Bayangkan, kamu berada di danau dan dikelilingi buaya yang sudah siap memangsa. Nah, bagaimana cara kamu untuk bisa bebas dengan selamat?
.
Jangan rendah diri, kau cerdas.
Coba buktikan di sini.
"Masa, sih, Rina mati sambil mangap gitu." Nian keheranan. Kematian Marina dua hari lalu cukup mengagetkan.
Ari menyahut pelan, "Kamu enggak lihat aja, dia tewas dengan mulut menganga dan sebilah pisau menancap di lehernya."
"Mereka cuma tinggal berdua, 'kan?"
"Iyaa, Rini sedih banget. Ibunya di Padang juga langsung pingsan pas dikabari, untung bapaknya Bas ada di sana."
"Secara, Rina enggak neko-neko orangnya, beda ama Rini. Kaget aja, gitu, siapa yang bunuh?" Marina memang lebih banyak diam, dibanding saudari kembarnya, Marini. "Ehh, Bas siapa?" lanjut Nian bertanya.
"Calonnya Rini. Rencana nikah bulan depan, mereka."
Ari menggaruk tengkuknya yang memang gatal. "By the way, aku ngerasa ada yang janggal. Rina kayak ngasih petunjuk gitu."
"Paan?"
"Aku kan lihat jasad Rina, terus di lengannya kuperhatiin kayak ada goresan membentuk sesuatu," cerita Ari.
"Bentuk?" tanya Nian sambil menunduk, membersihkan kotoran di sandalnya.
Ari mengangguk. "Mirip huruf T. Satunya lagi mirip huruf V dimiringkan terus ada centang di bawahnya."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
