Mata pelajaran sudah berlangsung selama tiga jam, akhirnya bel istirahat pun berbunyi. Hari ini Putri tidak hadir ke sekolah karena sedang sakit. Clarissa tidak akan mungkin pergi ke kantin sendirian. Ia sudah membawa bekal dari rumah, dua potong roti isi dengan susu coklat di botol minumnya. Clarissa berjalan menuju taman baca dengan kotak makan dan sebuah novel di genggamannya.
Langit kelabu dengan semilir angin yang sejuk semakin membuat Clarissa nyaman untuk terus berada di taman baca. Menikmati hiruk-pikuk di lapangan. Melihat mereka berlarian ke sana- ke mari dan tertawa.
Selang beberapa waktu, seseorang datang di hadapan Clarissa yang sedang hanyut membaca novel. Seseorang itu bernama Rahmad Dafa Pradhana. Jika kalian bertanya bagaimana bentuk rupanya, Clarissa tidak akan mendeskripsikannya karena dia terlampau indah untuk dideskripsikan dengan kata-kata. Dafa, kelas sepuluh IPA 5. Ekskul yang sama dengan Clarissa.
Dafa datang menghampiri Clarissa dan memberikan sesuatu. "Lo suka baca novel kan? Nih buat lo, gue juga suka baca novel. Mungkin lo bakal suka sama novel ini, ini novel favorit gue." Clarissa menatap sebentar ke mata Dafa yang juga sedang menatapnya. Lalu mengambil novel itu dari tangan Dafa, "Makasih" singkatnya.
Bel kembali bernada, semua murid juga bergegas masuk ke dalam kelas. Hujan kini mengguyur dengan semilir angin yang semakin kencang. Udara dingin dengan suara air hujan yang jatuh menyentuh bumi membuat Clarissa tenggelam dalam lamunannya.
***
Clarissa meminta izin kepada bundanya untuk keluar rumah. Clarissa akan pergi ke sebuah restoran cepat saji yang jaraknya tidak jauh dari tempat tinggalnya. Berjalan dengan menikmati udara dingin serta wangi jalanan yang basah sehabis hujan, itu selalu menjadi bagian kesukaannya.
Clarissa memilih tempat duduk di sudut restoran, mengeluarkan laptopnya, mengenakan earphone, menyetel musik, lalu mengerjakan tugas seperti biasa. Sembari menikmati hingar-bingar kota di luar sana.
"Risa?" Suara samar yang entah dari mana asalnya. Clarissa menoleh dan mencari sumber suara itu lalu mendapati Dafa yang juga sedang duduk tak jauh di depannya.Clarissa hanya sekedar melemparkan senyuman tulus lalu kembali fokus pada laptopnya.
Dafa berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju kasir. Tak lama setelah itu, Dafa pergi meninggalkan restoran. Clarissa tidak menghiraukan hal itu.
"Permisi kak, ini pesanannya" Terlihat seorang pelayan yang mengantarkan pesanan pada Clarissa. "Mbak maaf, perasaan aku nggak pesan eskrim ya" Ucap Clarissa. "Oh iya kak, ini dari mas yang di depan kakak tadi, permisi ya kak." Lalu pelayan itu berbalik meninggalkan meja Clarissa.
"Dari Dafa?" Clarissa bermonolog dalam hatinya. Terlihat secarik kertas yang terselip di bawah nampan, kertas itu bertuliskan "Hai, Risa. Besok boleh gue jemput ga? Just text me if u want." Clarissa sedikit bingung, tapi dia akan mencoba. Ia segera meraih ponselnya lalu mengirimkan pesan singkat kepada Dafa, "iya"
♡ terimakasih sudah membaca♡
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG RASA
Teen FictionClarissa Anastasya, anak perempuan berhati lembut yang menemukan cinta pertamannya di SMA AKSARA BANGSA.Cinta pertama yang ia sangka akan menjadi kisah paling menyenangkan di hidupnya namun nyatanya ada banyak sekali rasa sakit hati yang harus dirin...