Prolog

4 0 0
                                    

Asap-asap kendaraan menghangatkan dinginnya malam. Suara-suara menyatu hingga tercipta keramaian yang padu. Dideretan warung kecil terminal bis. Bernaung dibawah remang-remang cahaya lampu, terlihat seorang pria tinggi berjaket biru dengan koper besar disebelah dan gawai digenggamannya. Tampaknya ia sedang menunggu seseorang menjemputnya.

"Woi Copet!"

"Kejar, kejar, itu lari ke sono!"

"Hoy, Copet, berhenti!"

"Awas copet, copet"

Terdengar kericuhan dari kejauhan. Karena penasaran, ia menyimpan gawainya dan beranjak mencari asal seruan itu. BRUUGH!!!

"EH KAMPRET!!" seru pria itu.Ia tak sengaja menabrak seorang gadis bertubuh kurus berambut panjang dengan wajah yang tertutupi masker bergambar Hello Kitty.

"Sorry, gue gak sengaja" ucapnya lagi. Namun, Si gadis tak menanggapi dan sibuk membereskan barangnya yang jatuh. Dengan segera sang pria membantu gadis itu.

Banyak bener dompetnya..batin pria itu melihat banyak dompet yang jatuh.

"Lo copet apa jualan dompet? dompet lo banyak bener "tanya pria itu. Dan gadis itu hanya menatap sinis sebagai jawaban.

"Bercanda aelah!"

"Berisik! Bisa diem gak sih?!" ucap sang gadis cepat-cepat ingin pergi. Namun, pria itu tak kalah cepat menarik tangan gadis itu.

"Apa sih?! Sakit tau gak?!"bentak gadis itu merasakan tarikan yang kuat ditangannya.

"..." Pria itu terdiam dan menatap serius mata gadis itu. Membuat sang gadis sedikit ketakutan. Baru pertama kali ini gue lihat mata coklat sebagus itu.....tapi..... mata pandanya memprihatinkan.....ucap pria itu dalam hati.

"Apa?!"tanya gadis itu .

"Punya lo hampir ketinggalan"jawabnya menyodorkan sebuah dompet bunga-bunga berwarna merah.

"Ck, gue kira apaan!?"ucap gadis itu mengambil dompetnya.

"Yee, gue bantuin juga gak bilang terima kasih lo!" balas sang pria sambil mengambil kembali koper yang ia titipkan di Warung.

"Thanks!" teriak gadis itu sambil berlari pergi.

"Misi, Mas,copet nya kemana tadi ya??"tanya seorang bapak berkumis.

"Copet?"tanya Pria itu bingung.

"Iya copet, cewek, rambut panjang, tingginya segini ni, pake masker motif anak-anak"ucap Bapak itu dengan tangan yang mengira-ngira tinggi pencopet.

"Oh ternyata copet!"serunya tersadar.

"Mana?"

"Mana copetnya?!"seruan bapak-bapak lainnya.

"Waduh, dia...kayaknya...lari kesana deh tadi" ucapnya sambil menunjuk arah dengan tidak yakin. Kayaknya...batin si Pria. Karena tadi ia tak sempat melihat ke arah mana gadis itu pergi.

"Terima kasih Mas"ucap bapak berkumis tadi.

Tanpa diketahui siapapun, gadis pencopet melihat dan mendengar semua percakapan sang pria dan bapak-bapak yang mengejarnya. Ternyata ia duduk sambil bersembunyi diantara warung terdekat yang sedang ramai pembeli. bego banget.....gadis itu tertawa dalam hati.

/\/\/\/\/\

Segitu dulu ya prolognya, semoga kalian suka!

Maapkan author kalo jelek dan banyak kekurangannya :)

Jaga kesehatan kalian! Dan ditunggu kelanjutannya ya

~Autor Amatiran

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

She Was an AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang