SAS03

495 34 16
                                    

Song : Such A Whore - Jvla

------------------------------
Rhea's POV

"Aku akan menghubungimu lagi nanti. Bye."

Aku menutup sambungan telepon setelah aku mengakhiri pembicaraan tak pentingku bersama Tiago dengan kesal.

Sejak beberapa jam yang lalu, pria itu memang gencar meneror nomor kontakku. Baik lewat chat, telepon ataupun sosial media lainnya.

Ia melakukan itu semata-mata hanya ingin menanyai keberadaanku, dan tentu saja aku menjawab bahwa aku sedang berada di tempat kerjaku, yaitu Strip Club.

Ia sempat menceramahiku lagi untuk yang kesekian ratus kalinya, namun tetap saja aku tak akan melakukan apa yang ia suruh.

"Menyebalkan." ujarku sambil lanjut memoleskan lipbalm ke bibirku.

" ujarku sambil lanjut memoleskan lipbalm ke bibirku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rhea, giliranmu."

Nadia yang baru datang, menepuk pundakku pelan seraya mengambil posisi duduk dikursi sampingku.

Aku yang memang sudah selesai berdandan hanya mengangguk, lalu segera beranjak pergi menuju Arena Striptis.

Sesampainya disana, aku langsung naik keatas panggung kecil yang sudah tersedia tiang panjang ditengahnya.

Dapat kulihat ada banyak pasang mata yang mulai menatapku dengan sorot lapar. Beberapa diantaranya bahkan ada yang sudah siaga mengeluarkan begitu banyak lembar uang.

Aku menebar senyum sensualku kepada mereka semua.

Tak perduli jika saja nantinya mereka akan kerepotan sendiri karena celananya yang mendadak basah.

Yang jelas, aku hanya akan melakukan yang paling luar biasa malam ini sampai mereka semua menyerahkan uang yang mereka punya padaku.

(Song played)

Aku memutar dan menggerakkan tubuhku dengan begitu lembut dan sensual mengikuti alunan lagu yang diputar oleh Callum. Membiarkan banyak pasang mata dan tangan menjamah dan menikmatiku dari bawah sana.

Aku terkekeh kecil saat salah satu dari penontonku menyelipkan cukup banyak lembar uang di cup bra-ku ketika aku sedang berjongkok sambil mengusap pipinya.

"Thank you, Papi." ucapku seraya mengedipkan sebelah mata. Sedangkan pria tua bangka itu hanya mengangguk seraya mencium punggung tanganku dengan disertai dirinya yang juga menunjukkan ekspresi menjijikan dari wajahnya.

Aku kembali melakukan hal yang sama pada beberapa pria disekeliling arena striptis ini, bahkan aku sudah tidak tahu berapa banyak uang tip yang telah aku dapatkan dari mereka.

Meskipun kali ini aku tak berniat menanggalkan seluruh pakaian dalamku, namun sepertinya mereka tetap menikmati dan tak merasa keberatan sedikitpun.

STRIP AND SHOOT × Harry Styles & Barbara PalvinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang