Para Bocah

132K 164 4
                                    

TIDAK DAPAT DIWUJUDKAN, TIDAK DAPAT DILIHAT, TIDAK DAPAT DIBEDAKAN, KEBIJAKSANAAN ORANG YANG MEMPUNYAI PENGETAHUAN SEJATI ITU. SEBAGAI HALNYA JEJAK BURUNG YANG TERBANG DIANGKASA, TIDAK KELIHATAN JEJAKNYA DILANGIT, DAN JUGA SEBAGAI IKAN TIDAK KELIHATAN JEJAKNYA DIAIR.

Lima orang anak sedang makan di sebuah restoran, mereka sepertinya sangat lapar hingga semua hidangan habis dalam sekali lahap, 'kalian lapar ya?" melihat siapa ada didepan meraka sangat terkejut dengan kedatangan orang ini, mereka segera berhenti makan lalu beranjali.

Mata itu memandang setajam belati memandang sekitar, bagaikan elang mencari mangsa, di balik kegagahan orang datang, terpancar kedamaian serta cinta kasih tiada tara. Lalu sekarang siapakah orang yang dapat menghentikan kelima anak berhenti makan, mereka berdualah orang, begitu yang pria berdahem, lima bocah memalingkan muka, "paman bibi" masih menguyah makanan sedangkan yang lain sudah tegang dibuatnya.
Seorang dari meja kiri lansung palingkan muka "ketua partai Yogiswara Surabhi pengeran pemikat sukma rupanya disini" begitu orang disebut nama membalas anjali, waktu telah bergulir, menembus ruang dimensi waktu, manusia terus merangkak berbuat sesuatu untuk menyenangkan dirinya, seoerti sabda dalam wrhaspati tatwa: alangkah utamanya pertanyaanmu putraku, bhagawan Wrhaspati, sebab banyaknya aku memberi ilmu pengetahuan kepada para dewata semua, karena yoni itu banyak. Wasana adalah karma yang dikerjakan oleh manusia di dunia, hasilnya itulah yang dinikmati pada saat mati, pa saatnya menjelma lagi, apakah karma baik atau buruk ?, segala karma yang diperbuatnya, semua ada pahalanya.
Seperti umpama tempayan tempat hingga, setelah hilang hingganya, tempatnya itu dicuci sampai bersih, yang tinģgal baunya, baunya melekat pada tempayan, itulah yang disebut wasana, demikian yang disebut karma wasana, ada pada atman, melekat juga karma wasana itu. Itulah yang menghias atman, sehingga atman itu terhias, itulah keinginan namanya, wasana itu menumbuhkan keinginan, itu sebabnya ingin berbuat, ingin akan segala karma wasana, wasana itu pintar menghias atman itu, itulah yang melahirkan karmawasa dan karma, itu pulalah yang melahirkan manusia berlain-lain, ada dewayoni, ada widyadarayoni, ada raksasayoni, ada detyayoni, ada nagayoni, banyak oerkara yoni yang menjadi dasar penjelmaan.
Itu sebabnya berlain-lain wujudnya, yang dikehendaki pikiran pada yoninya teedahulu, itu yang dikendahakinya, keinginan iru melakukan kerja, itulah yang diperbuat sampai kemudian, apabila buah karma yang diperbuat, menyebabkan jatuh keneraka, segala jenis penderitaan dinikmatinya. Bila pahala perbuatan buruknya habis, diberikanlah ia penjelmaan sebagai binatang, apabila karma yang diperbuatnya baik, iru sebabnya ia dilahirkan di sorga, segala kenikmatan surgawi dinikmatinya, apabila perbuatan yang baik habis disuruh ia  menjelma sebagai raja atau pembesar kerajaan yang kaya raya, disertai budi rahayu, terlihat semua kedaan olehnya  timbullah ketekunan dan rasa cinta kasih.
Memberi sedekah serta bakti semua itu terlaksana olahnya, itulah yang menyambung kasih bhatara padanya, tampaklah bekas-bekas penjelmaan itu dan keadaan lapar, derita dan bahagia, nestapa orang terlahirkan. Demikian yang dilihat, maka katanya " duhai alangkah menderitanya orang yang dilahir itu hanya punya badan, ada saja yang harus dipetik olehnya, apa yang patut digunakan untuk menyempurnakan penjelmaanku ?" Menghadaplah ia pada sang pendeta untuk menanyakan eksistensi yang terlahirkan. Di beritahukan ia oleh sang pendeta, adapun yang disebut wiasesa itu sesungguhnya tidak tepat dan sulit adanya itulah sebabnya dicantumkan dalam banyak ilmu pengetahuan.
Mana yang dapat digunakan berbakti pada bhatarA, itulah yang diterima sebagai pengetahuanya untuk menanggapi bhatara, itulah sebabnya ilmu pengetahuan itu banyak, demikianlah penjelasan bhatara, atas pertanyaan bhagawN wrespati, maafkanlah hambamu, o bhatara, kasihanilah putramu, ajarkanlah semua ilmu pengwtahuan itu, kenapa banyak perbedaanya oleh bhatara mengajarkan pada pendeta semua, ada saiwa, ada pasupata, dan ada disebut alepaka, semua itu berbeda oleh bhatara dalam menjelaskan masing-masing dan sastra yang diberikan itu amat banyak keperluanya apa sebabnya demikian? Dan apa sebabnya banyak diberikan jalan dan ilmu oleh bhatara? Demikian hatur bhagawan wrhaspati.
Bhatara Iswara berada di puncak gunung Kailasa, sedang mengajarkan ilmu pengetahuan kepada dewata semua, kemudian diajarkan sastea untuk memuja beliau tatkala berwujud Paramakarana sang hyang Widhi Wasa, sebagai penyebab yang ada, saat itu di sorga ada seoramg pendeta, bhagawan Wrhaspati nama beliau, beliau memuka bhatara dengan lima jenis persembahan, setelah selesai memuja, beliau lalu menyembah, lalu beliau duduk menanyakan seluruh inti sari seluruh ilmu pengetahuan.
Om Swastyastu
Om Awighnamastu
Di sebuah pantai laut Nrrti, ada sebuah batu karang hitam di sana berdiri dua orang saling menghadap laut, seakan batu karang kokoh, tidak bergerak sedikitpun, sepeeti halnya batu karang, begitulah keadaan kedua orang, selain tidak bergerak mereka juga tidak berkata apapun, seoertinya tenggelam mengikuti lembaran burung elang, angin agak kencang seakan memberi suasana sejuk diantara mereka berdua, kesejukan menghagutkan krdua orang sedang berdiri diantara batu karang, keadaan batu karang sendiri amat rumcing, tapi seorang diantara mereka berdiri di atasnya, dengan santai memandang laut.
Pemuda bersiri duataa batu karang memandang irang di sampingnya, dia merasa segan sertuap kali berada di samping orang, tidak berani memandang terlalu jauh, kembali pemuda itu memandangi lautnya. Bukan hanya melihat pemuda tadi memandanginya, tapi semenjak tadi orang sudah pandangi terus, mengawasi prilaku sang pemuda, bukan memandangi laut, dua sudah cukup senang pada pemuda di samping, karena memiliki jiwa sama dengan dirinya, dia tampak gagah, dengan tegap, memandang tajm mengerikan laut di depan sana, dari tatapan mata pemuda, dia telah puas telah mendidik beberapa tahun lalu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ashrama Bambu 3 : Para Bocah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang