"Taetae!!" Teriak namja mungil seraya menyambut kepulangan kekasihnya.
"Hei, sudah mandi?" Tanya namja tersebut sambil mencium ceruk leher namja yang lebih mungil.
"Sudah, aku sudah mandi" namja mungil itu memeluk kekasihnya dengan erat.
"Ada apa, hmm? Tumben sekali kamu seperti ini?"
"Taetae, aku mau membicarakan sesuatu" namja mungil itu tertunduk dengan wajahnya yang merah merona.
"Membicarakan apa?"
"Taetae mandilah dulu, sudah ku siapakan air hangat"
"Baiklah, kau tunggu di dalam kamar. Aku akan menyelesaikan mandiku dulu" Namja mungil itu mengangguk kemudian memasuki kamar bersama sang kekasih.
****
"Jadi, apa yang mau kamu bicarakan?"
"Taehyung. . " Panggilnya yang langsung mendapatkan elusan dipunggungnya.
"Ada apa?"
"Bagaimana menurutmu jika kita melakukan itu. . ?" Taehyung mengerutkan keningnya.
"Jimin, Maksudmu melakukan sex?" Jimin menganggukan kepalanya.
"Bagaimana menurutmu? Selama kita bersama. Kau sama sekali tidak pernah menyentuhku"
"Jimin, apa kau serius dengan ini? Aku takut menyakitimu baby".
"Taehyung. . Aku ingin" ujarnya dengan bibir mengerucut.
Perlahan tubuhnya menindih tubuh Taehyung, duduk diatas perut sang kekasih yang melihatnya masih dengan tatapan bingung.
Jimin menundukkan tubuhnya untuk mencium bibir Taehyung, Taehyung yang awalnya bingung kini mulai mengikuti alur yang kekasihnya buat.
Tangan Taehyung tak tinggal diam, tangannya menyusuri pinggang kemudian berakhir dengan bongkahan kenyal.
"Mmhhh". Jimin mendesah pelan saat Taehyung meremas bokongnya.
Ciuman yang awalnya lembut kini menjadi sedikit kasar dan agresif.
Diputarnya tubuh Jimin tanpa melepas tautan bibirnya.
Piyamanya dibuka perlahan kemudian membuangnya asal.Ditatapnya sang kekasih yang begitu gagah diatasnya saat sedang seperti ini.
"Ahhh taeh" Jimin kembali mendesah saat Taehyung meremas kenjantannya yang masih berbalut celana tidur.
Dengan sekali tarikan celana itu terlepas bersama celana dalam yang Jimin pakai.
Kali ini Taehyung menciumnya sangat kasar terkesan tergesa. Dirasa Jimin menepuk dadanya karena kehabisan napas, Taehyung melepaskan ciumannya.
Jimin mengarahkan wajahnya kesamping wajah Taehyung.
"Jadikan aku malam ini milikmu sepenuhnya" Jimin berbisik yang membuat libido Taehyung menjulang tinggi.
Setelah mendengar bisikan Jimin, Taehyung memegang penis mungil kekasihnya dengan menaik turunkan tangannya yang membuat Jimin mendesah nikmat.
"Ahh taehhh.. feel goodhh" Jimin meremas sprei dengan sangat kuat saat Taehyung mempercepat tempo kocokannya.
"Sshhh taehh ahhh hampir sam. . " Belum Jimin melanjutkan perkataanya, cairan kental tersebut sudah keluar.
Jimin menetralkan napasnya, ini benar-benar nikmat!.
"Capek? Hmm??" Tanya Taehyung sambil mengelap keringat di dahi Jimin.
"Belum, mau punya Tae di dalam. Mau ngerasa penuh"
"Hei? Darimana kamu belajar bahasa seperti itu?" Taehyung yang terkejut mendengar penuturan Jimin pun membelalakkan matanya.
"A-aku mendengar Seokjinie hyung berbicara dengan Namjoonie hyung seperti itu. . "
Taehyung menepuk dahinya. Jadi karena itu jiminnya mau melakukan sex.
"Baby, tak baik mendengar pembicaraan orang"
"T-tapi aku juga ingin melakukan itu dengan Tae"
Taehyung tersenyum kemudian kembali mencium bibir lembut Jimin.
Tak ada nafsu diantara keduanya, mereka melakukan murni dengan cinta.
Ciuman itu turun hingga ke leher dan tulang selangka. Taehyung membuat banyak tanda disana.
Tangan Taehyung kembali menjamah tubuh Jimin, kini sasarannya adalah dua titik yang sangat menggodanya sedari tadi.
Jimin membusungkan badannya saat Taehyung memainkan putingnya.
Setelah asik dengan puting Jimin, kini tangannya beralih kebawah untuk mengelus lubang yang masih sangat rapat.
"Ahh janganhhhh mhhh.." Jimin mendesah saat Taehyung mengelus luar lubangnya.
"AKHHH!! Taehh ahh lepassh, s-sakitt hiks.." Jimin meneteskan air matanya ketika Taehyung tiba-tiba saja memasukan satu jarinya kedalam lubangnya.
"Tenang baby, rileks" Taehyung mengecup mata Jimin yang berair seraya jarinya terus mengobrak abrik lubang kekasihnya
"Ohh taehh yahh disanah ahhh" Taehyung semakin mempercepat tempo tusukannya saat menemukan titik terdalamnya.
Badannya Jimin bergetar saat puncaknya tiba.
Dikeluarkan jarinya kemudian Taehyung melepaskan semua pakaiannya lalu mengarahkan penisnya tepat di lubang Jimin.
"Baby, ini akan sakit. Kau bisa mencakar ku atau apapun sesukamu" ujar Taehyung sebelum memasukkan penisnya.
Jimin mengangguk pelan.
"Akhhh! Taeh!! s-sakit hikss... Sakit taehh" Jimin kembali mengeluarkan air matanya saat Taehyung memasukan penisnya kedalam lubang sempitnya.
Dirinya yakin jika lubangnya akan memerah, dan mengingat ukuran Taehyung yang jauh dari kata kecil.
"Arghhhh, so tight!" Taehyung kembali mencium bibir Jimin agar rasa sakit yang Jimin rasakan tak terlalu dirasa.
"Move ahh" perintah Jimin. Lantas Taehyung menggerakkan pinggulnya pelan.
"Ahhhh taehhh ini nikmathhh" Jimin mendesah tepat di depan wajah Taehyung.
Pergerakan yang awalnya pelan kini berubah menjadi cepat dengan tak beraturan.
"Ahhh arghh Jim, lubangmu menjepitku ahh"
"So big ahhh" Jimin meremas rambut Taehyung dengan maksud menyampaikan rasa nikmat yang ia rasakan.
Erangan demi erangan terdengar di sela-sela ciuman mereka, Taehyung berhasil membuat Jimin menggila disetiap tumbukannya.
Jimin merasakan tubuhnya akan meledak begitupun juga Taehyung.
tempo tumbukannya semakin dipercepat. Jimin menitikkan air matanya karena menahan nikmat yang terus menerus melanda lubangnya.
"Ahhhhh Taehyunghh!!" Jimin mendesah nikmat saat dirinya mencapai puncak.
Tumbukan ketiga Taehyung menyusul Jimin.
"Arghhhhh babyhhh!" Tubuhnya melemah seketika sehingga menindih kekasihnya.
"Terimakasih sayang" Bisik Taehyung.
Jimin tersenyum kemudian kembali memagut bibir Taehyung.
.
.
.
.
jangan lupa tinggalkan jejak!
Ahhh akhirnya aku up nc jugaa setelah sekian lama berdebat dengan jiwa. Nguehehehe bercandaa.