Chapter 7

1.3K 190 557
                                    

🎶 Punch - Done for Me 🎶


Dan Sehun menyunggingkan senyum samar merasakan tubuh Luhan yang menegang. Ancaman yang berhasil mempengaruhi wanitanya.

“Menikah lagi denganku..? Atau kau harus kehilangan Ravi..?”.

Luhan memukul kaitan lengan Sehun pada pinggangnya hingga terlepas. Turun dari ranjang dan bergegas memungut pakaiannya yang berserakan lalu membalut tubuhnya segera.

Sedangkan Sehun merabakan tangan pada jejak bantal yang sebelumnya dijadikan tumpuan kepala ketika ia menghentak tubuh mantan isterinya. Membaui aroma yang tertinggal disana dengan senyum binal.

Tak lama setelahnya ikut bangkit untuk mengejar Luhan yang terbirit meninggalkan kamar tempat mereka memadu gairah panas.

Sehun memasang celana dalamnya asal, lalu berlari dan berhasil mencekal lengan putih Luhan.

“Sayang..! Hari belum terlalu siang, tinggallah sedikit lebih lama. Lagipula sepertinya putera kita belum pulang sekolah..”. Pintanya lembut dan berakhir mendapat hempasan kuat dari Luhan.

Sehun memaklumi tatapan kemarahan yang ditunjukkan Luhan. Namun, ia memilih menutup mata demi mempertahankan Luhan di sisinya. Tidak peduli meski caranya salah.

“Kita baru saja bercinta setelah 11 tahun, sayang. Biasanya setelah memadu gairah kita saling berbagi kecupan hangat lalu saling menumpahkan kata cinta. Aku ingin me--..”.

Plak..

Bunyi tamparan cukup keras terdengar, membisukan ocehan Sehun perihal keinginan intim yang dulu selalu mereka lakukan.

Sehun hanya mengelus sebentar pipi yang ditampar kuat oleh Luhan. Kembali menatap mantan isterinya yang kini berkaca-kaca dengan tangan bergetar.

Air mata yang nyaris runtuh dari pelupuk mantan isterinya tersebut bukan air mata kesedihan, melainkan rasa marah dalam kadar berlebihan.

“Maafkan aku, sayang..”. Helanya kemudian, namun tidak terlihat sedikit pun penyesalan.

“Bedebah..! Biadab..! Kau brengsek, Oh Sehun..!”. Sarkasnya tajam, lalu beranjak cepat meninggalkan Sehun yang hanya menghela pasrah menerima hinaan.

“Maaf, sayang. Tapi aku akan mengulanginya lagi..”. Tekadnya untuk mendapatkan Luhan kembali begitu pasti.

Kembali ke kamar dengan senyum mengembang melihat kondisi ranjang yang berantakan karena aktifitas panas bersama Luhan.

Ahh.. Sehun akan mengenang pagi ini. Hari yang begitu indah dan menggelora.

Merebahkan tubuhnya ke ranjang, menarik selimut lalu menutup mata untuk memberikan jatah pada rasa kantuknya.

Sehun tertidur dengan perasaan bahagia.

Berbeda dengan Luhan. Wanita beranak dua tersebut memasuki rumahnya lalu pergi ke kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan air mengalir. Menangis sesegukan bersama kedua tangan yang menggosok-gosok seluruh bagian tubuh.

Merasa ternodai karena Sehun menjamah tubuhnya.

Bukan karena ia merasa sangat suci sehingga berakhir menangis seperti perawan yang dinodai setelah disebutuhi, sedangkan salah satu pekerjaannya mengharuskan ia mendesah di bawah satu lelaki.

Namun, orang yang melakukannya kali ini adalah lelaki yang tak ia kehendaki. Lelaki yang hingga saat ini masih ia benci. Lelaki yang membuatnya merasa terbuang dan tak dihargai.

***************

Selena turun dari mobil setelah orang suruhan Ayahnya membukakan pintu. Mengundang perhatian beberapa warga desa yang melintas di wilayah sekitar.

Soleluna-PDF (HunHan GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang