Berubah

6.4K 839 70
                                    

Keesokan harinya, Daisuke terbangun terlebih dahulu dari tidurnya. Sedangkan Haru terlihat masih tertidur pulas, kesempatan ini tak bisa dilewatkan Daisuke.

Daisuke mencoba mendekatkan wajahnya ke Haru niatnya ingin mengecup bibir, satu kecupan pelan di bibir terjadi. Daisuke dengan puas memandangi wajah Haru.

Itu tak cukup, Daisuke mulai menjilat pelan bibir Haru lalu lidahnya turun ke leher.

Karna rangsangan itu Haru sedikit terbangun.  "Emnghh.. "

Mata Haru menangkap sekilas Daisuke yang sedang mencoba membuka pakaian Haru, saat ini Haru sepenuhnya tersadar. Wajah Haru memerah dan menghentikan tangan Daisuke.

"Daisuke-sama ini masih pagi. " -Haru

"Aku sudah tak bisa menahannya." Mata Daisuke memicing tajam menatap Haru.

Haru hanya pasrah, ya bagaimana lagi, ini adalah keinginan tuannya. Haru hanya terbaring mengikuti setiap alur permainan yang dibuat Daisuke.

Tapi anehnya sekarang tak ada tamparan atau pukulan, sentuhan Daisuke terasa hangat dan lembut seperti pertama kalinya mereka melakukan hubungan ini.

Daisuke sedikit menjilat bagian memar di tubuh Haru.

"Aahgh.." Haru mencoba menutup wajahnya sendiri menggunakan lengannya.

Daisuke menyingkirkan tangan Haru yang berada di wajah, lalu menatap Haru. "Jangan kau tutupi, aku ingin melihatmu. "

Hanya dengan beberapa kata hal itu berhasil membuat jantung Haru berdetak tak karuan, apalagi tatapan Daisuke membuat tubuh Haru juga ikut memanas.

Pagi hari ini berjalan cukup menyenangkan.

***

Menjelang siang, Haru sedang bersih-bersih mengelap jendela. Tapi disitu Haru hanya bengong, jendela yang sudah bersih Haru lap berkali-kali, pikirannya sudah kemana-mana mengingat kejadian pagi barusan.

"Haru." Panggilan seseorang membuat Haru tersadar dari lamunannya.

Haru kenal suara itu, Haru langsung berbalik menghadap pada orang yang memanggil, "Iya Daisuke-sama ada apa?"

Daisuke tersenyum, "Nanti untuk makan malam siapkan saja di kamarku, aku sedang ingin makan dengan santai. "

Haru mengangguk, "Baik Daisuke-sama."

Daisuke lalu mendekati Haru, mengelus pelan rambut Haru lalu memberikan sebuah kecupan di dahi Haru.

Setelah itu Daisuke sempat tersenyum pada Haru lalu pergi, Haru sendiri mematung di tempatnya sekarang. Haru sempat tak percaya pada sikap Daisuke hari ini, tapi tetap saja ada rasa senang dan lega.

'Itu benar Daisuke-sama kan, apakah ini mimpi, ah bukan. Tapi.. Daisuke-sama tampan juga ya.' Haru memikirkan itu sambil senyum-senyum sendiri.

Sejenak Haru sadar lalu menggelengkan kepalanya,  "Aku harus kerja."

***

Malam harinya seperti permintaan Daisuke, Haru menyajikan makan malam di kamar Daisuke.

Haru menghidangkan beberapa makanan di meja kecil coklat yang berada di samping kasur, Daisuke juga sudah duduk disana.

"Silahkan dinikmati Daisuke-sama, jika ada yang kau inginkan katakan saja padaku." -Haru

Daisuke melihat Haru sekilas, "Haru makanlah bersamaku."

"Ah bisa kau ulangi Daisuke-sama."

Daisuke mempersilahkan Haru untuk duduk di pangkuannya, "Kemarilah dan makan bersamaku."

"Tapi aku-" Haru canggung, tadinya ingin menolak tapi ya kembali lagi pada aturan dan prinsip seorang pelayan.

Keinginan adalah perintah --

Haru menuruti perintah Daisuke untuk duduk di pangkuan, kini posisi Daisuke membelakangi Haru, tangan Daisuke perlahan melingkar di pinggang Haru.

Haru sendiri tak tau apa yang harus ia lakukan, "Daisuke-sama..? "

"Makanlah makanan di hadapanmu." -Daisuke

"Tapi bagaimana dengan kau-.. Aahh." Hisapan kuat pada tengkuk belakang Haru membuatnya berhenti berbicara.

"Aku juga akan makan."  -Daisuke

Haru sedikit kebingungan dengan situasi ini, perlahan Haru sedikit berbalik menghadap Daisuke lalu menutup mulut milik Daisuke.

"Tidak Daisuke-sama, kau juga harus makan, aku takut kau sakit." -Haru

Mata Daisuke sedikit menunjukkan kekecewaan, Haru menghela napasnya lalu mengambil sesendok makanan yang ada di atas piring.

Haru menyodorkan sendok tadi kearah Daisuke,  "Ini makanlah, ini pasti enak, kau suka kari ini kan."

Daisuke terdiam sejenak lalu membuka mulutnya memakan suapan dari Haru, Daisuke mengunyahnya pelan.

"Bagaimana? Kau suka kan?" Tanya Haru, Haru pastinya pede dengan masakan buatannya.

Setelah menelan Daisuke mulai bicara, "Ini agak manis."

"Eh seriusan?" Haru langsung mencicipi kari yang ada di piring.   "Ah kau benar, mungkin aku terlalu banyak menambahkan gula, maafkan aku Daisuke-sama-..

Daisuke memeluk Haru erat seolah tak memperbolehkan Haru untuk bicara lagi,  "Tak apa, apapun itu aku suka."

Haru sudah tak bisa lagi mengontrol detak jantungnya, nafasnya pun mulai tak beraturan. "I- iya Daisuke-sama, aku s- senang kalau kau suka, ayo dilanjut lagi makannya."

Haru berniat mengambil beberapa makanan lagi untuk menyuapi Daisuke.

"Haru.." Panggil Daisuke.

"Iya ada apa? " -Haru

"Tidurlah lagi denganku disini." -Daisuke

Sesudah membaca alangkah baiknya jika mem-vote
Terimakasihh

Listen To Me! || DaiHaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang