Atas ide Mama Hana, hari ini mereka mengadakan makan malam dengan mengundang Niken, Alex, Gilang dan Nesa. Sekali-kali perlu ada suasana baru dan mungkin saja dengan mengundang beberapa orang ke rumah maka akan sedikit mengurangi kesedihan yang mereka rasakan. Sekalian Gilang bisa mengenal Kembali masakan Indonesia dan juga agar Gilang, Nesa, Niken dan Alex juga menjadi saling kenal.
Begitu Nesa dan Gilang diundang dalam makan malam tersebut, tentu mereka begitu antusias. Niken apalagi. Namun sayangnya ia dan Alex kadung memiliki agenda yang tidak bisa dibatalkan. Sehingga suka tidak suka, Niken tidak bisa ikut serta dalam undangan makan malam Mama Hana.
Saat Kyra dan Jamie mengetahui bahwa mereka akan kedatangan Nesa dan Gilang, kesenangan mereka tidap dapat dibendung. Bahkan mereka membuatkan Nesa dan Gilang masing-masing satu surat yang berisikan selamat datang di rumah Oma dan Opa juga ucapan terimakasih atas semua hal yang mereka dapatkan dari Nesa dan Gilang.
Biasanya pasti Kyra akan manja jika ada Dave. Atau kepada Alex. Walau belum cukup membuka diri, tapi Kyra mulai menganggap Gilang sebagai pamannya yang lain. Dia sedang menceritakan bagaimana pengalamannya di Sekolah namun Gilang tetap akan memperhatikannya seperti sedang mendengarkan cerita super legit. Begitupun juga dengan Nesa. Tapi kalau dilihat-lihat, Nesa dan Gilang cocok juga. Seharusnya mereka menjadi sepasang kekasih.
Mama dan Papa disisi lain sedang serius menyuapi Jamie yang sedang malas makan. Hana merasa beruntung melihat pemandangan di depannya. Ia sangat bersyukur akan hal ini.
"Jamie, ayo habiskan makanannya. Ibu punya carrot cake hari ini." Instruksi Hana lalu ia beralih ke dapur untuk mengambil dessert yang masih ia simpan di kulkas.
Satu carrot cake dengan tiga layer bolu dan krim diantaranya. Cake model begini yang akan disukai Kyra dan Jamie tapi juga cocok dimakan yang lainnya. Setelah dikeluarkan dari kulkas, Hana menyimpannya di meja dapur untuk ia potong agar memudahkan saat akan dimakan.
"Let me help you, Hana."
Hana kaget saat melihat di muka dapur ada Gilang yang mendatanginya. "Oh, it's ok. Ini tinggal potong aja kok."
"I'll cut it, then."
Hana terkekeh. daripada perdebatan ini lebih panjang dari ocehan Kyra dan lebih heboh dari drama susah makan Jamie, maka Hana menyetujuinya dengan mengangsurkan pisau roti yang telah ia pegang sementara dia mengambil piring kecil dan sendok dari kabinet atas.
"Oh should I help you over there?"
"Gak usah. Aku bisa kok. Ada tangga disini." Kata Hana sambil menunjuk tangga yang ia maksud. "Kamu potong the cake aja."
"Tadi Kyra cerita kalo dia suka main salon-salonan sama Ayahnya? It made me so shock! He becomes a great dad I think."
Hana tertawa lepas. Pertama kalinya ia tertawa lepas. Bukan karena apa yang Gilang katakan barusan, tapi karena ia mengingat kejadian yang Gilang maksud. Ya memang Dave selalu jadi korban Kyra karena Jamie mana mau diajak salon-salonan. Bahkan Kyra akan tega untuk memaksa Dave agar mau kukunya diwarnai. Yang bikin kesal adalah Dave tidak akan menolaknya! Maka sebagai win-win solution, hanya jari kaki saja yang boleh Kyra warnai.
"Iya.. kamu harus tahu kalo Kyra juga sekalian membuka jasa warnain kuku. Jangan pernah biarin dia bahas salon-salonan lagi atau kamu bakal jadi the next customernya dia."
"Really?!"
"Really!!"
"Dia sangat persuasive either dia sangat bisa mendapatkan apa yang dia mau, I think she's funny."
"She can be both."
Lalu keduanya tertawa. Benar kata Mamanya, dengan acara makan malam ini nyatanya membuat suasana menjadi lebih baik. Ia bisa ketawa lagi dan Kyra sudah bisa mengekspresikan Kembali dirinya.
Namun semuanya Kembali berbeda ketika Hana sendirian. Ketika orang tuanya tidur. Ketika Kyra dan Jamie tidur. Ia memikirkan sedang dimana Dave dan sedang apa ia sekarang. Kalau bisa menelepon atau video call sepertinya akan membantu. Kyra dan Jamie tidak akan kehilangan sosok ayah. Dan Hana tahu harus membantu Dave sebelah mana. Semua ini sedikit demi sedikit memakan jiwanya. Dia mulai lelah dengan semua ini. mau diteruskan rasanya berat namun jika harus putus asa maka itu akan mengecewakan semuanya. Maka Hana perlu mengapresiasi hal sekecil apapun yang membuatnya merasa lebih baik. Sedikit ujian tambahan lagi mungkin akan membuat mental Hana mulai tergoncang.
Setelah mengantar Kyra dan Jamie sekolah, Hana Kembali ke rumahnya untuk melakukan aktifitas lain seperti biasa. Ya, dia masih punya asisten rumah tangga, namun Hana merasa bahwa ia perlu melakukan kewajibannya untuk mengisi waktu agar dia punya kesibukan.
Senyum Hana mengembang saat ia melihat foto di laci nakasnya. Foto Dave sedang menggendong Kyra di Pundak semetara tangannya menggendong Jamie yang baru pulang dari rumah sakit. Semuanya begitu membahagiakan saat itu.
Ponselnya berdering begitu ia memutuskan menyimpan foto itu untuk ia pajang diatas nakas. Ia melihat nama Gilang disana.
"Hana? Actually saat makan malam waktu itu aku janjikan Kyra boleh lihat Main Coonku tapi aku belum bisa bilang kamu karena kucingnya sedang aku inapkan post-steril. Hari ini sudah boleh pulang sekalian aku jemput kucingku, mungkin kamu boleh mengizinkan Kyra dan Jamie ikut?"
"Kyra yang minta, pasti?" ucap Hana penuh selidik
"No.. aku yang ceritain. Tapi you're right. She can do everything to fulfill her wants. Tapi I just can't handle her cuteness jadi langsung aku iyakan waktu dia tanya boleh gak dia ketemu kucingku."
"Pet Shopnya dimana?"
"I'll pick you up then we'll pick Kyra and Jamie up. Aku pengen lihat Kyra excited dijalan. Dia excited banget waktu aku ceritakan kalo aku punya kucing besar." Kemudian Gilang tertawa.
"Ya ampun Gilang, ini semuanya ngerepotin kamu. Kyra and Jamie must be so happy that they have another Om Alex. Tapi kamu harus mulai gak ceritakan Kyra apa-apa for your good." Hana mewanti-wanti.
"That is fine, I don't mind Hana. I have cousins also. Kyra and Jamie not even a burden. I am very pleasure to little spoil them. Jadi jam berapa mereka pulang sekolah?"
Hana melihat jam tangannya dan menghitung kapan Kyra pulang. Kalau Jamie akan selesai setengah jam sebelum Kyra. "Sejam lagi mereka pulang."
"Ohh.. I'll go now kalo begitu. Ok, Hana, see you."
"Thanks Gilang. See you."
TERIMAKASIH SUDAH VOTING
BAKED HEART sudah tamat, Go read them!!
YOU ARE READING
Nobody's Like You season 2
RomanceSequel of Nobody's Like You Hana bersama kedua anaknya-Kyra dan Jamie- kini harus berjuang disaat perusahaan Gradeva Gitara terpuruk. Sementara Dave pergi untuk melalukan hal yang perlu dia lakukan guna memperbaiki semua yang sedang rusak. Dalam tem...