"Kenalin, nama gue Ramadhan, panggil aja Rama. Kalian anak kelas sepuluh IPA 3 kan?" Dengan percaya diri Rama memperkenalkan dirinya kepada Clarissa dan Putri yang masih bingung.
Clarissa gugup karena dirinya memang tidak nyaman berbicara dengan orang baru, bisa dibilang Clarissa orang yang pemalu. Apa lagi dengan laki-laki.Putri yang tidak ingin banyak berbasa-basi langsung saja mengeluarkan omongannya yang pedas "Lu siapa ya? kok seenaknya aja duduk di sini, permisi ya kita mau makan dengan nyaman dan di sana masih ada kursi yang kosong jadi silahkan pergi" Itulah Putri, gadis cantik nan sensitif.
"Sans aja kali, gue ga gigit" Timpal Rama lalu Ia tertawa kecil. Namun Putri tetap bersikeras untuk mengusir Rama dari hadapan mereka berdua. Setelah Rama pergi, langsung saja Putri mencubit tangan Clarissa.
"ihh sakit tau!" Clarissa kesal karena Putri tiba-tiba mencubitnya. Putri tidak menghiraukannya dan kembali bertanya "itu siapa sih? kok bisa-bisanya lu ngizinin dia duduk di sini, hah?"
"santai dong mbak, gue juga ga tau dia siapa, gue kasian aja karna tadi ga ada kursi yang kosong" Jawab Clarissa.
"hffft, kalau dia kakak kelas gimana? terus kalau pacarnya kakak kelas juga gimana? untung kalau pacarnya penyabar, kalau modelan kakel hitz kan bahaya Clar! Bisa viral satu sekolah kita kalau dilabrak"
"Udah ngomongnya? ga lama gue sumpel pake sambel juga tuh mulut lu, dari tadi ngoceh mulu deh ah.. heran, kan dia cuma duduk woy ga nembak ga ngapa" Clarissa mulai cemberut dan melanjutkan makannya.
***
Bel sudah berbunyi, itu tandanya mereka semua harus mengakhiri kegiatan belajar mengajar. Semuanya mulai membereskan barang-barangnya lalu bergegas untuk pulang. Seperti biasanya, yang bertugas piket hari ini harus tetap tinggal di kelas untuk membersihkan kelasnya dan kebetulan hari ini adalah jadwalnya Clarissa untuk membersihkan kelas.
"Clar gue duluan ya, bokap gue dah nunggu tuh di luar, berkabar kalau mau berangkat latihan" Teriak Putri yang sudah hampir tak terlihat dari dalam kelas."Yoi hati-hati mbak Putri" Balas teriak oleh Clarissa. Ia lanjut membersihkan ruang kelas bersama teman-temannya yang juga punya jadwal piket sama dengan Clarissa. Setelah selesai, Ia bergegas meninggalkan kelas dan berjalan melewati koridor. Suasana koridor hanya nampak beberapa murid yang masih di sana.
Sejak tadi, Clarissa menunggu mobilnya yang tak kunjung datang. Clarissa merasa ada yang menghampirinya. Benar saja, lelaki yang diusir oleh Putri di kantin itu mendatanginya. Clarissa yang cemas merasa akan di marahi, langsung berpura-pura tidak melihat Rama dan memainkan ponselnya.
"Lu yang di kantin tadi kan?" Suara Rama dari belakang Clarissa. "Kok belum pulang? ga ada yang jemput? Sini bareng gue aja" Rama menawarkan tumpangan kepada Clarissa karena memang Ia merasa kasihan melihatnya yang sejak tadi Rama perhatikan dari jauh, Clarissa belum juga dijemput. Clarissa hanya membisu dan tetap sibuk pada ponselnya.
"Tenang aja, gue bukan orang jahat kok, niat gue baik. Dan lu harus hati-hati karna di sini pernah ada yang diculik gara-gara lama nunggu jemputan" Rama meyakinkan Clarissa dan menakut-nakutinya agar Clarissa mau pulang bersamanya. Benar saja, Clarissa takut dan mau pulang bersama Rama.
Sepanjang perjalanan sampai akhirnya Clarissa turun dari motor, hanya satu kata yang terucap dari bibir cantiknya "Makasih". Rama membalas dengan senyum dan langsung pergi meninggalkan Clarissa di depan rumahnya.
Ia segera masuk ke halaman dan melihat mobil yang seharusnya menjemput Clarissa malah terparkir rapih di sana. Lalu kemana perginya Pak Panji? kenapa dia tidak menjemput Clarissa? Clarissa segera masuk ke dalam rumahnya dan menemui bunda yang sedang menonton film kesukaannya di ruang keluarga.
"Assalamualaikum bunda" Ucap Clarissa di depan pintu lalu berjalan menuju bundanya. "Wa'alaikumussalam, eh anak bunda udah pulang, sini dulu sayang" Kata bunda sambil menepuk-nepuk sofa mengisyaratkan kepada Clarissa untuk duduk di sebelahnya. Setelah bersalaman dan mencium pipi bundanya, Clarissa kini ikut duduk bersebelahan dengan bundanya lalu meraih toples berisikan keripik makaroni pedas kesukaan mereka berdua.
"Oh iya bunda, Pak Panji kemana ya? kok aku nggak dijemput?" Tanya Clarissa.
"Baru aja bunda mau ngomong, Istri Pak Panji meninggal sayang, jadi Pak Panji harus izin ke kampung, ga tau deh berapa lama" Jelas bundanya yang sedang fokus ke televisi. "Innalilahi wainnailaihi rojiun, kasian ya Pak Panji" Ucap Clarissa dengan penuh rasa iba.
"iya sayang, kamu ganti baju dulu gih sana habis itu makan, habis itu..." Belum selesai bundanya berbicara, "Habis itu Risa mau latihan basket ya bunda" Kata Clarissa lalu mengecup kening bundanya dan beranjak ke kamar.
Betapa bahagia dan beruntungnya Clarissa berada di pangkuan seorang ibu yang sangat menyayanginya. Clarissa Anastasya, dia akan tumbuh dewasa dengan baik di pelukan bundanya.
♡terimakasih sudah baca♡
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG RASA
Teen FictionClarissa Anastasya, anak perempuan berhati lembut yang menemukan cinta pertamannya di SMA AKSARA BANGSA.Cinta pertama yang ia sangka akan menjadi kisah paling menyenangkan di hidupnya namun nyatanya ada banyak sekali rasa sakit hati yang harus dirin...