68 20 4
                                    

⚠Sebelum membaca tolong beri vote dan jangan lupa untuk tinggalkan komentar!😁
⚠Disarankan untuk mendengarkan lagu di atas🎧🎶

Selamat membaca🌸







Kyoto, 19 Maret 2020

Sore itu Aien telah siuman. Dokter bilang ia baik-baik saja. Tentang pusing yang ia alami mungkin karena ingatannya akan kembali. Hyunjin baru tahu mengenai Aien yang setahun lalu mengalami kecelakaan bersama dengan orang tuanya setelah diberitahu oleh Han. Kecelakaan itu merenggut nyawa ibunya. Aien sempat koma tapi pada akhirnya selamat meskipun mengalami amnesia.

"Dimana Aien sekarang?" Sano, kakak Aien bertanya kepada Han.

"Dia ada di dalam, masih belum siuman." Sano mengangguk dan segera masuk ke dalam.

Saat Sano masuk ke dalam ruang inap itu, Sano melihat adiknya tengah duduk termenung bersandar di headboard ranjang rumah sakit dengan infus yang terpasang di tangannya.

"Aien?" Sano mencoba menyapa adik kesayangannya. Tapi, entah kenapa perasaannya tak enak karena Aien tak merespon panggilannya.

"Aien? Ini kakak. Kak Sano." Sano menghentikan langkahnya tepat di sebelah ranjang Aien. Ia menyeret kursi dan duduk di sana.

"Aien? Aien kenapa? Apa kepalanya masih sakit? Sudah kakak bilang kan kalau Aien jangan memaksakan diri untuk mengingat semuanya?" Tangan Sano ia bawa untuk mengusak rambut hitam adiknya. Namun sayangnya, tangan itu ditepis pelan oleh adiknya. Aien menoleh ke arah kakaknya dengan air mata yang mengalir.

"Maaf."

"Maafkan aku, maaf, maaf aku sungguh tak tahu. Aku benar-benar minta maaf hiks," ucap Aien dengan sesenggukan. Sano tidak mengerti kenapa adiknya meminta maaf.

"Hei... Kenapa Aien minta maaf?" Sano membawa tubuh adiknya ke dalam dekapannya.





"Maaf, aku bukan Aien."

Sano terkejut, ia melepaskan pelukannya. Ia menatap mata adiknya.

"Aien, kau bercanda ya? Jelas-jelas kamu adik kakak. Aien Matsuo." Sano terkekeh. Adiknya sangat lucu sekali. Di saat seperti ini seharusnya Aien tak membuat lelucon.








Dengan penuh keraguan Aien menceritakan sedikit demi sedikit apa yang ia ingin sampaikan pada Sano. Mata Sano terbelalak seakan mengatakan jika ini semua tak masuk akal. Setiap kata yang terucap di bibir adiknya ia beri gelengan kecil. Air matanya pun nampak sudah terkumpul di pelupuk matanya.

"Maaf, bisakah Kak Sano tidak memberitahukannya pada mereka?"

Sano terdiam. Jadi, pemikirannya selama ini memang benar? Ia pikir ia harus membicarakan ini dengan ayahnya kembali.

"Kak, aku benar-benar minta maaf, aku... Sama sekali tak tahu." Sano rasanya tak dapat menatap wajah adiknya kembali. Ia menyeka kasar air matanya yang baru saja jatuh dan pergi begitu saja meninggalkan Aien yang meringkuk menyembunyikan wajahnya di bawah selimut tipis rumah sakit. Minho, Han dan Hyunjin tersentak kaget karena Sano pergi meninggalkan ruangan itu dengan wajah yang cukup kacau. Tak ada satupun yang berani masuk karena mendengar isakan kecil di dalam sana.

"Aien? Apa kau baik-baik saja? Apa yang sebenarnya terjadi?" - Hyunjin

🌸

🌸

🌸

🌸

🌸

🌸

🌸

🌸

🌸

🌸

Ost. Episode 09 "Umarekawari", by:
Aimer ~ Hoshikuzu Venus





つづく。

Umarekawari (Hyunjeong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang