Creepy pasta Club

121 26 7
                                    


Disclaimer!

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

 Jika ada kesamaan nama, tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Krystal Pov

Aku duduk termenung memandangi setiap sudut ruangan yang terletak diujung lorong sayap kiri gedung utama Universitas Wang Guk.

Tak jauh dari tempatku duduk, terdapat lukisan abstrak yang jika diperhatikan hanyalah sebuah lukisan biasa. Namun jika diperhatikan lebih jelas akan terlihat sepasang mata yang tengah menangis. Sungguh tak ada yang spesial, tapi mataku tak bisa berhenti menatapnya seakan ada sesuatu disana.

"Bagaimana soojung?"

"Ah?"

"Kau setuju kan untuk bergabung dengan kami?" Tanya seulgi padaku yang masih berusaha mencerna perkataan mereka.

Semua ini mengejutkan, bagaimana bisa orang "normal" seperti mereka melakukan hal ini. Selama 20 tahun hidupku, setiap orang yang kutemui hanya akan menganggapku gila saat aku menjelaskan mengenai hal-hal yang dapat kulihat selama ini. Namun sekarang, orang-orang diruangan ini mengatakan bahwa mereka mempercayainya, bukan hanya itu mereka berusaha memecahkannya.

"Mereka sudah gila!"

"Tunggu, kenapa kalian memintaku bergabung? Dan soal kursi itu, aku tak tahu apa-apa. Yang kutahu aku hanya duduk disana, dan tak ada apapun yang terjadi?" Tanya ku masih tak percaya bahwa aku baru saja lolos dari kesialan.

"Kau mungkin tidak tahu apa-apa, tapi aku yakin ada alasan khusus kenapa kutukan dari kursi itu tak bekerja padamu" seru baekhyun yang yang sejak tadi paling semangat memojokkanku. Bahkan matanya yang sedikit sipit, ia paksakan menjadi bulat memberi kesan jahat padaku.

"Bagaimana jika semua itu hanya kebetulan? Tidak ada alasan khusus" seruku masih tak bisa menerima perkataan mereka.

"Tidak mungkin soojung, sudah lebih setahun kursi itu selalu saja memakan korban. Bahkan jika diantara kami ada yang mencoba memindahkannya, maka siap-siap saja menerima kesialan" seru seulgi menguatkan dugaan baekhyun.

"Ayolah, kami butuh bantuanmu. Kami semua sangat penasaran untuk memecahkan misteri kutukan kursi itu" tambah gadis itu mendesakku yang semakin merasa terpojokkan.

Tenggelamkan saja aku.

Nenek pasti akan mengutukku, jika tahu aku terlibat dalam hal seperti ini lagi. Jangan salahkan aku jika ia mengirim kutukan pada kedua orang ini karena telah menghasutku. Walau bagaimanapun, sebenarnya aku sedikit tertarik dengan tawaran mereka. Baru kali ini aku bertemu dengan orang-orang yang dengan senang hati akan menerima kemampuanku dan tak akan mengataiku gila.

"Berikan aku waktu"

"Mwo? Kenapa tidak sekarang saja? Itu..." mulut lemas baekyun terkatup saat seulgi dengan segera menutup mulutnya.

MEREKA YANG TAK TERLIHAT [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang