2

17 2 4
                                    

Author pov

Sabian membawa Galang kedepan Kiara yang sedang dikerumuni banyak orang yang ingin berkenalan. Galang hanya memandangya tanpa berniat berkenalan seperti yang lainnya. Sampai tanpa disadari perempuan itu, Kiara menjulurkan tangannya dan menyebut namanya kearah Galang.

"Kiara Putri, temen TK kamu sama Sabian dulu."

"Gue Galang tapi gue gak inget sama lo." Jawab Galang menjabat tangan Kiara.

"Hmm iya dulu kamu diem aja waktu aku ajak kenalan, aku kira kamu bakal nolak aku juga kali ini."

Galang yang sadar belum melepaskan jabatan tangannya tersadar lalu melepasnya dan membulatkan mulut sambil mengangkat bahunya.

"Emang gak demen cewe." Bisik Sabian kearah Kiara saat Galang mencoba keluar dari kerumunan.

Kiara hanya tersenyum tipis menananggapinya.

"Eh tunggu, Lo harus kenalan sama satu orang lagi." Ucap Sabian. "Nu, ajak Luna kesini."

"LUN-LUN! NANA-NANA! LUNA!" Teriak Wisnu sambil menuju tempat Luna.

Luna hanya menenggelamkan kepala dilekukan tangannya ketika mendengar Wisnu meneriaki namanya.

Mau tidak mau Sabian dan Wisnu mencoba menghampiri Luna.

"Lun ayolah."

"Gue gamau Bi."

"Kenalan doang."

"Gue.gak.mau." Ucap Luna dengan penekanan disetiap katanya.

Sabian mengusap wajahnya kesal.

"Nu! Adek lo nih!" Teriak Sabian kepada Wisnu.

"Hey sist! Lo cepirit ya? Daritadi duduk mulu."

"What? No!"

"Eh nyaut, gue kira udah lewat."

"Nu, apasih?"

"Lo mau gue paksa apa engga?"

Saat Luna ingin kembali menaruh kepalanya Wisnu sudah mendahului untuk menarik tangannya berdiri.

"Awhh..." Ringis Luna saat kakinya menabrak meja.

"Eh? Sorry-sorry, Na."

"Lo bisa gak gausah maksa Luna kalo emang dia gamau?" Ucap Galang tiba-tiba.

"Gue gak sengaja, Lang."

Luna menghembuskan napas agar tidak tersulut emosi.

"Gue gapapa, Lang." Jawab Luna dengan senyum tipisnya.

"Dia cemburu Lang kita dari tadi asik sama anak baru itu." Ucap Sabian.

"Apasih lo!"

"Tuhkan cemburu kan lo!"

Luna merasakan pipinya memanas.

"Udah gausah diledekin, lo berdua kalo masih mau ngobrol sama dia yaudah sana."

"Lang, denger nih ya, kita kenal sama anak baru itu jadi apa salahnya dia jadi temen Luna juga?"

"Kita?" Sinis Galang.

"Iya-iya gue."

Galang hanya menatapnya datar.

"Udah 3 tahun kita temenan dan Luna cewe sendiri, emang lo gamau punya temen cewe yang bisa ke toilet berdua? Gak mungkin kan kita cowo-cowo yang anter?" Sahut Wisnu.

"Iya tuh, emang lo gak bosen kita gini-gini aja?"

Luna sedikit tersinggung dengan pertanyaan-pertanyaan itu.

Galang memandang Wisnu datar. "Biar dia balik ke tempat duduknya."

"No! Gu-gue emang mau kenalan sama Ki-ki, Ki-what?"

"Kiara." Bisik Wisnu

"Ah iya, Kiara!"

Galang mengikuti Wisnu dan Luna dari belakang.

"Hai? aku Kiara." Ucap Kiara mengulurkan tangannya ketika melihat Luna berada didepannya.

Melihat Luna hanya diam membuat Sabian, Wisnu, dan Galang memegang pergelangan tangan Luna dan menjulurkannya kearah Kiara.

"Luna." Ucap ketiga laki-laki tersebut.

still forever. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang