Bab 37 - 38. Vampir Berdarah Murni yang Dingin

187 30 0
                                    


Bab 37. Vampir Berdarah Murni yang Dingin part 1

"Sewaktu berada di ruang kurungan, ada paku yang tergeletak di tanah dan aku tidak mengetahuinya,"

Tidak ada yang tahu, apalagi kalau seseorang dikelilingi oleh kegelapan dan dibiarkan menghabiskan waktu di dalam ruang kurungan itu,

"Aku menginjak paku . . "

"Pasti sangat menyakitkan," Kata- kata Damien tiba-tiba menjadi lembut, tetapi Penny tidak yakin apakah ia salah dengar.

Damien menggerakkan ibu jarinya dengan lembut, dari satu sisi ke sisi lain, membuat jantung Penny melompat dan tubuh Penny tersentak. Damien terus mencengkeram pergelangan kaki Penny.

Penny bisa merasakan tangan Damien menyentuh kulitnya, terasa hangat hingga membuat Penny menjadi resah.

"Tuan Damien," Penny berbicara dan Damien bergumam menanggapinya.

"Ada apa?"

Apa? Apa maksudnya apa?

Damien memegangi pergelangan kaki Penny tanpa melepaskannya.

"Bisakah kau melepaskan kakiku," Penny menjaga bicaranya agar tetap patuh.

Agresif pasif di dalam diri Penny ingin Damien segera menurunkan kakinya, tetapi alih-alih mendengarkan permintaan Penny, Damien malah mengusap kakinya.

"Kenapa? Tikus kecil, biarkan aku menperlihatkan sesuatu padamu agar kau bisa mengingatnya, ok?"

Pada awalnya, Penny tidak mengerti apa yang mau diperlihat Damien, sampai Damien akhirnya menyapu kukunya yang tajam di bagian telapak kaki Penny hingga membuat Penny meringis kesakitan.

"Kumohon, tuan Damien,"

Penny bisa merasakan luka bakar yang terasa sakit di kakinya. Mata Damien tertuju pada gadis di depannya, wajah Penny begitu kesakitan karena Damien sudah membuat goresan kecil dikulitnya, ada sedikit darah yang muncul di tempat yang sama, di mana Penny pernah terluka sebelumnya tanpa membiarkannya sembuh dengan baik.

Alih-alih membiarkan Penny pergi, Damien malah mengambil saputangan yang pernah ia tawarkan sebelumnya, mengikatnya kembali di kaki Penny.

Penny tidak mengerti mengapa Damien menyakitinya. Apakah Kepala pria ini sedang kacau, Damien menyakiti Penny tanpa alasan sampai akhirnya Penny mendengar Damien berbicara,

"Ingatlah hal ini, sebelum kau melakukan apa pun di tempat yang akan kita kunjungi. Satu kaki untuk di luar batas dan hukumannya akan jauh lebih buruk dari yang kau alami sekarang."

"Aku tidak melakukan apa-apa," kata Penny, melepaskan kakinya dan menjatuhkan kakinya selagi cengkeraman Damien mengendur.

"Tapi kau akan melakukannya. Setelah mengamatimu, ada kemungkinan kau akan melakukan sesuatu yang mungkin membuatku tidak senang."

Penny tidak mengerti apa yang dimaksud Damien. Penny sudah mulai berhati-hati dengan kata-katanya setelah basah kuyup di tengah hujan seperti anjing basah, namun Damien malah menghukumnya. Ia yakin Tuan Damien perlu memeriksakan kepalanya.

Ketika gerbong itu menepi, Penny pertama kali turun dari gerbong, langkahnya sedikit pincang karena sapu tangan yang melilit kaki kirinya.

Di depan mereka ada sebuah rumah besar yang berdiri kokoh, dindingnya berwarna hitam membuat rumah besar itu terasa menakutkan dan Penny merasa perlu berhati-hati. Awan berwarna abu-abu gelap melayang di sekitar langit, menggeram dan mengertak.

Penny ingin bertanya di mana mereka berada, tetapi Damien tidak menunggu dan malah berjalan menuju pintu ganda yang dibiarkan terbuka dengan dua penjaga di kedua sisinya.

Young Master Damien's Pet (Bagian 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang