4

198 29 6
                                    

Seokjin memandang malas sosok yang tengah berdiri dihadapannya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin memandang malas sosok yang tengah berdiri dihadapannya saat ini. Ingin rasanya ia kembali menutup pintu rumah dengan kencang, bermaksud untuk mengusir. Kim Taehyung, dengan tidak tahu dirinya mengajak Seokjin untuk berangkat ke kampus bersama, tanpa memikirkan bahwa ia masih sangat kesal dengan perbuatannya kemarin.

Sungguh, mood paginya buruk seketika. Seokjin bahkan mendecih ketika tahu bahwa Taehyung yang datang berkunjung kerumahnya.

Ia teramat kesal perihal ucapan Taehyung kemarin, hingga sangat enggan untuk menerima ajakannya

Mengingat kejadian kemarin, Seokjin yang memang sudah berada dipuncak kemarahan, memilih pergi meninggalkan Taehyung yang meringis kesakitan akibat pukulan keras darinya. Tidak hanya itu, tawa kencang pun tercipta pula dari bilah bibirnya. Entah dimana lucunya, yang jelas Taehyung merasa sangat puas karena telah berhasil menggodanya.

Memang sangat keterlaluan, Seokjin sudah banyak dibuat kesal dan marah oleh Taehyung. Sialnya, ia juga dengan mudah memaafkan segala perbuatan teman kecilnya itu.

"Kau tidak menyuruhku masuk? Ingat, aku ini tamu mu" Taehyung memperingati Seokjin yang hanya menatap malas dirinya.

"Tidak, pergilah ke kampus sendiri, dan jangan mengganggu ku" Seokjin ingin kembali menutup pintu rumahnya, namun segera ditahan oleh Taehyung.

"Yak! Kau jahat sekali, ayolah aku baru kemarin tiba. Apa kau tidak takut aku akan tersesat-- oh atau mungkin diculik bagaimana? Nanti kau tidak akan memiliki teman setampan diriku lagi" Taehyung berucap masih dengan usahanya menahan pintu untuk tetap terbuka.

"Masa bodo, aku masih kesal dengan mu!" Seokjin juga tidak mau kalah, ia tetap menarik handle pintu rumahnya.

"Baiklah-baiklah, maafkan aku" Taehyung hampir kewalahan, tenaga Seokjin besar juga

Menulikan pendengarannya, Seokjin tetap menolak. Kali ini ia tak akan bersikap ramah kepada Taehyung, sudah cukup rasa kesabarannya untuk menghadapi manusia menyebalkan ini. Terdengar berlebihan memang, namun Seokjin tak perduli, siapa pun juga akan merasa kesal jika menjadi dirinya yang terus-terusan dibuat emosi.

"Seokjin! Taehyung! Apa yang kalian lakukan" Dahyun yang awalnya meminta Seokjin untuk segera membuka pintu saat bel rumahnya berbunyi, berniat menyusulnya. Sebab anaknya tak kunjung kembali, padahal mereka hendak sarapan bersama.

Dan betapa terkejutnya ia saat tahu bahwa sang anak tengah saling tarik-menarik handle pintu dengan Taehyung, membuatnya segera berlari menghampiri keduanya.

"Sudah cukup, apa kalian ingin merusak pintu ini hah?" Dahyun mencoba untuk melerai keduanya.

"Eomma Taehyung ini benar-benar mengganggu, cepat suruh dia pulang" Seokjin berucap seraya menunjuk kearah Taehyung

"Tidak bibi, aku hanya mengajak Seokjin berangkat bersama ke kampus, tapi dia menolaknya" Taehyung membantah ucapan Seokjin

"Seokjin cepat berhenti atau eomma akan mengadukan mu kepada appa!" Dahyun memberikan ancaman kepada putranya

ClassifiedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang