-P R O L O G-

19 0 0
                                    

__________________________________

Tangan Micella memegang besi jembatan yang di bawahnya adalah sungai, ia terdiam dengan angin malam yang menerpa helaian rambutnya.

Ia terdiam dengan pipi yang mengeluarkan darah merah akibat tamparan dari sang ibu juga masih memakai baju sekolah.

Air matanya turun mengenai pipi bercampur denga darah segarnya, ia menangis dalam diam ia berteriak di dalam hati dadanya terasa sesak.

Micella gelisah, ia takut...

Micella tidak mau bertemu ibu nya.

Ia ingin menemui ayahnya.

Satu Kaki Micella sudah menaik ke atas jembatan ia menaiki jembatan sembari menangis saat kaki satu nya akan melewati jembatan, seorang lelaki menarik nya dan memeluknya.

Lelaki berseragam kuning itu memeluk Micella tanpa sepatah kata ia hanya memeluk Micella dengan hangat, seperti pelukan yang ia dapatkan dari ayahnya dulu.

Micella langsung menangis histeris dan membalas pelukan lelaki yang sepertinya seumuran dengan nya, "You are strong, you are great really great"

Kalimat itu yang lelaki ucapkan pada Micella, lelaki asing yang ternyata berperan besar dalam kehidupan nya.

Dia Gabriel, lelaki yang baru saja pindah dari Kanada saat itu, lelaki dengan ucapan halus dan pelukan hangat.

__________________________________

VISUALISASI

VISUALISASI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beauty in PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang