*Ini hanya sebuah persepsi
Ini sudah menjadi hal yang lumrah terasa dimasa kini, khususnya ketika kita menginjak usia remaja menuju dewasa.
Tak bisa dipungkiri, kita pasti pernah merasakan hal ini. Rasa yang membuat diri menjadi tidak bersyukur, rasa yang membuat percaya diri menjadi turun.
Wajarkah seseorang merasakan ke insecure an? Wajar, dikarenakan rasa ini bukan rasa yang dibuat-buat oleh hati melainkan rasa yang datang sendiri ketika kita melihat apa yang lebih dari yang kita miliki.
Namun, ada satu hal lagi yang harus dipertanyakan tentang kewajaran dalam lingkup insecure ini.
Apakah sikap kita dalam menanggapi insecure ini sudah sewajarnya?
Hal ini perlu sekali dipertanyakan, banyak sekali orang yang menanggapi insecure ini dengan hal-hal yang membuat diri semakin merasa dibawah dan membuat insecure ini seolah makin menggebu-gebu.Itu adalah hal yang berlebihan dalam menanggapi ke insecure an.
Insecure datang bukan untuk membuat diri kita merasa semakin dibawah, tetapi insecure datang agar kita menjadi manusia yang penuh syukur, membuat kita menjadi lebih mengenal kapasitas diri.Diluar dari apa yang kita insecure kan, kita masih memiliki banyak kelebihan. Rasa insecure seolah-olah merenggut semua penglihatan kita agar terus tertuju padanya dan mengabaikan kelebihan yang ada dalam diri kita.
Jadi, tanggapi lah rasa insecure dengan sewajarnya, hidupmu jangan terinjak-injak oleh insecure, lebih baik lihat kelebihan diri sendiri.
Sekian....
KAMU SEDANG MEMBACA
Segelintir Problematika
RandomBerisi persepsi tentang problematika rasa, perbuatan, dan pemikiran Baik yang sedang dialami ataupun yang sudah lampau. -Jiylani Tsabit (Penulis)