start relationship & comeback

226 37 3
                                    

015 - start relationship & comeback – Jangan terlalu jauh, nanti kangen hati yang repot.


Langit mengejar sang mantan sebelum berhasil menaiki eskalator, bahkan sampai terpaksa Langit berteriak memanggil. Masa bodoh dengan tatapan pengunjung mall akan suara besarnya.

"Ada apa?"

"Ada yang mau aku tanyain." Langit sementara lupa panggilannya belum berubah, tetapi ia menarik tangan Davina mengarah tempat duduk di sebrang stand penjual minuman teh susu. "Sudah ketemu sama keluarga?"

"Kenapa? Lo kan tahu, gue kehilangan kabar mereka."

"Ini hampir mau dua tahun, kalau kita hitung dari lo yang tiba-tiba bisa lost contact sama mereka."

"Kenapa lo nanyain ini?"

"Gua cuman mau tau aja, soalnya lo udah—udah berkeluarga. Gua pikir udah ketemu mereka."

Lawan bicaranya tak menanggapi, Langit jadi terdiam. Selama bersama Davina, ia mengetahui Davina telah berpisah dengan keluarganya berumur 15 tahun. Pertemuan mereka sih klasik. Davina tinggal bersama bibinya bernama tante Anggie. Rumah tante Anggie bersebelahan dengan kediaman Bunga. Maka Bunga yang menjadi mak comblang Langit dan Davina setelah wanita itu putus dengan kekasihnya.

Tidak terlalu mengetahui pasti mengapa Davina menetap di Tanah Air, sebab Davina terkadang menutup diri. Saat usia sudah menginjak legal saja Davina telah menjadi kewarganegara Indonesia dan Langit masih tahu ranah privasi. Namun sebagai pacar Langit juga tidak tega bila Davina rindu tetapi sulit menjumpai keluarganya sendiri. Langit kan jadi bingung selama ini masalah seperti apa yang dihadapi Davina. Ditambah bibi Davina telah tiada tiga tahun lalu, mantan kekasihnya makin tertutup.

"Vina, misal akhirnya ketemu keluarga lo. Lo akan marah karena bertahun-tahun diperlakukan begini?"

"Buat apa marah? Udah telat juga untuk marah-marah, sudah bukan waktunya nunjukin kekesalan gue. Lagi juga sebelum lost contact gue masih sering komunikasi sama kakak gue."

Langit tiba-tiba mengusap-usap lembut punggung Davina memberi kekuatan seperti dulu. Inginnya Langit memeluk, tetapi status tidak memungkinkan Langit lancang memeluk istri orang. Yang ada terjadi perang prahara di rumah tangga orang.

Dialog yang memakan waktu lima belas menit tersebut berakhir. Mereka kembali berpisah. Langit yakin sang mantan akan selalu kuat menghadapi masalahnya, mengalahkan Black Widow walau Davina cukup apik menutupi segalanya.

Kembali memasuki restaurant Jepang, baru saja menempatkan bokong Langit sudah diserbu pertanyaan dari Bunga. "Kenapa tadi ngejar Vina?"

"Ada yang lupa gua tanyain."

"Berarti masalah yang belum sempat diomongin, semua clear?" Bunga penasaran.

"Aman."

"Eh Lang, lo ada hutang tau sama kita berdua. Hutang cerita gimana bisa ketemu sama saudaranya Vina?"

"Kapan-kapan aja gua lagi males ceritain."

"Tapi sudah bilang ke Vina?"

Langit makin menampaki raut kecewa pada dirinya sendiri. "Belum."

"Bego!" Umpat Bima. "Gue sengaja ngga kasih tau dia, biar lo sendiri yang kasih tau." Bima sengaja memegang tangan istrinya agar tidak terlalu meledak memarahi, ketika sahabatnya tidak memberi pembelaan apa-apa. "Lo tau ngga kenapa Bunga sengaja ngga izin ke lo buat adain pertemuan sama Davina? Supaya lo bisa dengar kesalahannya Davina langsung dari mulutnya dia, meskipun bikin lo harus kenginget yang bikin lo sakit hati, tapi sekalian lo sendiri kasih tau kenapa bisa kenal sama saudaranya."

Cerita Satu Minggu JakartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang