Part 5: Rumah Sakit

17 4 0
                                    

Jangan lupa Voment
Happy Reading...

"Vir lo nanti ikut kita ke mall nggk?" tanya Tasya yang berada di samping Devira sambil memunguti buku di hadapannya.
"Kek nya enggak dulu deh Sya soalnya gue masih ada urusan" jawab Devira mengambil tasnya lalu menaruhnya di pundak sebelah kanannya dan kemudian memasukkan kembali ponselnya kedalam saku bajunya.

"Yah lo mah nggk asyikk" dengus Rika memanyunkan bibirnya.
"Sorry ya gue buru buru." Devira pun berlari keluar kelas dengan wajah paniknya. Para sohibnya pun melihat ada yang aneh pada Devira tapi mereka tak mau jika berfikiran buruk tentang Devira.

Devira berlari dari toilet untuk mengganti bajunya menuju parkiran melewati Michelle dan menghiraukan semuanya.
Ia langsung memakai helm fullface miliknya lalu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi membuat Michelle buru buru mengejarnya dan mengikutinya.

Sebenarnya...
Sebelum dia menjawab pertanyaan para sohibnya sebuah pesan masuk dari papanya ia memberitahukan bahwa kakeknya sedang koma di rumah sakit, itu membuatnya sedikit kaget dan langsung pergi.

"Lo mau kemana boss" teriak David memandang Michelle yang sedikit panik namun tak ada jawaban.
"Biarin aja lah mungkin dia masih ada urusan" sahut Willdan menenagkan suasana.
David hanya ber oh ria 
"Cabut!" ucap Willdan wakil ketua geng Pasga yang di angguki oleh yang lain.
"Kak" panggil Tasya yang membuat Willdan dan anggota lain memberhentikan langkahnya.

"Ya?"
"Kalian bisa temuin kita nggk nanti di Caffe deket sekolah?"
Willdan mengernyit.
"Gue mo nanya sesusatu" imbuh Tasya.
"Oke nanti gue tunggu lo jam 3"
Willdan dan yang lain pun pergi.

***

Devira terus menancap kan gasnya melaju dengan sangat kencang diatas rata rata.
Tubuhnya yang gemetar akibat panik dan pikiran yang semrawut akibat memikirkan kakek kesayangannya padahal setelah pulang dari London ia ingin sekali main ke rumah kakeknya namun dia belum ada waktu karna sibuk dengan sekolahnya. Devira sedikit kehilangan fokus berkendaranya.
Sedangkan Michelle dia terus berusaha mengejar Devira yang sudah lumayan jauh dari pandangannya.

Beberapa saat kemudian sebuah mobil berlalu dihadapan Michelle membuat dia kalangkabut dan kehilangan jejak Devira.

"Ah sialan" dengusnya sambil memukul tangki motornya.
Michelle membuka helm Fullface nya dan bergegas menelfon seseorang.

"Hallo om" sapa Michelle

"Iya ada apa Chelle?" jawab seseorang dari sebrang sana.

"Om tau nggk Devira mau kemana?" tanya Michelle berharap seseorang yang ia telfon tau keberadaan Devira.

"Tadi om suruh dia ke rumah sakit permata indah Chii" jawab seseorang dari sebrang sana.
"Ada apa?" imbuhnya panik.

"Nggk papa kok om kalo gitu Michelle tutup dulu telfonnya."

Sambungan ia matikan sepihak lalu bergegas menurut i jalan menuju rumah sakit permata indah dan benar saja dari kejauhan nampak segerombol orang yang sedang panik mungkin akibat kecelakaan.
Michelle menghentikan motornya dan bergegas melihat siapa yang jatuh.

Michelle membulatkan matanya sempurna saat mendapati gadis yang ia cari tergeletak lemah di trotoar.
"Devira.." triak nya menghampiri Devira dan mengangkat kepala Devira agar menumpu di pahanya.

"Tolong panggilin ambulance" triak Michelle kepada seseorang yang hanya menontoni mereka dengan wajah yang sangat panik...kalo sudah begini bagaimana ia harus memberitahukan Om bagas mengenai ini.

Tak lama kemudian Ambulance pun tiba Devira di tidur kan di atas brangkar dengan darah yang mengalir dari keningnya sampai ke pelipis. Michelle pun ikut serta masuk kedalam Ambulance.
Michelle memegangi tangan Devira dengan erat dan berusaha membangunkannya tapi tak ada sepatah jawaban pun yang keluar dari mulut Devira.

DEMICHELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang