"Tin..... aku masih mengantuk". Can merengek dikasurnya menatap malas pada tin yang sudah bersiap siap kerja dan....Ingin membawa can ikut ke kantornya.
Tin yang baru saja selesai mengenakan dasinya tersenyum dan mendudukkan dirinya dikasur tepat disebelah can.
"Kita hanya akan pergi ke kantor sebentar. Nanti jam 10 kita akan kembali lagi setelah urusan selesai". Bujuk tin sembari membelai kepala can.
"Katanya saja sebentar, pasti makan waktu setidaknya 4 jam". Can masih merajuk dan tidak mau dibawa ke kantor tin yang sangat membosankan itu.
"Tidak. aku berjanji bayi besar".
*kiss*
Tin mengecup dahi can.
"Ah benar juga. Ruanganku sudah dilengkapi dapur dan aku sudah menyiapkan banyak bahan masakan disana. Kau bisa memasak sembari menungguku. Bagaimana?".
Wajah malas can seketika berubah tertarik.
"Hmn.... baiklah!". Can segera beranjak dari kasur dan bersiap mandi dengan semangat.
Sejujurnya can senang diajak tin ke kantor bersamanya, namun karena agenda tin hari ini adalah rapat, can merasa malas karena dia tau tin akan meninggalkannya diruangan pribadi tin sendirian berjam jam.
"Cute......".
Tin tersenyum dan membuka lemari baju milik can untuk memilih baju yang akan digunakannya. Tin mengeluarkan jeans hitam, kaos putih polos, dan hoodie merah muda untuk can gunakan.
Meskipun style ini telihat sangat kontras dengan setelan jas elegan yang tin kenakan, tapi tin tidak perduli. Can bebas menggunakan pakaian apapun yang dia rasa nyaman dan suka.
Tapi hey!.
Sesungguhnya semua kariawan diperusahaan tin sangat menyukai can. Meskipun mereka tidak banyak interaksi dengan suami imut sang bos karena takut dengan tin, tapi mereka tidak bisa menyangkal bahwa Can medhtanan adalah sosok yang ramah dan sangat menggemaskan.
*Brak!*
Can dan tin keluar dari mobil tepat di depan lobi gedung milik keluarga medhtanan.