1

3.4K 42 7
                                    

Hallowwww...
Bagi kalian yang nyari lapak JANGAN SALAHKAN AKU. Ceritanya udah hilang digondol hantu. Setelah SEX LIFE juga ngilang tak berbekas.

Please deh, KALO NGAK SUKA CERITA SAYA YA JANGAN DIREPORT JUGA DONG. SAYA POST DI AKUN SENDIRI, NGAK PAKE PAKETAN ANDA JUGA, NGAPA SITU YANG RIBET?

KAN UDAH DIINGETIN KONTEN 21 PLUS PLUS.

NGAJAK GELUD ATAU APA SIH? 😠😠

Kan jadi ngengas deh. But, happy reading buat cerita baru yah.

😈😈😈

Waktu sudah menunjukkan pukul 05.00 pm, suasana sekolah sudah mulai sepi. Hanya tersisa beberapa siswa yang melakukan kegiatan ekstrakurikuler. Salah satu dari siswa tersebut adalah Lika yang mengenakan seragam pramuka. Gadis itu tengah duduk di bawah pohon beringin dekat lab komputer. Dia belum ingin pulang ke rumah, entah kerasukan setan penunggu pohon besar itu.

Ketika sedang asyik memejamkan mata, Lika mendengar suara aneh dari lab komputer. Suara seorang perempuan, karena diliputi rasa penasaran Lika mencoba mendekat ke ruangan tersebut. Mungkinkah itu hantu? Batinnya mulai menerka-nerka.

Jaraknya semakin dekat, tapi sepertinya ruangan itu kosong. Pintunya terkunci ketika ia coba mendorongnya. Dengan pelan Lika melangkah ke bagian belakang ruangan, di sana ada jendela yang tertutup gorden dari dalam ruangan.

"Apa mungkin cuma salah dengar ya? Tau ah, mending gue balik dah sore banget." Belum sempat kakinya berbalik arah, suara itu kembali lagi. Dengan sifat berani yang selama ini melekat pada dirinya, Lika mencoba mengintip dari jendela yang goredennya tersingkap. Karena posisi jendela di sudut Lika bisa melihat hampir seluruh bagian ruangan tersebut.

"Anjing!" Umpatnya pelan. Matanya terbelalak melihat sosok telanjang di ruangan itu.

"Itukan pak Yon, ngapain pula dia bugil" Lika memperhatikan pria yang merupakan guru TIK di sekolahnya itu. Badannya kekar dengan perut rata meski kotak-kotaknya tak berjumlah enam hanya ada empat, dan juga tidak begitu terbentuk. Satu hal yang membuat Lika lebih tergeming adalah belalai yang tumbuh diantara kedua paha pak Yon. Panjang dan besar, entah berapa ukurannya.

Ternyata gurunya tersebut sedang menonton film porno di laptop. Suara perempuan yang Lika sempat dengar juga berasal dari film yang sedang pak Yon tonton. Adegan seks itu terus berlanjut, sementara pak Yon mengocok miliknya tanpa tahu jika ada seorang siswi yang mengintip. Perbuatannya itu terekam oleh otak Lika yang langsung tersadar dari keterpakuannya.

Lika bukanlah gadis polos, dia pernah melakukan seks sebelum putus dari pacarnya. Tapi, dia juga takut ketahuan oleh gurunya itu. Pak Yon terkenal killer jika di kelas. Buru-buru Lika berlari ke gerbang sekolah. Dia akan pulang dan melupakan apa yang barusan dilihatnya.

***

Keesokan hari setelah peristiwa itu, kelas Lika mendapat jadwal praktek di lab komputer. Tak sengaja tatapannya bertemu dengan pak Yon. Gelenyar aneh langsung merambati tubuhnya.

"Lika cepet duduk, malah bengong" Nuna menarik tangan Lika untuk duduk di sampingnya.

"Iya iya bawel"

"Eh liat deh, pak Yon cipokable uuuh" tunjuk Nuna ke arah pak Yon sambil nyenyir.

Setelah duduk Lika membenahi rambutnya, "halah ketahuan Didit mampus lo"

"Ck gue lagi kesel sama doi"

"Kesel kenapa lagi nyet?"

"Kemarin gue ngak dipuasin gara-gara mau latihan, mana dia ngecrot bukan di meki gue" bisik Nuna

Keduanya memang saling terbuka masalah seks. Mereka tahu satu sama lain, tapi tidak membuat keduanya canggung.

"Goblok! Selangkangan mulu pikiran lo" kemudian keduanya tertawa pelan. "Kemaren gue liat pak Yon bugil"

"APAA?" pekik Nuna mendengar ucapan Lika. Akibatnya teman-teman kelasnya menengok ke arahnya. Begitu juga pak Yon.

"Kenapa kamu teriak di kelas saya?"

"Eeh anu pak. Ituuu ..."

"Anu apa? Kalo kamu tidak berniat mengerjakan tugas silahkan keluar dari kelas saya!" Pak Yon menghujam Nuna dengan tatapan tajam sambil bersidekap. Kelas yang tadinya riuh langsung diam. Mereka semua takut jika pak Yon marah, karena nilai mereka akan jadi taruhan.

"Ma..aaf pak," Nuna langsung menghadap ke komputer mengerjakan tugas yang sebelumnya sudah diberikan.

Setelah kelas kondusif Nuna berbisik pada Lika, "serius lo? Dimana?"

"Iya gue serius. Kemaren pas gue habis eskul. Di ruangan ini lagi ngebokep," balas Lika tak kalah pelannya.

"Gede ngak?"

"Gede sist, tegak berdiri" balas Lika sambil mengajungkan jari telunjukknya.

"Gila, dia bakal sangar juga ngak yah di ranjang?"

"Mana gue tau, tanya sendiri sana."

"Iiih takuuuut" jawab Nuna cekikikan. "Tapi kenapa ngak lo coba aja Lik? Lo kan dah lama ngak dicoblos"

"Sialan lo!" Lika cemberut melihat Nuna yang menertawainya. Sudah tiga bulan dia putus berarti sudah selama itu juga dia tidak merasakan pusaka seorang pria.

Ah sudahlah, toh jika dia ingin nanti dia bisa masturbasi di rumah. Kemudian Lika meraba sudut meja ketika melihat seperti lendir yang sudah mengering. Sepertinya dia tau apa itu. Sperma. Tapi milik siapa? Batinnya.

Deg!

Matanya langsung mencari sosok pak Yon yang tengah menatapnya balik, meperhatikan gerakan siswinya itu. Lalu mata Lika perlahan melihat ke selangkangan pak Yon yang hari ini mengenakan celana kain hitam. Pandangan Lika kembali terpaku. Tonjolan itu ...

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DUNIA KELAMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang