ucapnya lirih.
Perlahan Taehyung membawa jenjangnya mendekat kearah wanita yang kini menatapnya. "Kapan Noona kembali. Kenapa tidak menghubungiku dan malah mengunjungiku dikantor alih-alih dirumah". Tanya Taehyung setelah mendudukan bokongnya disalah satu sofa yang berhadapan dengan lawan bicaranya. Meletakkan cangkir yang sedari tadi dipegangnya diatas meja yang menjadi penghalang keduanya.
Yang ditanya hanya tersenyum kembali menyeruput teh mawar. Menyilangkan kakinya pada kaki yang lain wanita itu terlihat anggun bak putri kerajaan.
"Hari ini biarkan aku yang menjemputnya aku akan memberikannya kejutan".
...
Keluar dari salah satu ruang rawat inap Sohyun berjalan diikuti dengan trio intern yang hampir sebulan ini selalu mengikutinya. Sohyun bertugas memberikan bimbingan selama tiga bulan sebelum mereka resmi menjadi dokter di departemen psikiatri dirumah sakit J'kook."Sohyun Noona mau makan siang bersama tidak". Sohyun baru saja selesai memeriksa beberapa pasiennya ditemani tiga dokter muda yang kini sudah menjadi primadona dikalangan dokter dan perawat wanita. Mereka sedang berjalan bersama menyusuri lorong-lorong rumah sakit.
Taehyun menggelang tidak mengerti dengan sikap temannya itu memukul kepala Soobin cukup keras berharap bisa menyadarkannya "Ya! Soobin-a kenapa kau selalu memanggil dokter Kim dengan Sohyun Noona itu kurang sopan setidaknya panggilah sunbae".
Soobin mengaduh sakit. "Apa masalahmu sih. Aku lebih suka memanggilnya Sohyun Noona lagian juga Sohyun Noona tidak pernah protes aku kan juga ingin punya Noona yang cantik seperti Sohyun Noona". Soobin meringis mengusap-usap kepalanya yang berdenyut sakit. Temannya itu tidak pernah main-main mengeluarkan tenaganya untuk memukul.
Kini giliran Yeonjun yang memukul lengan Soobin "Sadarlah uri Soobin dokter Kim tidak mau mempunyai adik lamban seperti dirimu". Bukan memberikan semangat Yeonjun malah mencibirnya.
"Itu tidak benar". Soobin mengerucutkan bibir merahnya kesal setelah mendengar penuturan Yeonjun. Jahat sekali sih.
Membuat Sohyun yang sedari tadi diam tidak ingin menanggapi perdebatan ketiganya yang terlampau sering terkekeh geli setelah melihat raut wajah Soobin yang terlihat lucu. Sohyun merasa gemas. Kehadiran ketiganya mampu membuat Sohyun melupakan rasa lelahnya. Perdebatan-perdebatan kecil yang selalu diakhiri dengan tawa. Sohyun mengusap rambut kepala Soobin gemas "Jangan dengarkan perkataan mereka. Aku sangat senang mempunyai adik setampan dirimu. Jika saja aku masih sendiri maka berkencanlah denganku".
KAMU SEDANG MEMBACA
Волим те
Diversos[Belum direvisi] Kim Sohyun seorang psikiater disebuah Rumah Sakit besar di Seoul. Mencoba mengobati luka orang lain. Tapi dia sendiri tidak tau bagaimana cara mengobati luka dihatinya. Perasaannya terasa diombang ambing diantara dua pilihan. Manak...