Chapter 19

642 129 35
                                    

Jangan ketinggalan baca chapter 18 sebelum masuk ke chapter ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan ketinggalan baca chapter 18 sebelum masuk ke chapter ini. Karena aku publish 2 chapter sekaligus :)

🍁🍁🍁🍁
Meskipun Beta Jungkook mengatakan sudah terbiasa dengan cedera kecil seperti yang dialami di dadanya kini 一 karena yakin akan segera sembuh dalam waktu singkat. Chaeyoung sambil misuh-misuh tetap menyeretnya ikut ke rumah. Ia cukup tau cara menangani luka meski tidak seterampil ibunya.

Perempuan itu sudah duduk bersila di atas sofa menghadap pemimpin tertinggi kedua di pack-nya. Ia menarik bahu lebar itu agar menghadapnya. Lucu sekali, dia terlihat pasrah. Jarak mereka sekarang sangat dekat. Hingga Chaeyoung bisa melihat abs laki-laki itu yang tercetak sempurna. Ia cepat-cepat beralih pada kotak berlogo merah yang ada dipangkuannya seraya mengeluarkan obat-obatan dan beberapa perlengkapan medis untuk pertolongan pertama.

Kenapa aku gugup begini?

"Apa kakimu butuh di bebat juga?" tanyanya begitu menyelesaikan perban dibagian atas tubuh laki-laki itu, karena sempat memperhatikan cara jalannya yang tertatih-tatih saat menuju kesini tadi.

"Tidak apa-apa, dalam hitungan jam juga akan sembuh." Para werewolf memang sudah terbiasa tidak mengambil pusing cedera kecil karena tubuh mereka punya kemampuan istimewa, memulihkan diri dengan cepat saat terluka. Selain itu mereka punya sistem kekebalan tubuh jauh lebih bagus daripada tubuh manusia biasa yang rentan.

Chaeyoung masih terkesima dengan deskripsi Jungkook tentang apa yang dirasakannya tadi. Beta itu menjelaskan bahwa dia sempat kesulitan mempertahankan bagian dirinya yang terurai nyata. Dan diwaktu bersamaan dia merasakan sesuatu yang baru dan asing masuk, menyatu dalam pikirannya. Namun jauh lebih mengendalikan sekaligus menenangkan. Emosinya pun turut berubah dalam waktu luar biasa cepat. Menurutnya itu semua perpaduan menakjubkan, sesuatu yang baru seolah mengenang di dalam kepalanya, seakan menguasainya tapi tidak bermaksud menyakitinya. Ternyata dia juga sadar sepenuhnya saat Chaeyoung mencoba mencuri apa yang bergejolak dipikirannya. Tapi ia pada akhirnya meyakinkan Jungkook bahwa membaca pikiran werewolf lain bukan bagian dari kemampuan special Chaeyoung.

Ekor mata perempuan itu menangkap sesuatu pada Sang Beta saat dia memperbaiki posisi duduk agar menyamping kembali.

"Itu bekas luka apa?" Tanyanya masih mengamati bahu kiri laki-laki itu.

Seolah sudah memahami maksudnya, dia menolehkan kepala. Tangan kanannya naik meraba punggung sendiri. "Bekas tembakan."

Dimana dan bagaimana dia bisa sampai tertembak bukan hal yang memancing penasaran Chaeyoung. Binatang buas yang diburu manusia itu sudah biasa. Tapi...

"Sudah lama? Kenapa bekasnya tidak hilang?" Kau tau, kemampuan regenerasi sel pada werewolf ribuan kali lebih cepat dari manusia, jadi jika hanya luka di kulit selama tidak memisahkan bagian tubuh yang satu dengan bagian tubuh lain pasti akan hilang bekasnya.

Innocent Moon 🌙 (JAEROSÉ, CHANROSÉ, 97 Line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang