BAB 10-AWAL DARI SUATU HUBUNGAN BARU (2)

1.3K 165 10
                                    

Untuk pertama kalinya dalam 6 bulan, Eilaria akhirnya bisa menyantap makanan. Segala jenis makanan tersedia di atas meja makan dan sudah berpuluh-puluh piring kotor bertumpuk di belakangnya.

Para koki di kediaman Winifred telah dibuat menyerah karena kelelahan.

"Eilaria, kurasa kamu sudah makan terlalu banyak."

"Aku belum merasa kenyang. Apa kau tahu rasanya ketika mengetahui dirimu tidak makan selama 6 bulan? Apalagi tubuh gendut jelekku hilang karena aku tidak makan sejak 6 bulan yang lalu."

"Aku tak bisa membantah setelah melihat tubuhmu sudah sangat kurus sebelumnya. Tapi sekarang, kau terlalu berlebihan! Pikirkan para koki yang sudah kelelahan di dapur sana!"

Dengan nada lantang, Alvian meneriaki Eilaria agar berhenti makan sambil menunjuk ke arah para koki yang sudah tergeletak tak berdaya di dapur, mereka semua terlihat seperti manusia yang menunggu ajal menjemput.

"Memasak adalah tugas koki! Kalau hanya memasak dalam jumlah segini saja mereka sudah kelelahan, mereka harusnya berhenti menjadi koki! Intinya, aku harus mendapatkan tubuh gendut jelek itu lagi! Sehingga aku dapat membuat Raiyan jijik padaku dan membuatnya ingin membatalkan pertunangannya."

Alvian pun tidak bisa berkata-kata lagi dan menghela nafas berat. Ia merasa kasihan kepada para koki dan pelayan yang harus berbelanja bahan makanan serta memasak dalam jumlah banyak.

'Apa dia lupa? Tentang ceritaku sebelumnya, bahwa Raiyan dan kaisar sudah datang ke sini untuk menjenguknya 6 bulan yang lalu. Sudah dipastikan mereka telah melihat tubuh gendutnya itu, karena saat itu tubuhnya belum mengurus.'

Alvian yang tidak bisa membujuk saudarinya untuk berhenti makan, hanya bisa menghela nafas lagi.

"Tambah lagi! Tambah lagi! Bawakan aku lebih banyak makanan!"

Seru Eilaria sambil menyodorkan piring kepada para pelayan di belakangnya.

Setelah satu jam berlalu, akhirnya Eilaria telah menyelesaikan kegiatan makannya. Di belakangnya terdapat 3 tumpukan piring dengan masing-masing tumpukan berjumlah 30 piring.

"Fyuh...akhirnya aku merasa kenyang."

"Syukurlah kalau begitu. Karena tidak ada lagi pedagang yang menjual bahan makanan di ibukota. Bahkan semua makanan yang dijual di toko roti dan semua menu makanan di restoran ibukota sudah habis tak bersisa."

"Benarkah? Aku tak menyangka para pedagang yang menjual bahan makanan dan pemilik semua tempat makanan di ibukota memasok dagangannya terlalu sedikit."

"ITU SEMUA KARENA KAU YANG TELAH MEMAKAN SEMUA MAKANAN ITU!"

"Alvian, kenapa kau berteriak? Bikin sakit telinga saja."

Eilaria pun mengelap mulutnya dan mengorek telinganya, lalu membuang emasnya sembarangan.

"Kumohon, jangan lakukan kebiasaan jorokmu setelah makan. Apalagi dengan statusmu sekarang."

"Tapi, ini aneh. Aku telah memakan semua makanan itu sendiri, tapi kenapa aku tidak menggemuk, ya?"

"Aku tidak tahu dan kumohon dengarkan apa yang baru saja aku katakan. Jika tidak, akan ada beberapa nyawa yang melayang karena gagal mengajarimu dengan baik."

"Ngomong-ngomong, kapan robot tampan dan Duchess ke sini? Mereka tidak ada di sini ketika aku bangun."

Alvian hanya bisa bersabar karena perkataannya selalu diabaikan oleh Eilaria.

"Aku sudah memberitahu mereka. Tapi karena kondisi ibu, kurasa ayah akan ke sini besok."

"Kau telah akrab dengan mereka, ya? Sampai memanggil dengan panggilan seperti itu, sebelumnya aku juga mendengarmu memanggil robot tampan dengan sebutan ayah. Itu terdengar aneh bagiku. Walaupun kita tetap memanggil mereka dengan panggilan papa ibu atau ayah ibu saat kita berbicara dengan mereka."

CANCEL MY ENGAGEMENT!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang