Bab 31. Mengeringkan Rambut yang Basah

236 29 0
                                    


Ban 31. Mengeringkan Rambut yang Basah

Penny tidak keberatan, tetapi ia juga tidak bergerak selama sepuluh detik. Melihat Damien dengan kaki terbuka saat duduk di tepi tempat tidur, Penny bertanya-tanya apa yang harus dilakukan.

"Aku bisa melakukannya sendiri, tuan Damien. Kau tidak harus melakukannya untukku," Penny memastikan menjaga kata-katanya sesopan mungkin.

Satu hal yang Penny pelajari selama dihukum adalah tidak masalah ketika kau berada di tangah hujan, tetapi setelah hujannya selesai angin akan bertiup, dimana hukuman yang sebenarnya adalah pakaian yang benar-benar basah bersama udara yang bertiup di atasnya, pakaian basah membuatnya lebih merasa dingin dan menggigil.

Awan gelap masih melayang di langit. Jika Penny tidak mendengarkan Damien, Penny tidak tahu apakah ia berkesempatan basah kuyup lagi di tengah hujan.

Apa jaminannya kalau Damien akan membuatnya mengalami sesuatu yang lebih buruk daripada hukuman yang dialaminya sekarang?

Penny berjalan di atas kulit telur dan dia harus berhati-hati.

"Omong kosong. Aku tidak ingin kau masuk angin. Duduklah," perintah Damien sambil menunggunya dengan handuk di tangannya.

Dan itu semua salah siapa?

Damien sudah membuatnya duduk di tengah hujan dan sekarang menawarkan diri untuk mengeringkan rambutnya, Penny tidak bisa tidak curiga tentang itu.

"Aku bisa membuatmu duduk jika itu perlu dilakukan,"

Penny yang selama ini memandangi celah di antara kedua kaki Damien di atas permadani yang diletakkan di bawah, mengarahkan matanya ke wajah Damien, ia melihat ekspresi hambar di wajah Damien.

Sepertinya Damien sedang menunggunya melanggar salah satu aturannya, hingga bisa menjatuhkan hukuman lain padanya.

Terakhir kali ibunya lah yang menggosok rambutnya yang basah, ketika itu Penny masih seorang gadis remaja, kehidupan mereka pun berubah menjadi semakin sibuk.

Kini, Penny telah belajar melakukannya sendiri tanpa bantuan ibunya, ia telah berubah menjadi seorang wanita mandiri.

Dengan enggan, Penny berjalan ke arah Damien dan duduk. Memunggunginya di mana ia melihat perapian yang memberikan cukup panas di ruangan ini.

Setelah hujan dan mandi air dingin di mana ia berjalan dengan tubuh dan rambut setengah basah, Penny senang merasakan kehangatan yang diberikan padanya. Itu membuatnya ingin ke tempat tidur dan tidur.

Tidak masalah jika tempat tidurnya tidak cukup empuk. Penny terbiasa tidur di atas tikar, oleh karena itu, tidak masalah baginya.

"Mengejutkan sekali," Ia mendengar Damien bergumam pelan dan dimaksudkan untuk didengar Penny,

"Sini, kupikir kau akan keberatan. Gadis manis," Damien memujinya di atas kepalanya.

Penny kemudian merasakan pria itu meletakkan handuk yang dipegang di kedua sisi kepalanya.

Terus terang, Penny mengira Damien akan menggosoknya dengan kasar di kulit kepalanya, untuk itu Penny menutup matanya. Menunggu ia menanganinya dengan kasar, tetapi malah sebaliknya.

Damien menyekanya dengan lembut. Sentuhan itu membingungkan Penny.

Bagaimana bisa pria segila dia memiliki gerakan selembut ini? Itu membuat Penny ingin memejamkan matanya, kali ini bukan karena rasa sakit tetapi karena rasa kantuk yang menguasainya.

Perutnya menggerutu pelan tapi itu tidak masalah. Yang ia inginkan hanyalah tidur nyenyak.

Semakin Damien menyekanya dengan hati-hati, semakin membuatnya bingung.

Young Master Damien's Pet (Bagian 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang