Fake Love #01

23 8 0
                                    

Author POV

Vania Side
__________

Halte Bus

Beberapa menit setelah keluar dari cafe,kini Vania atau yang sering dipainggil Caca sedang berada disebuah halte,yang lumayan jauh jaraknya dari cafe tadi.

Kepalanya menengok kearah kanan dan kiri secara bergantian. Begitu juga dengan matanya,yang terjaga pada jalanan kota. Ia juga bergerak resah seperti orang yang sedang gelisah.

Ting...

Tak lama ponselnya kembali berbunyi. Dan itu pesan dari Rey lagi

 Dan itu pesan dari Rey lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raut muka Caca kembali murung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Raut muka Caca kembali murung.

"Hurtff"Caca menghela nafas kasar. Ia tak marah,hanya saja ia kecewa saat Rey kembali mengingkari janjinya. Entah sudah keberapa  kalinya Rey tak menepati janjinya. Caca merasa tebodohi oleh semua perkataan Rey.

Seakan semua hal yang Rey janjikan akan membuatnya bahagia. Tapi kenyataannya kebahagian,kesenangan,kebersamaan,entah apalah itu tak pernah Rey tunjukan padanya. Begitu pun perhatiaan,Rey juga tak pernah memberikannya.

Hanya sekedar ungkapan rasa sayang dan rindu yang selalu ia dengar dari mulut Rey. Tapi Caca tetap bersabar menghadapinya. Siapa tau saja nanti kebahagian akan berbalik padanya.

Dengan berat hati Caca berjalan pulang ke rumahnya.

____________

12.22

Kini Caca sudah berada didalam kamarnya. Sepulang dari halte,Caca hanya termenung dibalkon kamarnya.

Ting..

Ting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Caca mendengus saat Zigan sahabat kecilnya,membuat nya kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Caca mendengus saat Zigan sahabat kecilnya,membuat nya kesal.

Tapi disisi lain,Caca juga sangat bersyukur telah memiliki Sahabat yang mau bersamanya meskipun kadang sifat ke kanak-kanakanya selalu merepotkan Zigan. Ia juga ingin berterimakasih pada pemuda tampan itu, karena telah menjadi sosok sabahat terbaik dalam hidupnya,sudah mau mendengarkan keluh kesahnya disaat ia terpuruk. Bagi Caca hidupnya tak berarti bila Zigan tak bersamanya,begitu pun dengan kekesaihnya 'Rey'. Tak lupa keluarganya!.

___________

TBC~

Thanks yg udh mau baca🙏
Sorry juga kalo banyak typonya. Biasalah manusia kan tidak luput dari kesalahan,hehe:v

See you in the next story. Bye bye😚

Fake LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang