Prolog

3.6K 146 1
                                    

"3,2,1. Pose!"

Luna kembali berpose dalam rangka photoshoot majalah ternama di Amerika. Suasana cukup dingin karena ini sedang musim salju dan ia harus photoshoot outdoor.

"Already done?" Tanya Luna pada managernya, Suzy.

"Nope. But you can take a rest for a while,"

Luna segera meluruskan kakinya dan masuk ke dalam tenda untuk para model. Sayangnya hari ini ia hanya sendiri. Ia meminum susunya dan memainkan handphonenya.

Tiba tiba, ada yang membuka tirai tenda.

"Luna, kemari," panggil Suzy.

"Photoshoot again?"

"Ayolah. Jangan buang-buang waktuku," Suzy sedikit kesal dengan sikap Luna.

Luna segera berdiri, merapikan make up dan bajunya dan tersenyum sambil melihat cermin.

Luna keluar dan melihat Niall Horan sedang berdiri di sana.

"Hi," sapa Niall.

"Hey," Luna tersenyum.

"Jadi kamu, teman modelku kali ini?" Tanyanya.

"As you see,"

"Uhm, I'm Niall."

"Luna. Aku tidak tahu kalau personil band terkenal sepertimu bisa ikut model juga,"

"Hanya kalau ada panggilan saja. Haha,"

"Jadi kalian sudah berkenalan? Baguslah," Suzy tersenyum.

Dan mereka menjalani photoshoot bersama.

.

.

.

"Done. You both can go home," teriak sang photographer.

"Akhirnya," Luna tersenyum pada Niall dan Suzy.

Niall senyum kembali kepadanya. Wanita yang lucu, cantik, dan perfect. Niall pun berencana mengajaknya pergi.

"Hari ini, ada jadwal lagi?" Tanya Niall.

"Thanks god, no. Why?"

"Mau dinner bersamaku? Uhm, kalau kamu mau," Niall berusaha untuk tetap stay cool.

"Sure. It's been a pleasure." Pipi Luna merah merona.

Mereka pun jalan bersama dan memasuki tenda model bersama. Luna mulai mengambil pakaian gantinya dan memasuki ruang ganti.

"Tunggu sebentar ya, aku mau ganti baju," senyum Luna. Kaki jenjangnya melangkah ke ruang ganti sementara Niall memperhatikannya tanpa mengedip.

Luna kini mengenakan sweater berbulu warna abu-abu dan skinny jeansnya yang berwarna pink. Ketika ia sedang merapikan dirinya, Niall terlihat kaget dan tidak berhenti menatapnya.

"Kenapa? Ada yang salah?" Luna heran.

"No. Everything's fine. You just look... beautiful,"

"Ahahahah. Thank you."

"Jadi kita bisa jalan sekarang?" Tanya Niall.

"Sure. Suzy, aku berangkat ya,"

"Pakaianmu? Tasmu?" Tanya Suzy.

"Bawa saja ke apartemenku. Sudah ya. Bye!"

Luna pun jalan bersama Niall. Tinggi mereka terlihat seperti sama, Niall hanya lebih tinggi sekitar 3-5cm. Luna pun tidak menggunakan heels atau wedgesnya.

"Kau suka makanan apa?" Niall memulai percakapan di mobil.

"Uhm, semua. Hahah,"

"Makanan Inggris, Italia, Jepang, atau....."

"Terserahmu. Aku tidak makan banyak," Luna tersenyum.

"Setelah seharian tadi pemotretan and we skipped our lunch and you're not hungry?!" Niall kaget.

"Kalau kamu lapar yasudah ayo kita makan," Luna tertawa.

"Jadi ini rahasiamu untuk berbadan bagus? Tidak makan siang?"

"I always have a lunch. Tapi ya tidak selalu makanan berat seperti roti, nasi, dan sejenisnya. I prefer fruits than bread."

"Kamu ga lapar?"

"Kadang kadang saja. Tapi ya harus ditahan," Luna tersenyum kembali sambil memainkan rambutnya.

"Sudah berapa lama menjadi model?"

"Since i was 9."

"Wow. Cukup lama juga ya,"

"Yeah. Kadang aku ingin berhenti dan mencoba hal baru tapi ya selalu kembali lagi ke modelling. Modelling is my life," Luna tertawa.

"Bagus dong. Berarti kamu tahu bahwa kamu memang sudah profesional di permodelan."

Dan akhirnya mereka sampai di restoran.

"What do you want?" Tanya Niall.

"Kau saja pesan dulu. I'm not hungry,"

"But you still have to eat, Miss..."

"Anderson." Luna menahan tawa.

"You still have to eat, Miss Anderson." Mereka sama-sama tertawa. Lalu mereka sadar bahwa mereka sedang diperhatikan oleh banyak orang dan.... paparazzi.

"Well, people are looking at us." Luna berbisik pada Niall.

"Sudah biasa," Niall tertawa lagi.

"Ahaha you're so funny!" Luna tertawa kembali.

Niall memperhatikan dengan jelas cara tertawa Luna. Ia mulai tertarik dengan Luna. Walaupun umur mereka berbeda sedikit. Luna 18, Niall 21.

Saat mereka sedang mengobrol dan tertawa tawa, seseorang menghampiri mereka.

"Niall Horan and Luna Anderson? Can i take a pict with you guys?"

"Sure," sahut mereka berdua berbarengan.

Mereka pun berfoto dan berselfie bersama.

"Are you guys... dating?"

"Nooo, we just knew eachother this morning." Luna tertawa.

"But you guys look cute,"

"Thank you, little girl," senyum Niall penuh makna pada Luna. Tetapi Luna masih terlalu polos untuk mengetahui maksud dari senyum Niall.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Hey guys! This is my second book actually but buku pertama gue delete karena ga sempet update. Buat buku ini juga kyknya bakal jarang karena gue kelas 9!!! Doain masuk sman8 yaa!!
Jangan lupa bantu vote dan comment yaa kalo ada salah salah maklumin ya
Ohiya, Luna Anderson diperankan oleh Cara Delevingne.

❤❤❤❤❤❤
Whatevs.

Somebody to Love {Niall Horan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang